"Hakkkkk" Angela menutup mulutnya yang ternganga dengan kedua tangannya. Ia masih tidak percaya akan apa yang dilihatnya. "Kak Daniel?!" Angela mencoba menebak seseorang yang ada di hadapannya.
"Angela?!" Daniel tersenyum sambil menutup mulutnya juga pura-pura meniru ekspresi Angela.
Angela bersorak gembira mengetahui tebakannya benar. Ia melompat-lompat sambil menggenggam tangan Daniel. Daniel tertawa melihat tingkahnya. "Sudah lama kita tidak bertemu, Kak!! Tapi aku masih ingat wajahmu yang tampan dan mata birumu jadi aku tidak mungkin salah menebak!! Kau semakin tampan sekarang!! Hayati tidak kuat menatapmu." Angela terdengar mengerang menekankan kata-katanya.
"Oya? Kau juga sudah tumbuh besar, Angela." Daniel tertawa sambil memandangnya naik turun lalu terpaku pada dada Angela sambil mengernyitkan alis. "Benar-benar tumbuh besar..." Daniel berdecak.
"Pantas saja kau menyuruhku ikut ke rumahmu, Re." Daniel berbalik memandang Rayhan yang sejak tadi menonton reuni aneh itu dengan acuh tak acuh sambil duduk di sofa.
"Ada apa, Kak Daniel?" Angela memiringkan kepalanya karena kebingungan.
"Bukan apa-apa, Angela."Daniel menoleh kembali pada Angela. "Kau pulang sekolah sore sekali?"
"Iya, Kak. Biasa di sekolah jadwal Senin hingga Rabu pelajaran tambahan hingga sore." Angela tertawa. "Tapi aku tidak juga bertambah pintar, Kak." curhatnya
"Tidak apa-apa, Angel sayang. Semua manusia dianugrahi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Benar bukan, Re?" Daniel berbalik memandang sahabatnya kembali. Rayhan tetap tidak menggubrisnya.
Angela menghela napas melihat kakaknya yang tidak menyapanya sedikitpun.
"Aku tinggal sebentar ya, Kak Daniel. Mau mandi dulu." Angela melesat menaiki tangga meninggalkan Daniel berdua bersama Rayhan.
Daniel menghampiri Rayhan lalu duduk di sebelahnya. Ia memandang Rayhan yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
Rayhan tidak menoleh padanya.
Daniel menghela napas lalu menepuk-nepuk bahu Rayhan. "Aku mengerti penderitaanmu, Re. Aku pasti juga akan menderita bila ada di posisimu." celetuk Daniel prihatin.
"Apa-apaan?" Rayhan melotot padanya. "Aku tidak tertarik padanya, Daniel."
"Kalau kau tertarik juga tidak apa-apa. Bukankah kalian tidak ada hubungan darah? Kalau aku jadi dirimu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, Re." Daniel tertawa menggodanya.
"Astaga, hentikan pikiran mesummu, Daniel! Dia masih anak sekolahan. Lagipula Papa akan membunuhku jika sesuatu terjadi padanya."
"Dan hal itu semakin menambah penderitaanmu. Aku suka itu, Rayhan!!" Daniel tertawa kembali.
Rayhan menggertakkan gigi dengan kesal. Ia mengajak Daniel ke rumahnya untuk membantunya mengalihkan diri dari Angela agar tidak berduaan saja dengan gadis itu, bukannya membullynya habis-habisan. Ia sering membully orang lain bersama Daniel tapi ia tidak berharap Daniel malah mempraktekkannya sekarang pada dirinya.
Sungguh sahabat yang setia!
________________
Pagi itu Angela merasa galau.
Sekarang adalah hari keempat kakaknya ada di rumahnya, tapi ia tidak mendapat perkembangan apapun menyangkut usaha pendekatan terhadap kakaknya itu. Setiap sore kakaknya pergi bersama Kak Daniel dan pulang larut malam, pagi hari kakaknya itu sudah berangkat entah kemana.
Hanya ada dua kemungkinan yang dapat dipikirkannya menyangkut ketidakpedulian Kak Rayhan padanya.
Pertama, Kak Rayhan memang tidak tertarik padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) RAYHAN AND ANGELA
RomanceISI MASIH LENGKAP!! ROMANCE DEWASA Seri ke 2 dari trilogi Sean-Rayhan-Daniel ANGELA PRAMOEDYA Sejak pertemuan pertama mereka Angela Pramoedya mencintai Rayhan sepenuh hati. Angela adalah seorang gadis yatim piatu yang baru saja diadopsi oleh keluarg...