Temui aku di ruang musik.
Eunjo menerima pesan itu sejak sepuluh menit lalu. Namun yang terbaik adalah, ia hanya perlu mengabaikan Jungkook
"Eunjo, kau tidak pergi menemuinya?"
Eunjo menggeleng dan meletakkan pipinya ke meja.
Wajahnya berubah murung setelah bel pelajaran usai, lebih-lebih mendengar pertanyaan Soyeon.
Tentu, Eunjo tak mau pergi dan jadi bulan-bulanan si brengsek.
###
Jungkook mengecek ponselnya tiap lima detik sekali. Ruang musik jadi lebih pengap sejak sepuluh menit lalu.
SIALAN!
Hampir saja ia berniat menghancurkan ponselnya kalau tak memiliki sisa lima persen pertahan diri.
Jungkook
Tidak mau datang?Sekali lagi Jungkook mengirim pesan dengan pandangan culas.
Selama empat menit masih tidak ada balasan apapun.
Ia mengetik lagi.
Jungkook
Good. Kalau begitu ini akan jadi menyenangkan saat di rumah (:Kemudian pemuda itu memutar tubuhnya menghadap tuts piano. Ia mengecek ponselnya lagi, kalau-kalau Eunjo membalas pesannya.
Bagus Eunjo, kita harus benar-benar melakukan sesuatu saat di rumah. Tercetus dalam kepala kotornya.
Ketika akan menekan tuts piano, pintu terbuka.
Eunjo masuk dengan wajah kusut dan berantakan.
Melihat penampilan Eunjo yang sekarang membuat Jungkook meringis prihatin.
Bagaimana bisa dia yang super cool memilih gadis pinggiran.
"Sebentar lagi aku masuk."
Eunjo baru saja berhambur masuk dengan wajah tak senang, bedanya dengan Jungkook yang tersenyum lebar.
Oh, lihatlah gigi kelinci itu. Bahkan gigi itu di mata Eunjo lebih mirip taring serigala kelaparan yang siap mencabik ayam tak berdaya.
"Terlambat lima belas menit," ucapnya sembari merubah betuk senyum menjadi seringaian paling kejam yang pernah Eunjo lihat.
Bagi Eunjo selama hampir tujuh belas tahun hidupnya, tidak ada takdir terburuk kecuali bertemu dengan Jeon Jung Kook yang notabennya sudah ia tetapkan berjiwa psikopat dan menyandang mental yang lebih buruk dari tahanan rumah sakit jiwa.
"Tutup pintunya dan duduk di sini." Jungkook mengarahkan matanya pada kursi piano di sisinya.
Eunjo masih bergeming di depan pintu, mencoba tidak melepaskan kakinya dari lantai dekat pintu.
Tidak ada yang tahu, apa yang sedang dipikirkan Jungkook.
Bisa saja ia akan berakhir di umurnya yang belum genap 17 tahun hari ini juga.
"Kau tidak dengar apa yang kukatakan? Tutup pintunya dan datanglah ke oppa."
Eunjo menggertakan giginya. "Aku tidak percaya padamu."
"Maja. Buka saja pintunya, jadi orang di luar sana bisa lihat secara live saat kita making a baby. Dan jangan salahkan aku kalau besok nama kita ada di papan pengumuman 'Jeon Jung Kook anak kepala yayasan melakukan making out dengan Park Eunjo anak kepala sekolah' kurasa itu bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Byuntae, Creepy
Fanfiction[DINOVELKAN] [TERSEDIA DI GRAMEDIA] Jeon Jung Kook. Tukang paksa. Kejam. Keji. Seingatku, dia adalah orang yang suka sekali menjadikanku target kekejamannya di sekolah. Obsesinya bisa saja menghancurkanku. Sampai aku harus menerima kenyataan yang su...