"Re...Kau sungguh tega padaku." Daniel menatap Rayhan dengan tampang memelasnya. "Kau membuatku merasa bersalah karena memberikan kado pada Angela."
Daniel membuka jasnya dan melemparkannya sembarangan. Ia menuju bar di ruang VVIP mereka dan memesan minuman pada bartender di sana.
"Kau sudah sering menyakiti hati para wanita lebih dari itu, Niel. Berhentilah membuatku merasa bagaikan kriminal padahal kau lebih parah dariku."
"Salah besar, Re." Daniel tertawa. "Tidak pernah ada wanita yang sakit hati karena diriku. Mereka sudah tahu aku tidak pernah serius dalam menjalin hubungan dan mereka bisa menerimanya. Mereka semua bahkan menyukaiku."
Rayhan tahu perkataan Daniel benar. Semua gadis di klub ini tidak ada yang tidak mengenal Daniel. Beberapa dari mereka bahkan pernah mengaku rela tidur dengan Daniel meski tanpa mendapatkan bayaran. Tapi Daniel tidak pernah melakukannya. Daniel memang menghabiskan uangnya di klub, tapi ia tidur hanya dengan gadis yang diinginkannya. dan biasanya gadis itu artis yang berada di managemennya atau terkadang gadis one night stand yang dilihatnya menarik.
"Kenapa begitu sepi? Kemana yang lain?" Daniel bertanya lagi.
"Apa maksudmu yang lain? Biasanya kita memang hanya bertiga. Budi sudah sibuk dengan kekasih barunya si pencinta ular itu dan...kau tahulah Sean." Rayhan mengedikkan bahu menjawabnya.
"Ah, jadi tinggal kita berdua yang tidak laku ya?" Daniel menampakkan tampang lesu yang dibuat-buat. "Biasanya ruangan ini penuh dengan gadis-gadis yang periang itu. Kemana mereka?"
"Aku berani bertaruh sebentar lagi mereka akan datang tanpa dipanggil setelah melihatmu masuk tadi." gerutu Rayhan. Daniel hanya tertawa mendengarnya sambil mengambil tempat di sofanya.
"Kenapa kau tidak datang ke ulang tahun adikmu, Re? Sungguh, aku tidak menyangka kau bisa sekejam itu pada seseorang. Kau tidak melihat tatapan matanya yang sedih memandangku tadi."
"Aku tidak akan menjawabmu, Niel." Rayhan memalingkan wajah dan memainkan ponselnya. Ayahnya mengirimkan pesan padanya beberapa kali dan ia belum membacanya. Tapi ia sudah bisa menebak isi pesan itu. Pasti terkait dengan ketidakhadiran dirinya di pesta putri angkat kesayangan ayahnya itu.
Ia memang sengaja tidak hadir di pesta itu.
Ia memang sengaja menyakiti Angela.
Ia membaca laporan pengeluaran prive perusahaannya siang tadi. Entah kenapa ia begitu kesal mengetahui berapa uang yang dihabiskan ayahnya untuk pesta ulang tahun Angela. Dan juga hadiah untuk putri angkatnya itu tidak tanggung-tanggung. Permohonan SIM dan sebuah mobil sport mahal keluaran terbaru dari sebuah merk ternama Italy. Ayahnya pasti sudah gila!
Meski pengeluaran itu temasuk kecil jika dibanding keuntungan perusahaan ayahnya tapi ia tetap merasa kesal. Sebenarnya apa yang ayahnya janjikan pada ibu Angela sebelum kematian wanita itu?
Rayhan hanyut dalam kekesalannya hingga tidak menyadari keriuhan saat para wanita memasuki ruangan seperti prediksinya setelah Daniel tiba. Beberapa dari mereka duduk di sampingnya dan mencoba berbicara padanya. Ia menjawab dengan malas sehingga mereka akhirnya tidak mempedulikannya lagi dan mulai mencari perhatian Daniel.
"Tapi kau sebenarnya rugi tidak menghadiri pesta adikmu, Re. Kau tidak bisa melihat betapa spektakuler penampilannya malam ini. Jika saja aku tidak memegang teguh niatku untuk tidak menikah seumur hidup, aku pasti sudah melamarnya." Daniel tertawa.
Rayhan tidak menampik jika adik tirinya itu memiliki bentuk tubuh yang sempurna, padahal ia baru berumur tujuh belas tahun. Ia penasaran apakah tubuh Angela itu akan berkembang lagi setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) RAYHAN AND ANGELA
RomantikISI MASIH LENGKAP!! ROMANCE DEWASA Seri ke 2 dari trilogi Sean-Rayhan-Daniel ANGELA PRAMOEDYA Sejak pertemuan pertama mereka Angela Pramoedya mencintai Rayhan sepenuh hati. Angela adalah seorang gadis yatim piatu yang baru saja diadopsi oleh keluarg...