**Here 19** : Tak Terhubung, Namun Terhubung

1.1K 133 24
                                    

Maaf lama up, Reader-san skalian!!! (;´ຶДຶ ') pasti saya bakal dibacok nih (#`-_ゝ-) /iya, bacok aja guys

Yap, biar gk lama, saya mau ksh tau aja. Bg Reader-san yg jg baca Be MINE pny saya, pasti dah tau klo I'm Here bisa jd upnya barengan ama Be MINE, klo gk ama crita saya yg lain :"v

Oke, sgitu aja, dan ini lumayan panjang dan mungkin bakal sdikit ribet 〒▽〒
Bg yg krg dimengerti, mohon interupsi saja dan penuhi kotak komen Author, tp jgn byk2 :'v /apa2an lo Thor?

Happy reading, minnaa~

...

3 bulan kemudian...
Musim semi...

“Selamat siang, (best friend name)-chan~” Sapaan seperti biasa dengan unsur ceria di dalamnya, menjadi santapan sehari-hari 3 bulan terakhir ini untuk seorang (best friend name). Ya, benar. Kamu, yang adalah sahabat terbaik gadis cantik jelita yang menjadi kekasih tercinta seorang Akashi Seijuurou—laki-laki yang kamu cintai juga, selalu mengunjunginya di rumah sakit.

Itu benar, rumah sakit. Penyakit (best friend name) yang makin parah membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Tentu saja, karena itu pasti perintah dari Akashi meski (best friend name) adalah jenis anak yang tidak mau—sekadar dibawa untuk pemeriksaan—ke rumah sakit.

(best friend name) memamerkan senyuman manis di wajah pucatnya. “Selamat datang lagi, (nick name)-chan~” sapanya tak kalah ceria dengan sapaanmu barusan.

Dengan langkah yang terlihat begitu ringan—padahal mungkin saja berat karena masuk ke kamar sahabat sekaligus rivalmu sendiri, kamu melangkah masuk ke dalam ruangan bernuansa putih dengan aroma obat menyengat di setiap sudut ruangannya, kemudian langsung duduk di kursi yang ada di samping ranjang tempat (best friend name) tidur. “Lihat apa yang kubawa?”

(best friend name) menepukan tangannya gembira tepat ketika kedua tanganmu terangkat dan memperlihatkan apa yang kamu bawa. “Waah! Lightnovel yang kuinginkan selama ini!” Tangannya terulur hendak menerima pemberianmu itu, yang kemudian dia langsung memeluk buku mungil tak berdosa itu yang sudah ada di tangannya tadi. “Terima kasih banyak, (nick name)-chan!”

Kamu balas tersenyum dan memberikan kata-kata penyemangat dan semacamnya pada (best friend name), sebelum akhirnya hendak kembali lagi ke tempat kerjamu yang sekarang—toko kue milik Kuroko dan Momoi. Mengingat jam makan siang hampir habis.

“Sudah mau pulang?” Muka (best friend name) berubah jadi sangat imut, yang menurutmu jadi mengalahkan anjing/kucing/hewan peliharaanmu di rumah. Kamu yang tadi sudah hampir membuka pintu kamar, kembali lagi dan berdiri di samping ranjang rumah sakitnya.

Tangan kananmu terulur dan mengelus puncak kepala sahabatmu—yang sudah kamu rasakan, betapa kasarnya rambut sahabat baikmu itu sekarang, seraya mengulum senyuman tulus. “Aku punya banyak pekerjaan,” dustamu yang akan sangat kamu sesali nantinya. “Waktuku hanya sampai makan siang. Besok, aku janji akan datang lagi, bagaimana?”

(best friend name) memasang tampang cemberutnya. Dia tidak suka, jelas saja. Karena dia sudah sangat lama tidak bertemu denganmu, dan kamu hanya bisa menemuinya saat makan siang saja—meski itu tiap hari. Dan inilah salah satu alasan (best friend name), kenapa dia tidak ingin dirawat di rumah sakit. Dia tidak bisa bebas dan bertemu dengan teman-teman baiknya, termasuk dirimu. Jika tidak boleh bertemu karena harus di rumah sakit, sekalian saja benar-benar menjauh. Makanya itu alasan mengapa (best friend name) setuju meninggalkanmu ke Amerika untuk berobat saat itu.

“Uhm, baiklah,” katanya kemudian dengan suara yang sangat kecil, hampir saja kamu tidak mendengarnya.

Tanganmu terus mengelus puncak kepalanya, sebelum akhirnya terhenti karena kamu benar-benar harus kembali sekarang.

I'm Here...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang