Rena: Dar, enak gak rasanya jadi anak broken home?
Adara: Lo bego atau tolol sih? Pertanyaan nya ga bermutu amat.
Rena: Ya kan cuma nanya.
Adara: Emang kenapa?
Rena: Hm.
Rena: Bokap Nyokap gue berantem mulu. Pusing.Adara: Lo lagi dimana? Biar gue susul.
Rena: I'm fine. Gue bisa ngurus diri gue sendiri kok.
Adara: Ren.
Rena: Its okayy. Gue lagi sendirian di Rooftop.
Adara: Rooftop mana?
Adara: Udah malem Ren, pulang gih.Rena: Gue gak mau balik ke rumah.
Adara: Ke rumah gue aja
Rena: Yaudah, otw ya.
Adara: Iya, nanti langsung masuk aja.
Rena: Oke.
Adara menghela nafasnya. Ia berjalan keluar kamar, menuruni tangga, dan melangkahkan kaki menuju dapur, membuat teh hangat untuk Rena.
"Gue keluar dulu ya, Ra!" Kata Adrian sedikit keras sambil berjalan keluar rumah.
"ITU SAMPAH SNACK NYA UDAH DIBERESIN BELOM?" Teriak Adara sambil menyeduh air panas.
"Males." Jawab Adrian yang masih terdengar oleh Adara. Setelah itu langsung masuk dan melajukan mobilnya.
Dengan malas Adara mengambil satu persatu sampah snack yang masih berserakan itu dan memasukkannya kedalam tong sampah.
Adara membawa segelas teh hangat yang ia buat itu dan menaruh nya diatas meja. Adara pun menghempaskan tubuhnya di sofa, terdiam dengan keheningan yang mencekam.
Adara menatap foto keluarga yang berada di dinding. Di foto tersebut ada dirinya, Mama, Papa, dan Abangnya disana saling mengukir senyum manis seolah-olah membuat orang yang melihatnya menjadi iri karena ada keharmonisan yang terpancar dari foto tersebut.
Tak disangka air matanya menetes ketika mengingat kembali bagaimana bahagia nya ia pernah merasakah kebahagiaan yang berasal dari keluarga. Yang takkan pernah bisa dibeli oleh apapun.
***
semalam, Adara sudah menunggu Rena akan tetapi Rena tak kunjung datang. Dan sekarang Adara berjalan menaiki tangga karena Rena yang menyuruhnya untuk pergi ke Rooftop Sekolah.
Sesampainya di Rooftop, Adara menatap Rena yang duduk di atas dinding sambil menghisap rokoknya dan mengembuskannya dengan perlahan.
"Ren," panggil Adara berjalan mendekat.
Rena tersenyum, "cepet juga lo nyampenya." Rena tadi memang menyuruh Adara untuk datang kesini menemaninya.
"Kalau ada masalah gak harus ngerokok juga 'kan, Ren?"
Rena terkekeh, "lo gaktau rasanya jadi gue, Ra. Diem aja deh."
"Ngerokok gak bikin masalah lo selesai."
"Tapi cuma karena rokok gue bisa nikmatjn hidup gue."
"Kasian paru-paru lo."
"Lo gaktau rasanya jadi gue, Ra." Kata Rena kembali menghisap rokoknya.
"Keluarga gue juga hancur, Ren. Gue tau rasanya jadi lo. Bahkan gue tau duluan rasanya daripada lo."
Rena terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROLANDARA
Teen Fiction⚠️PART MASIH LENGKAP Roland Gideon. Bad boy tapi suka susu strawberry. Emosian tapi pas dimarahin sama Adara malah kicep. Wajah nyalat tapi hati hello kitty. Liat Adara nangis malah sok ikutan nangis, sambil bilang, "gue rela nangis demi lo, Dar. To...