Different Person, Different Feeling
Vanessa Gershon memandangi surat kabar dengan senyum pahit. Bagaimana mungkin sebanyak itu wartawan yang meliput berita tentang Diplomat playboy itu, tidak ada satupun yang memuat beritanya kecuali siaran langsung saat ia menampar Laki-laki itu di restoran.
Ia ingin sekali melihat berita itu, tapi sayangnya Sarah yang merupakan teman se-flat nya tidak sempat merekam tayangannya karena Sibuk terperangah heran saat menonton televisi.
Lagi-lagi Natsuki Tokeino melakukan hal yang sama, ia menarik semua berita tentang skandalnya.
Tapi percuma karena meskipun hanya segelintir orang, yang menyaksikan siaran langsung itu, semuanya akan segera menyebar lewat angin seperti sebelumnya.
Natsuki Tokeino beruntung memiliki Kent yang juga memiliki nama belakang Tokeino sebagai pengacaranya, laki-laki itu bertindak sangat cepat dan sangat menguntungkan Kliennya. sebenarnya Vanessa, merasa sangat terkesan dengan laki-laki itu dan dirinya merasa sangat tertarik.
Perpaduan Jepang dan Eropa membuat wajah Kent berseri-seri dan sangat sulit untuk di lupakan terlebih saat dirinya tau kalau Kent dan dirinya sudah di jodohkan.
Pemikiran kolot yang menguntungkan, Vanessa seperti mendapatkan durian runtuh karena dirinya akan di nikahi oleh senior yang sangat di kaguminya sewaktu kuliah.
"Kau sudah berjanji pada Ibu untuk menikah dengan laki-laki itu kan?" Rick menyapanya.
Adik laki-lakinya itu adalah satu-satunya saudara yang menemani Ibunya di rumah sedangkan Vanessa hanya datang sesekali karena Districk Lake terlalu jauh dari jangkauan kerjanya.
Pedesaan yang indah ini sudah menjadi tempat dimana Vanessa tumbuh sebagai anak perempuan satu-satunya keluarga Gershon karena semua saudaranya adalah laki-laki.
Dua orang kakak dan satu adik, Rick. Dan sekarang, atau lebih tepatnya beberapa saat lagi akan menjadi tempatnya bertemu dengan calon suaminya yang sudah begitu lama di kaguminya.
"Berjanjilah, kali ini kau akan menikah! Ibu sudah sakit-sakitan dan sangat ingin melihatmu memakai gaun pengantin. Kau selalu memanipulasi semua miai yang di adakan sehingga semua laki-laki itu menolakmu.
Meskipun Ibu tidak tau tapi aku tau kalau kau selalu pura- pura menerima dan mengusahakan agar semua laki-laki yang di jodohkan denganmu menolak, sesuai dengan keinginanmu. Ibu akan sangat kecewa kalau dia tau."
"Kau tenang saja. Kali ini aku tidak akan mengecewakannya!" Bunyi mesin mobil menderu dan berhenti di depan rumahnya yang bergaya khas pedesaan.
Jantung Vanessa tiba-tiba berdetak kencang. Dia mungkin memang akan menikah di usia muda dan semoga akan bahagia.
Demi Ibunya, Vanessa akan berhenti bersikap egois dan menjadi anak penurut kali ini. Ini adalah Miai pertama yang di jalaninya semenjak Ayahnya meninggal dunia beberapa bulan lalu.
Vanessa sangat tau kalau Ibunya menaruh harapan yang sangat besar terhadap perjodohan kali ini, dan Vanessa akan menerimanya. Dia bukanlah gadis yang pandai bergaul untuk menemukan kekasih seprti teman- temanya yang lain.
Selama di flat ia bahkan terlalu sering menghabiskan malam sendirian karena Sarah selalu pergi bersama pacarnya.
Sejak di lahirkan Vanessa memang bukan seorang yang pandai untuk bersenang-senang. Ia lebih di kenal karena kekakuanya dan ketajaman bahasanya.
"Kau tidak ingin mengintip dulu?" goda Rick.
Vanessa menggeleng. Ia berlari cepat menuju kamar untuk memberikan penampilan terbaik dan itu pasti akan memakan banyak waktu.Lebih baik ia sedikit menahan diri untuk melihat calon suaminya. Ia sudah tau seperti apa wajahnya, yang ingin di ketahuinya apakah Kent akan menerimanya dengan baik atau tidak.