Sunyi.
Kata itulah yang tepat untuk menggambarkan suasana didalam sini.
Pasalnya, ini sudah sekitar 20 menit sejak mereka pergi dari apartemen Yura, dan tak ada sedikit pun pembicaraan maupun suara yang keluar dari mulut Yura bahkan Taehyung sendiri.
Jangankan untuk mengobrol, untuk berinisiatif memulai pembicaraan saja sepertinya mereka enggan.
"Ah situasi macam apa ini?" Batin Yura gelisah. Ia hanya menatap jalanan dari balik kaca jendela mobil.
Yura merasa suasana ini sangat kaku. Apa cuma hanya dirinya yang merasa begitu?
Perlahan Yura melirik sesuatu dari ujung ekor matanya.
Dengan hati-hati bola matanya bergerak kekiri dan menangkap sesosok pria yang tengah menyetir disamping kirinya tanpa tahu ada yang tengah mengamatinya.
"Ah sepertinya ia sedang fokus." Terka Yura.
Yura bisa mengamati wajah serius Taehyung dari ujung ekor matanya.
Namun sedetik kemudian, pandangan Yura dibuat tidak fokus oleh sesuatu hal.
Ia baru sadar bahwa Taehyung memiliki lipatan dimata kanannya tetapi tak memiliki lipatan dimata kirinya.
Kenapa Yura baru sadar akan hal itu.
Tapi jika diamati kembali hal itu malah tidak menjadi sebuah hal yang merugikan. Justru itu membuat dirinya terlihat mempesona.
Ditambah lagi hidungnya yang sangat runcing dan tajam. Dan jangan lupakan garis rahangnya.
Kenapa ia terlihat sangat sempurna bahkan dari samping sekalipun.
Sangat mempesona.
"Sampai kapan kau akan terus memandangiku?"
Yura tersadar. Dengan cepat ia langsujg mengalihkan pandangannya kearah depan.
"A—nni.. (tidak) apa maksudmu. Mana mungkin aku memandangimu." Bantah Yura.
Yura berani bersumpah wajahnya pasti sudah menjadi kepiting rebus sekarang.
Dasar bodoh.
Bodoh.
Yura memejamkan kedua matanya sambil terus terusan mengutuk dirinya.
Taehyung tahu dan sadar. Maka dari itu ia hanya tersenyum simpul setelahnya.
Karena tak ingin mengacaukan suasana, Taehyung berfikir untuk segera mengalihkan pembicaraan, "kau ingin makan apa?"
Dan berhasil. Yura menoleh dan langsung menjawab dengan cepat, "terserah padamu."
Taehyung seakan berfikir dengan keras, "hmm.. bagaimana dengan dakju? Aku tahu restoran yang menjual dakjuk enak didaerah sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky or Not [Kim Taehyung]
Fanfiction[ON GOING] [EDITING PROGRESS] Sekarang aku percaya dengan adanya takdir. Ya, sebenarnya aku sendiri tidak bisa menyimpulkan ini 'baik' atau 'buruk' nya untuk diriku. Karena kejadian itu dan pada hari itu kehidupanku berubah 180 derajat.