Sweet Biscuit, Sweet Expectation
Natsuki menanti dengan sabar pengumuman keberangkatan pesawat yang akan di tumpanginya sampai ke Jepang.
Lagi-lagi ia berharap kalau Vanessa hadir utuk menyertainya menemui keluarga besarnya di Fukuoka.
Ia mengambil sebuah kotak plastik berwarna merah dengan tulisan marry cristmas di iringi dengan namanya, Natsuki Tokeino.
Natal masih beberapa hari lagi, Tapi Natsuki sudah sangat tidak sabar untuk membukanya, ia menarik pita merah yang mengikat kuat lalu membuka tutupnya.
Beberapa buah biskuit coklat berbentuk kaki-kaki bayi membuat Natsuki tersenyum kecut. Ia tidak akan tega untuk menyantap ini.
"Astaga, lucunya!" Kent ikut memandangi biskuit itu dengan senyum gemas.
"Ini apa?"
"Biskuit natal dari Vanessa!"
"Dia membuat ini? Dia seperti sedang mengatakan kepadamu kalau seorang bayi lucu akan menyatukan kalian berdua!"
Natsuki tidak yakin. Seorang bayi kecil?"Dia bahkan selalu menjauh dariku. Bagaimana mungkin kami bisa punya bayi kecil?"
"Siapa yang mengatakan kalau itu bayi kalian. Bodoh!" Ujar Kent kesal.
"Katakan padaku, apakah kau dan dia sudah melakukan sesuatu? Kenapa dia bisa berfikir seperti ini?"
"Kau ingin tau? Kau jangan cemburu ya? Aku sudah bercinta dengannya dan malam itu akan jadi malam yang tidak terlupakan seumur hidupku!"
Kent tercekat. Kapan? Kenapa Vanessa tidak pernah bercerita apaapa? Gadis itu bahkan tidak pernah menunjukkan keanehan apa-apa selama di kantor.
Ia kecewa, tapi Vanessa mungkin tidak merasa kecewa dengan itu. Buktinya Vanessa Gershon tidak pernah menganggap iu sebagai masalah dan tidak menceritakan masalah itu kepadanya.
"Benarkah? Apa ada kemungkinan dia hamil waktu itu?"
Natsuki angkat bahu. "Aku tidak menggunakan kontrasepsi dan malam itu kami mengulanginya berkali-kali. Saat itu aku berharap tidak terjadi apa-apa dengannya. Beberapa hari kemudian dia bilang kalau dirinya tidak mungkin hamil karena Vanessa datang bulan dan aku lega.
Tapi sekarang aku menyesali itu, Seandainya bisa aku ingin dia tidak pernah datang bulan dan benar-benar mengandung anakku. Tapi sejak malam itu, dia bahkan tidak suka berbicara lama denganku!"
"Dia kecewa?"
"Kent! Dia bahkan tidak memperlihatkan kekecewaan apa-apa. Dia bertindak seolah-olah sudah bosan dengan keberadaanku, bosan melihatku, bosan mendengar suaraku!"
"Kalau begitu kenapa dia tidak memutuskan pertunangan kalian saja? Kau terlalu pesimis."
"Aku belum menceritakannya padamu?" Kent tersentak, megatakan apa?
"Vanessa Gershon sudah memutuskan pertunangannya denganku, tapi aku menolak. Dia menerima penolakanku dan mengikuti ideku untuk tetap bertunangan agar dia tidak perlu takut menjalani miai dan agar aku tidak perlu menjalin komitmen dengan siapa-siapa.
Tapi Pertunangan itu akan putus jika dia menemukan laki-laki lain. Itu katanya!"
Kent memegang kepalanya.
Ternyata ia sangat banyak ketinggalan dan tidak ada seorangpun di antara keduanya yang menceritakan hal itu kepadanya? Kent sangat kecewa benar-benar kecewa."Lalu apa yang terjadi bila seandainya, Vanessa memang benar-benar mengandung bayimu?
Tadi kau bilang dirimu sangat berharap kalau memang terjadi sesuatu padanya setelah malam itu kan?"Natsuki mematung. Apa yang akan dia lakukan? Mengapa Natsuki mengatakan hal seperti itu?
"Entahlah, Lupakan saja kata-kataku yang itu! Kalaupun dia memang sedang mengandung anakku, Aku tidak akan tau harus melakukan hal yang seperti apa.
Aku belum siap!"
