Here 6 : Kecemasan Raja Tsundere

1.3K 174 0
                                    

Midorima yang entah datang dari mana, langsung masuk ke dalam toko dua sahabatnya semasa sekolah dan meraih tanganmu paksa.

"Tung--Midorima-san?!" teriakmu yang sepertinya sia-sia. Pria hijau itu terlanjur membawamu keluar toko dan membuat Kuroko serta Momoi mengikuti kalian.

"Midorima-kun!" "Midorin!?" panggil mereka hampir bersamaan. Jika saja mereka tidak memanggil Midorima, mungkin kamu sudah dimasukkannya ke dalam mobil hijau yang terparkir di depan toko, yang sepertinya milik Midorima pribadi.

"Kenapa-nodayo?" tanya Midorima sedikit tajam ketika dia berbalik dan menatap keduanya.

"Mau kaubawa ke mana (first name)-san, Midorima-kun?" Sekarang Kuroko yang bertanya sedikit ditajamkan. Midorima tampak meneguk ludahnya, dan dia baru sadar kalau tadi dirinya terlalu keras.

"M-maaf," katanya sambil menutupi sebagian wajahnya, menahan malu. "Aku hanya kelewat kesal saja-nodayo."

Kuroko dan Momoi membuang napasnya lega, begitu juga denganmu. Tapi artinya kamu membuang napas sedikit berbeda, karena merasa lega Midorima tidak marah padamu atau semacamnya.

Midorima yang tersadar menarik tanganmu sejak tadi, melepaskannya dan meminta maaf. Lalu dia menjelaskan alasannya kemari dan menarikmu tiba-tiba.

"Aku hanya ingin bicara sebentar dengan (last name)-nanodayo," katanya. "Masalah Akashi." Sifat tsunderenya mulai muncul dan membuatnya menaikan kacamatanya. "Tapi, ini bukan berarti aku khawatir atau semacamnya-nodayo."

Sepasang kekasih di depanmu itu tersenyum simpul, lalu membiarkanmu pergi untuk ikut ke mana Midorima akan membawamu.

"Kalau begitu, aku pamit dulu, Tetsuya, Satsuki-chan," pamitmu lalu masuk ke dalam mobil sedan hijau itu yang melaju cukup cepat membelah jalanan kota Kyoto yang mulai tertutup salju putih nan bersih.

...I'm Here...

Di dalam mobil tak ada satupun dari kalian yang membuka pembicaraan, dan itulah yang menyebabkan suasananya jadi super canggung.

Pertama, karena Midorima yang seorang tsundere jadi sulit bicara di depan orang, terutama wanita. Kedua, karena kamu yang tidak mau salah-salah kata, jadi memilih untuk diam.

Sebuah suara dehaman keluar dari mulut Midorima, yang membuatmu menatap lelaki yang pernah terlihat seperti wortel itu saat SMA. Yah, kamu hanya diberitahu Kuroko dan sahabat bersurai hitam Midorima, Takao tentang hal itu.

Midorima melirikmu sekilas, sebelum menatap kembali ke depan. "Apa kauyakin, tak masalah dengan apa yang dilakukan Akashi ini, (last name)?"

Oh, kamu paham sekarang. Dia pasti memikirkan soal cincin itu juga, walau tidak mengakuinya.

Kamu mengangguk. "Hum, mungkin akan kucoba dulu atau bagaimana," jawabmu yang masih terlihat jelas keraguan di dalamnya.

Untuk kali pertamanya--tanpa diketahui olehmu, Midorima membuat wajah khawatir akan keadaanmu. Keadaan yang nantinya akan menyakiti perasaanmu, mungkin. Tapi, kenapa Midorima sampai berpikir sejauh itu? Dan kenapa dia begitu perhatian juga khawatir?

Midorima yang tersadar akan raut mukanya yang mulai terlihat khawatir, langsung menggeleng cepat mencoba menyadarkan dirinya sendiri.

"Midorima-san?" Panggilanmu sama sekali tak dibalasnya. Midorima terus saja menatap ke depan, tanpa menengok bahkan melirikmu sama sekali.

Ngomong-ngomong, kamu sudah dibawa Midorima naik mobil yang entah ke mana tujuannya. Karena penasaran--tentu saja, kamu bertanya ke mana kamu akan dibawa.

I'm Here...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang