Pt. 20

202K 17.4K 3.1K
                                    

Aktifitasku berakhir pukul 8.40.

Dan sampai kini Jungkook belum kembali setelah aku melihatnya bersama teman lamanya di rooftop.

Aku tidak berpikir dia lupa jalan pulang. Mungkin dia masih asik bertemu dengan Kwon yang cantik itu. Bertukar rindu satu sama lain.

Aku bisa menebak bahwa mereka adalah pasangan hotties.

Tidak peduli betapa seringnya ketika Jungkook bersamaku, seluruh siswa sekolah akan tetap menganggap kami majikan dan maid servant.

Setelah mengeringkan rambut, aku menemui Monggu yang diletakkan di ruang tengah.

Beberapa jam lalu datang paket kiriman kandang anjing beserta isinya. Kurirnya mengatakan ini milik Jungkook yang ada di rumah orang tuanya.

Oke, sekarang dia menambah bebanku dengan membawa peliharaannya ke sini.

Aku duduk bersila sejauh satu meter dari Monggu.

"Kenapa kau melihatku begitu?" Aku bertanya kesal. "Kau masih lapar? Kalau begitu tunggu sampai majikanmu pulang. Lagipula kenapa kau harus datang?"

Anjing itu mendekat padaku dan menjilati lututku.

Dia terus melakukannya hingga membuatku geli.

Akhirnya aku tidak tahan untuk tidak mengusap anjing berbulu coklat keriting itu.

"Monggu, rasanya kesal sekali saat melihat Jungkook tadi," kataku mendengus.

Anjing itu menggonggong dan berputar-putar sebelum akhirnya tengkurap di depanku.

Seolah mengerti penderitaanku, Monggu terlihat mendengarkan apa yang kuucapkan.

Dia berbeda dengan majikannya, rupanya.

Sepanjang malam aku terus meluapkan emosiku pada Monggu. Dia memberi jawaban gonggongan kecil di akhir ceritaku.

Setelah itu, aku mulai menguap beberapa kali lalu memilih tidur.

Sebelum mematikan lampu, aku berdoa pada Tuhan.

Semoga Jungkook dimakan tikus jalanan.

###

Sekarang hari rabu.

Aku pikir Jungkook tidak akan kembali ke rumah dan aku justru menemukannya tergeletak di sofa sambil memeluk Monggu.

Kalau tidur seperti ini dia lucu dan terlihat seperti anak baik-baik.

Ketika dia bangun maka sisi iblisnya kembali.

Menindasku...

Melakukan hal semaunya...

Bicara kotor...

"Sekarang aku harus apa?"

Aku segera berjongkok di depannya sambil menumpu daguku dengan lutut.

"Heol daebak, kau bisa menipu semua orang dengan wajahmu, tapi kau tahu betapa kejamnya semua yang kau lakukan padaku...?!"

"... Lagipula kau tahu apa yang kupikirkan tadi malam? Aku berpikir akan mencari pedang Dokkaebi lalu menusuk jantungmu dan aku harap kau hidup selamanya dengan penuh kepedihan."

Kemudian aku menghela menyadari sikap bodohku.

Percuma, aku hanya berani menghinanya saat ia lengah.

Sesaat setelah terdiam beberapa detik, aku kembali bicara. "Kenapa rasanya sulit sekali percaya padamu?"

###

The Byuntae, CreepyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang