Pt. 3

307K 24.9K 6.4K
                                    

Bagiku bertemu dengan Jungkook -- otak sekolah, populer, kaya raya dan wajah mumpuni adalah kenyataan terburuk sepanjang masa. Parahnya, dia mesum dan kejam. Sering menganggap dirinya Hitler dan Serigala dewasa.

Aku sangat yakin ekspetasinya membully akan terus berlanjut sampai Voldemort berhasil membunuh Harry Potter.

Dia punya segudang rencana untuk melakukan hal-hal buruk padaku. Menyuruh ini-itu, mempermalukanku di depan umum sampai yang terakhir, menciumku di taman belakang sekolah.

Dia gila, kejam, keji.

Menyedihkannya, aku tersudutkan karena semua orang mengagguminya.

Oh, Ayolah, siapa yang tidak kenal Jeon Jung Kook yang berhasil membawa pulang mendali emas olimpiade sains dan matematika tiap tahun, jago Taekwon-Do, suara jernih dan punya segudang ide untuk pentas pertunjukan akhir tahun.

Keluargaku bahkan menganggapnya anak baik-baik, mereka terus berkata

'Nak Jungkook, tolong jaga putri kami. Dia memang sedikit keras kepala tapi kau bisa mengaturnya'.

Tidak tahukah mereka bahwa itu sama saja menjerumuskanku ke neraka jahanam.

Dan Setelah acara makan malam usai, orang tua kami menyuruh kami duduk mengobrol di taman.

"Aku mau pulang." cetusku sambil bangkit dari kursi.

Jungkook langsung menarik tanganku membuatku kembali duduk.

"Mana sopan santunnya? Bagus kau tidak ku makan saat di toilet tadi."

Aku meringis pelan menyadari betapa menyeramkannya wajah Jungkook yang tertimpa sedikit cahaya dari lampu taman.

Aku menatapnya bengis. Bibirku juga masih agak nyeri. Dia menciumku untuk kedua kalinya saat di toilet.

"Sonbae, ini sudah malam."

"Oh ya? Orang tuamu yang menyuruh kita ke sini."

Aku diam. Aku melirik tangannya yang masih melingkar di pergelangan tanganku.

"Aku tidak mau menikah denganmu."

"O-o sayangnya tidak bisa. Kau harus."

Aku menatap lurus ke jalanan temaram di depan. Bahuku turun perlahan-lahan. Dia juga pemaksa rupanya.

"Karena kakakmu sudah kabur membawa uang kakakku, aku tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja. Semenjak kau ada di depan mataku semuanya sudah salah. Kau. Penyebab. Semua. Kesialanku."

Dengan penuh keberanian aku menarik tanganku sambil menatapnya tidak suka. "Kalau begitu biarkan aku pergi. Aku juga tidak mau berhadapan dengan orang yang super sempurna sepertimu. Jadi ayo kita akhiri ini, Sonbae."

Saat ini ada harapan yang menyelinap. Semoga Iblis ini bisa melepaskanku.

"Kau menyukaiku, kan?" Tanyanya tiba-tiba sambil mengerling nakal membuat dadaku berdentum, "Jadi ayo kita lanjutkan saja. Menikah buat anak, buat lagi, buat lagi, buat anak lagi. Bagaimana?"

Meski jenius, tapi kalau sudah bicara denganku dia tidak akan pakai otaknya. Dia mengatakan hal-hal yang tidak wajar.

"Mau buat di sini atau setelah kita menikah?"

Hatiku mendadak panas. Udara malam ini juga tidak terlalu bagus. Dress yang ku kenakan mulai basah dibajiri keringat. Di perparah kakiku yang kram karena memakai sepatu setinggi 7 senti.

"Jadi, kau mau mulai di sini?"

Aku masih bergeming. Tidak ada niatan membalas ucapannya. Sampai saat Jungkook melepas suit hitamnya dan membuangnya ke tanah.

The Byuntae, CreepyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang