Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan salah satu gang kecil yang tampak kumuh dan jarang dilalui banyak orang.
Dari kejauhan, terlihat dua orang yang sedang berlari kecil keluar dari sebuah gang. Mereka tampak mengeratkan jaketnya lalu menghampiri mobil tersebut.
"Bagaimana bisa kalian dikejar kejar seperti ini? Apa kalian terlihat mencolok diluar sana?" Nada pria berkacamata itu terdengar khawatir saat Jungkook dan J-Hope sudah berada didalam mobil.
Jungkook membuka masker dan kupluk nya.
"Molla (tidak tau) kami berdua baru keluar dari cafe, kami bahkan tidak menyadari kalau mereka sedang memperhatikan kami. Tiba tiba saja mereka berteriak dan langsung berlari mengejar kami," Jawab Jungkook seraya merapihkan rambutnya.
"Bahkan masker dan jaket tebal ini sepertinya tidak berfungsi dengan baik, mereka masih bisa mengenali kita," J-Hope menggeleng gelengkan kepalanya salut.
"Hyung kau harus tahu seberapa cepat mereka berlari," ucap Jungkook dengan antusias pada manager-nya.
Manager hanya menoleh ke arah Jungkook.
"Sangat cepat!!! Woahh jinjja (benar benar)," Jungkook menggeleng salut lalu kembali mendudukan tubuhnya di jok.
Manager menghidupkan mesin mobil seraya tertawa mendengar cerita mereka berdua.
"Aahhh... coffe late-ku..." J-hope merengek melihat cup yang berisi coffe late itu tinggal setengah.
Jungkook memasang wajah heran saat melihat J-Hope hanya memegang satu cup coffe late.
"Heol...? Hanya satu? Dimana yang lainnya?" Mulut Jungkook menganga menatap cup yang di genggam J-Hope.
"Terjatuh saat kita berlari tadi dan ini yang tersisa," J-Hope memperlihatkan deretan giginya.
-00-
Langkah kaki Yura berjalan pelan, terkadang melompat kecil hanya untuk melewati genangan air yang menghiasi sepanjang jalan menuju halte.
Ia bersenandung pelan mendengar lantunan lagu melalui earphone yang bertengger di telinganya.
Sesekali ia menggosok telapak tangannya dikarenakan cuaca dingin akibat hujan yang turun tadi.
Malam ini tidak terlalu ramai, mungkin akibat hujan yang baru saja berhenti.
Yura memang sudah dari tadi menyelesaikan tugasnya perpustakaan. Tetapi karena hujan yang begitu lebat dan malangnya ia tak membawa payung, jadi ia harus rela terjebak di perpustakaan sembari menunggu hujan itu reda.
Yura's POV
Now playing : BTS- Coffee
Aku mengangguk anggukan kepalaku mengikuti alunan musik yang terdengar melalui earphone-ku, jangan tanya kenapa aku bisa mempunyai lagu ini.
Ya! Tepat sekali Taehyung yang merekomendasikan lagu ini untukku. dan aku menyukainya.
Kuresapi lirik lagu itu seraya menyapu pandanganku ke segala arah. Disekitar sini sungguh sepi, aku bahkan bisa mendengar langkah kakiku sendiri. Sebaiknya aku mempercepat langkahku.
Tiba tiba saja pandanganku terhenti pada seorang pria berpakaian serba hitam yang tak jauh dari belakangku.
Aku menatapnya sekilas. Aku yang merasa aneh, atau pria itu yang memang sedang menatap kearahku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky or Not [Kim Taehyung]
Fanfiction[ON GOING] [EDITING PROGRESS] Sekarang aku percaya dengan adanya takdir. Ya, sebenarnya aku sendiri tidak bisa menyimpulkan ini 'baik' atau 'buruk' nya untuk diriku. Karena kejadian itu dan pada hari itu kehidupanku berubah 180 derajat.