[DINOVELKAN] [TERSEDIA DI GRAMEDIA]
Jeon Jung Kook. Tukang paksa. Kejam. Keji. Seingatku, dia adalah orang yang suka sekali menjadikanku target kekejamannya di sekolah. Obsesinya bisa saja menghancurkanku.
Sampai aku harus menerima kenyataan yang su...
Angin yang sedingin es menerpa wajah dan sekujur tubuhku. Tetapi aku tidak ingin bermalas-malasan di rumah setelah beberapa hari kembali dari Busan.
Hari ini aku dan Soyeon punya janji kencan ganda. Kami terlambat sekitar lima belas menit, karena bus yang kami tumpangi berkendala. Itu sebabnya kami berlari menuju tempat yang telah disepakati.
Rencana kami hari ini adalah pergi nonton film, lalu makan, dan destinasi terkahir yakni sungai Cheonggyecheon untuk menyaksikan festival lentera.
Pagi-pagi sekali Jungkook pergi dan hanya meninggalkan sticky note di kulkas. Sialnya, Jungkook dan Taehyung memang sengaja membiarkan kami berangkat sendiri.
Suhu minus tidak menolong sama sekali. Tubuhku seakan berpeluh, tapi tidak benar-benar berkeringat, karena dalam hitungan detik aku kembali merasa beku.
Tas selempang yang kubawa berlari memukul-mukul pahaku. Kudengar napas Soyeon terengah saat kami berhenti di area masuk Seoul Plaza.
Gadis itu membungkuk sembilan puluh derajat dan menumpu kedua tangannya di lutut demi menetralkan energi.
Tidak lama Soyeon menegakkan tubuhnya dan membereskan rambutnya yang acak-acakan. Aku melakukan hal serupa.
Soyeon bertolak pinggang dan memutar-mutar tubuhnya mengawasi sekeliling. "Di mana mereka?"
Aku mengecek jalanan. Tidak ada tanda-tanda kehadiran mereka.
"Apakah Taehyung bilang di tempat ini?"
Seoyeon segera berdecak jengkel. "Ah, Kim Taehyung...dia pasti mengerjaiku."
Mataku membulat, "Mengerjaimu?" ulangku.
"Sepertinya dia membodohiku. Aku akan menghubunginya." Kemudian Soyeon mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Kim Taehyung.
"Oppa, kau di mana?"
Aku hanya menyimak.
"Kau bilang kau melihat kami?" pekik Soyeon. "Hei, jangan bercanda. Cepat katakan di mana kau sekarang?"
Tiba-tiba sorot mataku menemukan dua sosok familier di tengah keramaian di sisi jalan sedang tertawa.
Otomatis kutepuk perut Soyeon. "Mereka di sana."
Soyeon mengikuti arah pandangku dan menggigit bibirnya geram. Sementara dua orang yang kami maksud malah tertawa-tawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
###
Ada beberapa pilihan film yang diputar hari ini. Namun kami memilih Maze Runner, tentu saja karena Soyeon sudah membeli tiket online. Sepanjang film berlangsung, Taehyung dan Soyeon tidak berhenti berdebat tentang beberapa karakter.
Soyeon menyukai tokoh Minho. Secara garis besar gadis itu kurang suka pria barat. Sedangkan Taehyung berpikir dirinya lebih keren dari semua tokoh. Pendapat itu dibantah Soyeon.
