Horse and Fukuoka Beach
Hampir tiga puluh menit. Vanessa pada akhirnya mengganti pakaianya juga dengan sebuah mini dress kaos berwarna safir. Meskipun pakaianya menutupi lengan sampai kesiku, tapi leher berpotongan rendah membuatnya memilih untuk membungkusnya lagi dengan Jaket Visa hitam kesukaanya.
Melihat pantai di sore musim gugur mungkin bisa jadi pengalaman yang menyenangkan karena Vanessa sama sekali tidak pernah punya waktu untuk mengunjungi pantai, paling tidak selama dua tahun terakhir semenjak dirinya memegang kendali terhadap beberapa kasus sebagai pengacara yang sebenarnya.
Dengan wajah yang lebih segar, Vanessa segera turun ke lantai bawah dan menyempatkan diri untuk berpamitan kepada nyonya Tokeino. Wanita tua itu kemudian mematikan kompornya untuk menemani Vanessa keluar rumah.
Vanessa hanya membawa satu sepatu dan mau tidak mau ia harus memakai high heel tujuh sentimeternya sebelum keluar dari pintu. Nyonya Tokeino terus memujinya, Vanessa adalah calon menantu tercantik di dunia, bidadari untuk putranya, ungkapan yang membuat wajah Vanessa merona.
Tapi rona wajahnya tidak bertahan lama karena ia terkejut melihat seekor kuda yang putih bersih bersama Natsuki dan seorang teman lagi. Kenapa bisa ada kuda? Penampilanya sama sekali tidak seperti penampilan seseorang yang akan berkuda dan Vanessa tidak bisa naik kuda.
"Kenapa kau lama sekali?" Natsuki langsung memasang ekspresi kesal saat melihat wajah Vanessa yang dari tadi di tunggu-tunggunya dengan setia. Ia menyadari keterkejutan gadis itu dan berlagak tidak tau. Dengan nada yang lebih lembut Natsuki memperkenalkan laki-laki yang sedang bersamanya dan darimana ia mendapatkan kuda.
"Ini kuda Pamanku, Bukan Ayah Kent, karena pamanku ada banyak! Kuda ini sangat tangguh karena dia adalah kuda dari Dojo Yebusame . Dan ini adalah pengasuhnya, Haru!"
Vanessa menyapa Haru hanya dengan senyumnya saja. Lalu ia kembali memandang Natsuki dengan bingung. Mungkin Haru hanya kebetulan ada disini. Tidak mungkin mereka akan berkuda kan? Satu kuda untuk berdua? Sudah di pastikan itu akan terjadi jika kuda itu datang atas kehendak Natsuki."Ayo, sayang! Kita kepantai sambil berkuda!"
"Tidak bisakah berjalan kaki saja?"
"Ayolah, pantai dan rumahku cukup jauh! Kau tidak mungkin menginjak pasir dengan sepatumu itu kan? Aku tidak akan suka menunggumu berjalan sambil menarik hak sepatu yang terbenam di pasir setiap kali melangkah, Aku juga tidak akan membiarkanmu bertelanjang Kaki karena musim dingin segera tiba.
"Natsuki Naik ke punggung kuda dengan sigap lalu mengulurkan tanganya kepada Vanessa yang masih tepaku di depan pintu.
"Ayo, Kita harus segera pulang sebelum makan malam."
"Pergilah, sayang! Kau tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa karena Haru juga akan pergi bersama kalian. Natsuki juga cukup pandai berkuda, sejak kecil ia terus berlatih Yabusame sebelum sekolah di Osaka!" Nyonya Tokeino berusaha untuk membujuk Vanessa yang masih ragu.Pelan-pelan, Vanessa mendekati Natsuki, Memberikan tanganya dan membiarkan Natsuki menggenggamnya erat. Tidak begitu sulit untuk Naik ke atas kuda dengan bantuan dua orang laki-laki, tapi Vanessa harus menerima kalau dirinya sekarang berada di bagian depan dan duduk menyamping ke kiri meskipun pada Awalnya ia berharap bisa duduk di belakang Natsuki saja.
Dalam beberapa waktu kemudian kuda sudah melangkahkan kakinya dalam tempo yang tidak begitu cepat. Haru masih dengan setia berjalan membimbing kudanya dengan Optimis menjauhi rumah. Pantai sudah terlihat dan tidak sejauh yang di perkirakanya, Kata-kata Natsuki tadi mengesankan seolah-olah pantai tidak mungkin bisa di tempuh hanya dengan berjalan kaki. Pembohong.
"Aku kira pantai masih beberapa kilo lagi!" Vanessa menyindir.
"Memangnya kenapa? Aku kelelahan dan sekarang harus menemanimu jalan-jalan. Kau sangat keterlaluan kalau masih memaksa untuk jalan kaki."
"Jadi kau keberatan untuk melayaniku? Bukankah aku tamu keormatan? Aku ada disini juga karenamu, Kau sudah memaksa..."
"Sudahlah!" Mata Natsuki membesar menunjukkan kekhawatiranya atas kelanjutan dari perkataan Vanessa. Haru bisa mendengarnya dan anak itu cukup dekat dengan Ibunya. Semuanya bisa kacau karena Haru akan menceritakan apa yang dia lihat hari ini.
"Kau suka dengan caraku itu? haruskah aku mengulanginya?"
Vanessa terkejut bukan hanya karena kata-kata Natsuki barusan, Tapi juga karena Natsuki sudah menarik pengikat rambutnya sehingga rambut Vanessa terurai di tiup angin.