Sepertinya akan ada perubahan gaya penulisan. Mohon maklumi karna saya juga lagi tahap belajar ya?
Juga, kayaknya setiap part akan lumayan panjang ke depannya, untuk menghindari banyaknya part yang tercipta nanti. Semoga gak bosen bacanya ya?
Makasih~ 。^‿^。
...
"Besok kujemput lagi." Setelah mengelus kepalamu dengan lembut, Akashi berjalan kembali ke mobilnya tanpa menoleh sedikitpun ke arahmu.
Mobil merahnya melaju, meninggalkan depan rumahmu yang sekarang hanya ada dirimu yang masih tak bisa mengalihkan pandangan matamu dari jalanan, tempat mobil Akashi pergi tadi.
Aku kenapa sih? pikirmu. Kenapa aku jadi terlalu memikirkan Se--maksudku Akashi yang terlihat tidak enak hati akibat masalah di restoran tadi?
Kamu yang kembali sadar kalau tadi sempat memikirkan Akashi lagi, langsung menggeleng cepat dan kemudian berbalik, masuk ke pekarangan sebelum akhirnya sebuah bayangan muncul dari arah bagian belakang rumahmu lalu menampakan wujudnya.
"Ketemu lagi, (last name)-cchi," sapa orang itu yang rupanya adalah Kise Ryouta.
Kamu mengangguk, memberi salam pada Kise. "Jadi, apa kita akan ke toko kuenya Tetsuya dan Satsuki-chan sekarang?" tanyamu, seakan mengingatkan Kise yang jenis orangnya bisa lupa kalau sudah bertemu orang-orang yang diakuinya.
Kise tetap memasang senyum manisnya di sana, yang membuatmu selalu memuji ketampanannya itu, meski dulu masih berpacaran juga dengan (boy name) atau sekarang dengan Akashi.
"Tentu saja-ssu. Kita, kan, mau ada reuni," katanya lagi yang mengungkit soal 'reuni', dan membuatmu bingung. Memangnya, reuni apa? Satu sekolah dengan Kise saat SMP maupun SMA saja tidak.
Tapi akhirnya kamu mengangguk, lalu menerima uluran tangan Kise yang selanjutnya menggandengmu sampai ke mobil kuningnya yang ternyata terparkir di jalanan samping rumahmu.
"Mohon sabuk pengamannya-ssu," pinta Kise, kemudian melajukan mobilnya, menembus butiran salju yang mulai turun dengan perlahan ke muka bumi.
...I'm Here...
BLAM!
Pintu kayu besar dari salah satu kamar mewah dari sebuah mansion besar kepunyaan marga Akashi yang berada di tengah-tengah Kyoto, dibanting kasar oleh seorang pria bersurai merah yang dengan tak pedulinya langsung mengempaskan tubuhnya di atas ranjang mewah ala raja. Entah apa yang ada di pikirannya, yang jelas dia tidak suka keadaannya sekarang ini.
"Sial..." umpatnya tertahan, yang tidak akan berlanjut pada amukan--mungkin saja jadi amukan--dikarenakan pintu kamarnya yang diketuk tiga kali dengan tekanan yang tegas.
"Seijuurou?" panggil sebuah suara berat dan sedikit serak dari luar sana.
Akashi yang merasa namanya terpanggil, langsung terduduk di pinggir ranjangnya kemudian bangkit dan berjalan menuju pintu untuk membukanya dan melihat siapa yang ada di depan--walau dia tahu itu siapa.
Begitu pintu terbuka, sosok tinggi bersurai kecoklatan [bener gak nih rambutnya Masaomi? •_•], terlihat berdiri dengan segala keagungan dan harga diri yang begitu tinggi terpancar begitu saja dari aura yang dikeluarkannya.
Akashi yang merasa waktu istirahatnya sedikit terusik, pada akhirnya menanyakan maksud Sang Ayah menemuinya.
"Ada masalah apa, Tou-san?" ucapnya datar namun masih dengan rasa hormat pada Ayah, yang bahkan malah lebih mirip bawahan ke atasan. [Bisa2 saya digebuk Sei-sama nih kalo ketauan 😂]
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here...
FanfictionCOMPLETED ... Attention!! Saya hanya pinjam Akashi Seijuurou milik Fujimaki Tadatoshi-sensei sebagai karakter. *-*-* Percayakah kalau Akashi bisa jatuh cinta? Dan percayakah kalau dia tidak akan melupakan cinta pertamanya? Percayakah lagi kalau Akas...