Moment

5.5K 564 63
                                    

Yura's POV

Satu buah es krim cone sekarang suda ada digenggamanku. Kami lebih memilih menghabiskan es krim didalam mobil.

Kau tahu? Ya karena ada Taehyung disini. Seperti kata katanya tadi 'aku tidak ingin terkenal secara mendadak.'

"Kau ingin bertanding makan es krim denganku?" Tantang Taehyung ketika kami sudah berada didalam mobil.

Aku menaikan satu alis. Apa dia serius?

"Geurae..(baiklah)" Aku mengangkat daguku menantang.

"Agar lebih menantang, bagi yang menang boleh meminta satu permintaan apa saja," senyumnya melebar.

"Apa saja??" Aku sedikit mencerna kata katanya. Lelaki itu mengangguk dengan semangat.

Setelah berkelut dengan pikiranku sendiri, kini mataku kembali beralih ke arah Taehyung.

"Call (setuju) Tapi jangan harap kau berani mengajukan permintaan yang aneh atau kau..." aku mengepalkan tanganku didepan wajahnya. Lebih baik aku membuat kesepakatan dulu dengannya, karena bisa saja dibalik otak liciknya itu ia ingin menjebakku dengan hal hal yang tidak masuk akal.

Tetapi setelahnya pria yang berada dihadapanku ini terlihat melepaskan tawanya. Kenapa ia tertawa? Apa itu lucu?

"Anni.. Anni yagsog. (tidak..tidak janji)" jawab Taehyung disela sela tawanya.

Tak ingin mengulur waktu, aku pun mempersiapkan diriku.

"Junbi!! (bersiap!!)" Taehyung memberi aba aba.

Aku mulai mengambil ancang ancang.

"Sii... Jakk!! (mu..lai!!)"

Dalam satu gerakan cepat kami mulai melahap es krim dengan secepat kilat.

Ommo (ya ampun) otakku serasa membeku saat itu juga. Mataku tergerak untuk melirik Taehyung sekilas, apa yang salah dengan dia? Dan makhluk macam apa dia? Lihatlah bahkan es krimnya terlihat hampir habis.

Author's POV

Mulut Taehyung masih bergerak dengan cepat. Meraup setiap bagian es krimnya.

Lain halnya dengan Yura, ia tampak berhenti disetiap kegiatan makannya, otaknya benar benar terasa membeku sekarang.

Beberapa gigitan terakhir es krim Taehyung akan habis, "Goman!! I'm win!!" (selesai!! Aku menang!!) Taehyung merentangkan kedua tangannya keatas ia tersenyum penuh kemenangan.

Pemenang sudah ditentukan. Antara takjub bercampur heran, Yura membuka mulutnya sedikit tidak percaya.

"Sudah kubilang aku pandai dalam hal ini, kau harus mengakui itu." Taehyung membusungkan dadanya seraya menunjukan senyum kotaknya.

"Arra arra.. (aku tahu)" Yura dibuat tersenyum oleh tingkahnya.

"Dan sekarang perjanjiannya," ucap Taehyung yang sepertinya tidak lupa akan kesepakatan mereka diawal.

"Aishh... apakah tantangan itu masih berlaku?" Yura mendengus kecewa.

"Keuromyo (tentu saja)," sahut Taehyung cepat.

Akhirnya Yura pun pasrah, setidaknya ia harus sportif bukan. "heuh, gerurae.. Museunida? ppaleun eongeub (baiklah, apa itu? cepat katakan)."

Sedetik kemudian raut wajah Taehyung berubah 180 derajat. Ia tiba tiba terdiam menatap Yura.

Yura yang merasa akan perubahan wajah Taehyung, merasa risih karena Taehyung menatap matanya dengan pandangan yang tidak biasa, "Wa-wae? Wae nal geuleohge boneungeoya? (Kenapa kau menatapku seperti itu?)" ia merasakan ada sebuah atmosfer yang aneh diantara mereka berdua.

Lucky or Not [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang