Author's POV
Taehyung meletakkan ponsel disebelah nya."Ada yang ingin aku tanyakan," raut wajahnya terlihat serius.
Jungkook menegakkan sedikit badannya, sepertinya ini adalah sesuatu yang penting baginya. "Mwo?(apa?)" Tanyanya antusias.
"Shh... geunde... (ngomong ngomong)" Taehyung menghentikan kalimatnya. Ia terlihat berfikir keras.
"Wae wae?? (kenapa kenapa??)" Jungkook seakan tidak sabar menunggu lanjutan kalimat Hyung-nya itu.
Taehyung masih menggantungkan kalimatnya, lalu ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ah lupakan, aku akan bertanya saat di dorm."
"Heol?! Lalu kenapa kau bilang ingin bertanya hyung? Eoh? Haishh jinjja (benar benar)" Jungkook mendengus kesal sekaligus kecewa. Wajahnya benar benar terlihat mengejek Taehyung.
-00-
Yura sedari tadi termenung melihat keluar jendela, hingga tak sadar coklat panas yang ia buat itu sudah tidak bisa lagi disebut sebagai cokelat panas.
"Hhhhhh..." hembusan nafasnya terdengar berat.
Pandangannya lalu teralih menatap televisi. Jari jarinya bermain dengan remot lalu mengganti ganti chanel satu ke chanel lainnya.
Yura's POV
'Kuharap kau datang untuk melihatnya.' kata kata Taehyung kembali teringat lagi.
Ini sudah kesekian kalinya kata kata itu selalu terlintas dipikiranku.
Kumohon... kenapa aku selalu terbayang kalimat itu? Aku benar benar merasa bersalah. Aku merasa posisiku sekarang ini sama sama tidak menguntungkan.
Aku benar benar diambang kebingungan. Tetapi didalam hidup kita memang selalu dihadapi pilihan dan dituntut memilih salah satu bukan?
'Kuharap mulai saat ini kau menjauhi Taehyung. Ini untuk kepentingan agensi.'
Perlahan aku merasakan nyeri didadaku. Ini terulang lagi. Ada apa ini? Aku menarik nafasku perlahan lalu memukul mukul dadaku pelan,
"ahh kenapa disekitar sini terasa sakit."'Kau tenang saja, semuanya akan baik baik saja percayalah.'
"Tsk." Aku tersenyum miris mengingat kalimat Taehyung waktu itu. Sekarang aku sadar ia hanya sekedar ingin menenangkanku saja.
Kenapa kau bisa dengan begitu ringan bilang kalau ini semua akan baik baik saja? Kau lihat.... Ini-ini tidak bisa lagi dibilang baik baik saja.
"Campur beberapa potongan daun bawang kedalam bumbu"
Oh bagus acara memasak, aku jadi lapar..
Tapi tungguㅡsiapa koki itu? Tidak terlihat asing bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky or Not [Kim Taehyung]
Fanfiction[ON GOING] [EDITING PROGRESS] Sekarang aku percaya dengan adanya takdir. Ya, sebenarnya aku sendiri tidak bisa menyimpulkan ini 'baik' atau 'buruk' nya untuk diriku. Karena kejadian itu dan pada hari itu kehidupanku berubah 180 derajat.