Here 8 : Perasaan Senang?

1.2K 162 6
                                    

Kamu terus berpikir begitu duduk di kursi sebelah kemudi di mana ada Akashi di sana. Kenapa mobilnya tidak mewah seperti yang kubayangkan? pikirmu heran akan kenyataan yang kamu alami sekarang.

Bukannya ingin menaiki mobil mewah atau semacamnya. Hanya saja, untuk orang seperti Akashi biasanya berbau kemewahan. Tapi sekarang? Mobil merah ini hanyalah mobil sedan biasa yang tipenya hanya sedikit lebih mahal dari milik Midorima.

Di saat kamu terbawa oleh pikiran macam-macammu, Akashi sesekali melirikmu yang duduk di sebelahnya. Entah apa yang ada di pikiran Akashi Bokushi ini. Tapi dia seperti orang yang penasaran(?) dan gelisah(?) dengan adanya kamu di sebelahnya.

Rasa canggung di antara kalian akhirnya dihancurkan oleh sebuah suara dehaman yang berasal dari Akashi.

Kamu mendadak merinding ketika mendengarnya, lalu sedikit menoleh dan bertanya apa yang dimaksudkan atasanmu itu. "A-ada apa, Akashi... -sama?" tanyamu gugup dan hampir lupa menambahkan -sama di belakangnya.

"Tidak ada," jawab Akashi cepat. Sekilas, tapi kamu yakin. Ada semburat merah tipis di pipinya barusan.

Aneh, ya memang. Tidak biasanya Akashi seperti ini. Ada yang tidak beres dengannya.

Saat kamu terus berpikir seperti itu, ponselmu bergetar dan mulai megumandangkan lagu (favorite song) kembali. Kamu melihat siapa yang menghubungimu. Ternyata Kuroko, mungkin tentang masalah jemputan pagi ini.

Kamu sedikit menoleh pada Akashi, seakan meminta izin padanya. Dia mengangguk yang tandanya kamu mendapat izin langsung darinya. Tak perlu waktu lama sampai kamu mengangkat teleponnya.

"Ha--"

"(first name)-san!? Apa benar!? Apa benar kau bersama Akashi-kun?!"

Suara kepanikan yang tidak biasa bagi seorang Kuroko Tetsuya. Kamu hanya menghela napas sambil terus menjauhkan ponselmu dari telinga, sedangkan Akashi menatap heran atas suara yang cukup keras dari seberang teleponmu.

"Tetsuya, kah?" tanya Akashi yang hanya dijawab anggukan olehmu.

"Memangnya ada apa, Tetsuya? Kau berisik, tidak seperti biasanya," tanyamu disertai protes atas sikap aneh Kuroko.

"Ah, tidak masalah," katanya yang terdengar seperti lega atau semacamnya. "Kalau begitu, aku tutup dulu. Bersenang-senanglah, (first name)-san." Tuut

Di samping Akashi melirikmu dengan tatapan bingung, di situlah kamu hanya bisa sweatdrop tidak percaya dengan apa yang dikatakan Kuroko.

...I'm Here...

Kalian berdua sudah sampai di ruang kerjanya Akashi. Melihat tidak adanya Midorima, membuat kamu jadi gelisah. Kamu teringat kata-kata Midorima kemarin di mana dia menyuruhmu untuk tetap berhubungan dengannya atau Kuroko di samping kamu menjadi sekretaris pribadinya Akashi.

Jika di rumah atau di toko, kamu bisa berhubungan dengan Kuroko dengan mudahnya. Tapi di kantor? Hanya Midorima yang bisa kamu andalkan. Apalagi, tambahan saat Midorima bilang kalau Akashi suka 'main-main'. Dan 'main-main' di sini punya banyak makna untukmu.

Akashi yang melihat kegelisahan tak biasa darimu, mulai berjalan mendekat ke arahmu yang berdiri tak terlalu jauh dari pintu. Melihat Akashi yang mendekat, membuatmu merasakan akan adanya bahaya yang mengancam.

"A-ada masalah apa, Akashi-sama?" Akashi tidak menjawab. Dia terus berjalan, membuatmu merasa terpojok dan mundur selangkah demi selangkah, hingga sampailah kamu merasakan hal yang sudah lama tidak kamu rasakan, tepatnya sejak berpisah dengan (boy name). Akashi menahan sisi kanan dan kirimu yang sudah tidak bisa ke mana-mana lagi karena punggungmu yang sudah bersentuhan dengan pintu kayu ruangan Akashi.

I'm Here...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang