"T-terima kasih!" Setelah diterima oleh putra dari pemilik perusahaan sebelumnya, Akashi Masaomi, kamu secara spontan bangkit dari dudukmu dan membungkuk sedalam-dalamnya, berterimakasih pada Akashi yang telah menerimamu.
"A-ah, tidak masalah, (last name)," ujar Akashi yang tampaknya merasa sedikit terganggu karena dirimu yang terkesan sedikit berlebihan.
"Saya sungguh berterimakasih, Akashi-sama!" Kamu yang semula menunduk, dalam sekejap sudah menaikan kepala dan memperlihatkan wajah yang bisa dibilang, begitu senang? Dan entah kenapa melihat wajahmu yang begitu senang hanya karena pekerjaan kecil seperti ini, segera membuat aliran darah di sekitar wajah Akashi mengalir dengan cepat dan membuat semburat merah tipis di pipinya muncul. Hal yang tak biasa bagi seorang Akashi Seijuurou.
"Kalau begitu, Midorima?" Hanya sesaat, tapi kamu berhasil melihat diri lain Akashi barusan. Di mana wajahnya yang tampak malu atau semacamnya. Tapi sekarang sudah berubah seperti sedia kala. Terlihat cool dan kalem. "Bisa antar dia mengganti pakaiannya? Dia harus langsung bekerja hari ini juga."
Kebahagiaan kembali menghampiri dirimu. Ya, bagaimana tidak bahagia? Sekarang makanmu terjamin setiap bulannya. Tidak hanya itu. Mungkin kamu bisa menambah make-up mu di rumah? Ah, betapa bersyukurnya kamu telah mengirimkan surat lamaran itu ke mari.
Lagi-lagi, sebelum Midorima membawamu pergi sepenuhnya kamu membungkukkan badanmu pada Akashi, sampai akhirnya kamu benar-benar pergi meninggalkan Akashi sendirian di ruangannya.
Mata merahnya perlahan menutup. Tampaknya dia kelihatan lelah juga. Tapi, tunggu! Mata kirinya berubah ketika dia membuka matanya lagi. Oh, ini adalah Akashi Seijuurou yang lain. Akashi Seijuurou yang telah membuat Kuroko Tetsuya, sahabatnya, berjuang mati-matian untuk memenangkan Winter Cup semasa SMA, guna menyadarkannya dan teman-temannya yang lain.
"Dia mirip dengan gadis yang pernah kita cintai, ya, diriku yang lain?" Akashi bergumam sendiri yang sepertinya ditujukan pada dirinya yang sekarang tengah menunggu gilirannya lagi untuk keluar.
"Ah, aku baru ingat." Dia mengganti posisinya, yang semula menopang dagu sekarang bersandar santai di kursi kekuasaannya. "Sebenarnya, gadis yang kucintai, ya?"
Senyum Akashi yang berbeda menghiasi paras sempurnanya. Kelihatannya Akashi berhasil menemukan sesuatu yang menarik, yaitu dirimu.
...I'm Here...
Di saat Akashi tengah bergelut dengan hatinya sendiri, kamu dan Midorima sekarang tengah sibuk mempersiapkan dirimu untuk diperkenalkan pada karyawan yang lain sebagai sekretaris Akashi Seijuurou yang baru.
"Sudah siap, (last name)-san?" tanya Midorima dari luar toilet wanita. Yah, karena dirimu Midorima jadi harus menanggung malu juga karena diperhatikan dan ditertawakan--walau kecil--oleh setiap orang yang lewat.
"Sebentar lagi, Midorima-san!" teriakmu dari dalam. "Aku tinggal pak-uwaaah?!"
Teriakanmu yang seakan telah kejatuhan sesuatu membuat Midorima menegang seketika. Tepat ketika dia hendak bertanya, tiba-tiba kamu meneriakinya dari dalam. "Saya tidak bisa pakai dasi, Midorima-san!"
Dalam sekejap Midorima dibuatmu ber-sweatdrop ria. "Yasudah, keluarlah!" Kali ini Midorima yang berteriak menyuruhmu untuk segera keluar. Yep! Kamu akhirnya ke luar juga. Dan penampilanmu yang bisa dibilang cantik(?), begitu memikat mata Midorima sampai membuatnya tidak berpaling ketika menatapmu. Namun dirinya segera sadar dan menutupi wajah merahnya dengan menaikan kacamatanya yang tak turun sama sekali.
"M-mau kubantu?" Midorima masih memasang gaya seakan kacamatanya akan jatuh nanti. Kamu hanya memasang tampang bingung ketika melihatnya. "Ingat, ya?" Tiba-tiba dia berkata lagi, "Bukan berarti aku itu mau membantumu. Tapi karena Aka... Akashi-sama tidak suka menunggu lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here...
FanfictionCOMPLETED ... Attention!! Saya hanya pinjam Akashi Seijuurou milik Fujimaki Tadatoshi-sensei sebagai karakter. *-*-* Percayakah kalau Akashi bisa jatuh cinta? Dan percayakah kalau dia tidak akan melupakan cinta pertamanya? Percayakah lagi kalau Akas...