ISI MASIH LENGKAP!!
ROMANCE DEWASA
Seri ke 2 dari trilogi Sean-Rayhan-Daniel
ANGELA PRAMOEDYA
Sejak pertemuan pertama mereka Angela Pramoedya mencintai Rayhan sepenuh hati.
Angela adalah seorang gadis yatim piatu yang baru saja diadopsi oleh keluarg...
Ada yang mengirimiku visualisasi Leonardo. Semoga cocok dengan imajinasi kalian....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia mencintaiku..." Angela mencabut sehelai kelopak bunga. "Dia tidak mencintaiku..." ia mencabut sehelai lagi.
Lalu menyadari tindakan konyol itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Lama-lama ia merasa dirinya mulai gila jika sering berbicara sendiri seperti ini. Lalu siapa yang harus Angela ajak bicara mengenai hubungannya dengan Kak Rayhan yang agak membingungkan? Angela hanya memiliki sedikit teman. Vaya pasti akan melarangnya, apalagi Justin. Ia juga tidak mungkin membicarakan hal itu pada ayahnya lagi. Ayahnya dulu melarang Angela mencintai kakaknya dan ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi ayahnya itu jika sampai mengetahui Angela belum bisa melupakan bahkan malah melakukan hal-hal terlarang bersama kakaknya.
Mengingat hal-hal terlarang itu juga membuatnya resah. Angela sudah pernah merasakannya dan sejujurnya ia menginginkannya lagi seperti yang ia takutkan. Tadi malam sebelum tidur ia mencoba menyentuh berbagai tempat di tubuhnya sendiri, berharap akan mendapatkan reaksi yang sama. Tapi ia tidak memiliki pengetahuan yang banyak tentang caranya sehingga tidak terasa apapun dan malah membuatnya frustrasi. Apakah memang harus seorang lelaki yang melakukannya?! Tapi yang menyebalkan adalah ia hanya menginginkan itu dari satu orang. Sementara orang itu adalah orang yang belum bisa ia percaya hingga saat ini.
Benar...Angela belum mempercayainya meski ia menginginkannya.
Ia masih berdebar-debar jika mengingat pernyataan cinta kakaknya di lift. Kemarin ia berdebar-debar lagi saat kakaknya kembali menanyakan hal yang sama. Lama-lama jantungnya bisa terserang Arrhythmia jika seperti ini terus menerus. Apalagi setelah itu ia mendengar kakaknya berkata akan menyerah mengejarnya. Angela ingin berhenti saat itu dan berkata 'jangan'...tapi ia masih teringat bagaimana ia dulu diperlakukan.
Kakaknya dulu tidak mempercayainya saat berkelahi dengan Mikaila dan Tania, jadi mengapa ia sekarang harus percaya padanya dengan begitu mudah?
Angela masih ingat bagaimana ia mendapat tamparan di pipinya..meski sekarang ia lebih sering menampar kakaknya berkali-kali bahkan melukainya, tapi kenangan itu masih tetap terpatri di benaknya. Dan yang paling tak bisa ia lupakan adalah penghinaan itu...Rasanya lebih menyakitkan beribu-ribu kali dibanding tamparan yang ia dapat. Penghinaan itulah yang telah membunuh sebagian dirinya sehingga ia tidak bisa menjadi Angela yang dulu lagi.
Ia takut kakaknya yang sekarang hanya mempermainkannya.
Angela tidak akan bisa menanggungnya lagi jika ia mendapatkan rasa sakit yang sama kembali.
Akhirnya ia memutuskan kembali ke dalam setelah terlalu lama duduk di balkon.
Untunglah ia sudah selesai mengerjakan segala urusan rumah tangga di apartmentnya. Angela tidak perlu membayar jasa pembersih karena ia banyak waktu senggang dan bisa melakukannya sendiri. Setiap pagi ia menyapu dan mengepel lantai sambil mendengarkan musik. Ia tidak perlu memasak karena ia hidup sendiri meski lemari esnya penuh dengan bahan makanan. Hanya untuk berjaga-jaga.