This is a Dream?

8.1K 797 162
                                    

"Wae geurae?"

Tubuhku mematung dan pupil mataku membesar dua kali lipat.

Butuh waktu sekitar 5 detik bagiku untuk mengembalikan kesadaranku.

Darahku mengalir dengan cepat diikuti dentuman keras jantungku saat melihat sang pria pemilik rambut cokelat itu menatapku bingung.

Aku bisa mendengar suaranya yang terdengar berat memasuki gendang telingaku dan itu terus berulang ulang didalam otakku.

Aku berusaha bertanya tanya pada diriku sendiri.

Apa ini nyata?

Jika iya. Tolong seseorang cubit aku.

Aku berusaha menelan air ludahku yang terasa kering seraya memeriksa kesekeliling ruangan dengan cemas.

"Yak! apa kau tidak mendengar pertanyaanku?" bentakan pria asing itu membuatku terperanjat dan segera melihat kearahnya.

Aku terdiam. Mulutku seakan terkatup kuat, aku terlalu gugup bahkan punggungku kini sudah bersentuhan dengan tembok. Aku terjebak didalam suasana disaat semua orang memandangku dan itu semakin membuatku merasa tersudut.

Lalu bola mataku perlahan turun melihat sesuatu benda berupa nametag yang tergantung dileher pria yang tengah berdiri berhadapan denganku.

Aku bisa menyimpulkan pria asing berkaca mata tersebut salah seorang staff disini dengan sorotan mata yang tajam memandangku dengan pandangan tak suka.

"Yak! Kau dengar tidak?!" Suaranya bergema mengisi keseluruh ruangan.

Aku terperanjat dan kakikku mulai bergetar hebat. Suasana disini mulai ricuh ketika semua orang mulai menunduhku dengan berbagai macam alasan hingga mereka mengancam ingin segera menyeretku keluar dari tempat ini.

Aku memandang cemas satu persatu orang didalam sana. Hingga pada akhirnya aku melihat dua orang pria yang tak kukenal berjalan kearahku.

Otomatis aku memundurkan langkahku walaupun aku tahu aku tak akan bisa lagi untuk berjalan mundur.

"Usir saja dia, bawa dia pergi dari sini!" Teriak seorang profokator diantara kumpulan suara.

Aku semakin merapatkan punggungku ke tembok ketika kedua pria itu sudah berada didepanku dan mengunci pergelangan tanganku.

"Ayo ikut kami!" Pria berkacamata itu lalu mulai menarik tanganku.

Aku ingin berontak. Tapi genggaman mereka terlalu kuat.

Kupingku terasa panas ketika semua orang mulai menghakimiku.

Aku berusaha menahannya dengan kedua kakiku ketika mereka mulai menarik paksa tubuhku.

"Hyung geumanhae! (berhentilah)," tiba tiba sebuah teriakan datang dari arah kiriku.

Aku bisa merasakan semua orang tiba-tiba terdiam dan saat itu juga ruangan ini menjadi hening seketika.

Aku yang terkejut mendengar suaranya dan spontan menoleh.

Semua pasang mata begitu juga denganku melihat pria itu berjalan dari arah kerumunan dan berjalan mendekat.

Aku bisa melihat sorotan matanya yang tengah menatapku lurus. Aku bisa melihat mata cokelatnya yang tengah memandangiku dengan wajah datarnya serta kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.

Wajahnya tampak tenang ketika dirinya sudah berhenti disampingku.

Ia melihatku dalam beberapa detik lalu menoleh kearah dua pria yang masih memegangi kedua tanganku.

Lucky or Not [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang