Here 10 : Kencan Pertama

1.2K 165 23
                                    

Maaf lama update karna Author lagi sibuk banget akhir2 ini ngurusin keperluan buat SMA. Mau masuk ke mana juga masih bingung, haha 😂
Oke, mungkin yg ini agak panjang, anggap saja sebagai permintaan maaf dari saya 。^‿^。
Enjoy~

...

Desember, bulan di mana momen seperti Natal juga Tahun Baru akan datang. Bulan inilah yang kamu tidak suka, karena di bulan ini kamu akan selalu terkenang masa-masa indah dengan (boy name), mantan kekasihmu.

Tapi sepertinya, tidak lagi. Ini sudah sekitar sebulan kamu menjadi kekasih--paksaan--dari atasanmu sendiri, Akashi Seijuurou. Jadi, kamu sudah tidak terlalu memikirkan tentang (boy name) lagi.

Ngomong-ngomong soal Akashi, kamu mendapat ajakan kencan darinya. Ya, kencan di musim dingin ini.

Jika diingat-ingat, ini adalah pertama kalinya Akashi mengajakmu berkencan sejak dia menembakmu dengan cara tak biasa, yang pada akhirnya kamu pasrah dan jatuh ke dalam pelukannya. Dan bukan berarti kamu mau menerimanya, karena kamu merasa tidak menyukai Akashi sama sekali.

Semoga saja begitu, pikir sekaligus doamu tiap harinya.

Dikarenakan perkiraan cuaca hari ini akan turun salju--walau tidak lebat, kamu memutuskan untuk memakai pakaian tertutup dan tebal, juga melilitkan syal (favorite color) di sekitar lehermu.

Sebelum pergi, kamu memperhatikan wujudmu dulu di depan cermin. Memang terlihat biasa, tapi beginilah dirimu. Lagipula, kalau mau pakai pakaian bagus, itu artinya kamu harus rela berdingin-dinginan di luar dengan paha atau betis yang terumbar. Maka dari itu, kamu lebih memilih memakai celana jeans panjang daripada rok mini.

"Sepertinya sudah yosh," gumammu sebelum akhirnya kamu keluar kamar dengan tas selempang kulit/rajut kesukaanmu.

"Sudah mau berangkat, (first name)?" Mendengar namamu dipanggil, kamu langsung mengalihkan pandanganmu ke arah tangga di mana ada Ayahmu yang sepertinya hendak naik ke atas.

Kamu mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Tou-san," jawabmu akhirnya.

Ayahmu memperlihatkan senyuman yang terasa begitu hangat dan... bahagia? Makanya kamu tanpa sadar menaikan sebelah alismu, bingung dengan reaksi beliau.

Ingat kalau Akashi tidak suka keterlambatan, kamu melupakan masalah ini dulu lalu pamit pada Ayahmu, kemudian melesat pergi ke tempat yang sudah dijanjikan.

Ayahmu terlihat kembali tersenyum tanpa mengalihkan matanya dari pintu keluar yang tadi jadi jalanmu untuk keluar rumah.

"Tampaknya, semua baik-baik saja, ya, Shiori?" kata Ayahmu pelan sebelum akhirnya beliau melanjutkan naik tangganya dan berjalan menuju kamarnya.

...I'm Here...

Surai merah tak biasa yang tertiup angin musim dingin, begitu indah dan pas dipadukan dengan tubuh kokoh dengan balutan pakaian kasual panjang juga jaket tebal. Berdiri dengan tenangnya di bawah sebuah pohon tak berdaun, menunggu seseorang.

Tapi, oh, seringai yang diperlihatkan tak seperti benar-benar menunggu seseorang. Atau...

"Akashi-sama!" Seruan yang memanggil namanya menyadarkan sang pemuda merah. Mata beda warnanya mendelik ke arah dari mana suara itu berasal.

I'm Here...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang