25

2.2K 112 0
                                    

Fish 'n Chips, Saint James, and Tokeino

Seharusnya Natsuki sudah kembali dari Jepang, Tapi Kent yang datang lebih dulu dan mengatakan kalau Natsuki memperpanjang liburannya beberapa hari lagi.

Vanessa berusaha untuk tidak kecewa meskipun pada kenyataanya ia sangat kecewa karena Natsuki mengurangi frekwensi pertemuan mereka.

Tapi Natsuki tidak bisa di salahkan karena ia sama sekali tidak tau apa-apa.

Dalam beberapa hari ini, Vanessa akan segera mengajukkan surat pengunduran diri karena ia akan segera pergi.

Tuan Tatou juga sudah mengetahui rencananya beberapa hari yang lalu dan masih tidak menyetujui keinginannya hingga sekarang, bosnya itu malah lebih setuju untuk memberikan waktu istirahat yang cukup selama sebulan.

Seandainya sebulan saja cukup, Vanessa tidak akan meninggalkan pekerjaan yang sangat di cintainya itu.

Tapi muncul kembali setelah satu bulan dengan perut yang membesar malah akan memancing keributan. Vanessa mendesah, seandainya tuan Tatou masih ngotot untuk menolak pengunduran dirinya, ia akan memilih untuk melarikan diri tanpa kabar apa-apa.

Belakangan Vanessa bahkan praktis tidak pernah berlari dan berjalan cepat seperti yang biasa di lakukannya. Sebisa mungkin ia menghindari gerakan-gerakan berbahaya, melepaskan high heels yang sangat di sukainya dan juga berhenti menggunakan padu padan Camisole dan blazer, Vanessa lebih suka menggunakan Kemeja untuk pegi bekerja dan kemeja itu di biarkan keluar untuk menyembunyikan sesuatu dimana hanya segelintir orang yang mengetahuinya.

Jam makan siang sudah lama lewat, tapi jam pulang kerja juga belum datang.

Kantor sudah sangat membosankan dan melelahkan untuk hari ini, terlebih setelah mendapat penolakan dari tuan Tatou untuk kedua kalinya. Rasanya ingin lari saja dan tidak datang lagi. Vanessa berdehem, dia pasti akan melakukannya cepat atau lambat.

"Kau sedang menghitung langkah? Kenapa jalanmu lamban sekali belakangan ini?" Kent mensejajarkan diri dengan Vanessa, ia berhasil membuat Vanessa tersenyum karena berusaha mengikuti langkah- langkah lambatnya.

"Aku sedang ada masalah, jadi harus jaga kesehatan!"

"Kau sedang sakit?"

"Sakit?" Vanessa tidak yakin. Dia sangat bahagia dengan semua yang di dapatnya meskipun Sarah selalu menganggapnya menyembunyikan tekanan-tekanan yang mungkin dimilikinya. Tapi dia juga tidak bisa di bilang sehat karena kehamilannya membuat tubuhnya lebih lemah dan sangat mudah merasa lelah.

"Mungkin seperti itulah. Aku mudah lelah, jadi Mark melarangku untuk mengerjakan pekerjaan- pekerjaan berat!"

"Mark? Siapa Mark?"

"Kau fikir siapa lagi orang yang bisa mengatur tindakanku kecuali dokter? Mark adalah dokter yang selalu perduli denganku!"

"Seperduli apa? Hati-hati dengan laki-laki. Dia berbuat baik bisa jadi karena ada maunya. Mungkin dia menyukaimu?"
Vanessa tertawa. Jelas saja Mark tidak begitu, Mark hanya hidup berdua dengan istrinya dan istrinya juga sama baiknya dengan laki-laki itu. Beberapa kali, Vanessa berkunjung ke tempat tinggalnya di Waterloo. Mark perduli pada Vanessa karena ia sedang mengkonselingi seorang Ibu muda yang pernah memiliki keinginan besar untuk menyingkirkan janin dalam kandungannya. Sedangkan istrinya belum juga di karuniai seorang anak setelah lima belas tahun menikah.

"Dia sudah berkeluarga. Jadi jangan mengatakan hal buruk tentangnya. Aku akan membencimu dengan mudah!"
Kali ini giliran Kent yang tertawa.

"Kau mau kemana? Ada janji dengan Klien?"
"Aku mau membeli fish 'n chips lalu berjalan santai di saint James Park!"
"Kau mau bolos kerja? Sekarang bukan jam pulang kantor!"
"Kau mau ikut?" Vanessa menghentikan langkahnya. Lalu memutar wajahnya menghadap Kent yang tampak sedang memikirkan tawaran Vanessa.

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang