Rolandara'30

245K 17.7K 2.1K
                                    

Kalau banyak typo maklumin aja ya. Keyboard hp lagi eror dan susah banget ngetiknya. Thankyou.

***

"Gue juga gak tau tuh kenapa Adara sinis ama gue," kata Apoy dengan santai.

Beni pun langsung mendekatkan wajahnya ke kuping Adara, "emang lu sama Apoy kenapa sih Dar? Sebagai calon selingkuhan yang baik, lo boleh kok cerita ama gue. Tapi ga gratis. Harus dibayar. Pake cinta," kata Beni sedikit pelan sambil terkikik, akan tetapi itu masih terdengar oleh Roland.

Roland pun langsung menarik rambut Beni agak keras untuk menjauhkan wajah Beni yang sekarang ingin ia ratakan itu dari Adara. "Jangan goda-goda cewek gue untuk jadi bandar narkoba kayak lo ya jing."

Beni sok terkejut dan melotot ke arah Roland sambil menepuk tangan Roland dengan keras, "lo kalau ngomong jangan sembarangan bangsat!" Kata Beni dengan nada sok marah. "Ntar gue ketahuan kalau selama ini gue tuh bandar narkoba, terus gue malah masuk penjara dan jadi madesu jing."

"Lo berdua serius dikit bisa gak sih," kata Rena dengan nada malas melihat tingkah Roland dan Beni yang membuatnya pusing tujuh keliling.

"Tau nih Beni si sapi hidupnya becanda mulu," sahut Agung sambil menatap Beni sinis.

Beni pun hanya diam dan cemberut.

"Jadi, lo sebenernya ada masalah ga sama Apoy?" Tanya Rena sambil menatap Adara.

"Gak ada." Jawab Adara singkat.

"Yaudah kan. Masalah selesai. Gitu aja kok diribetin," kata Rena memutar kedua bola matanya.

"Belum. Masalahnya belum selesai." Tukas Apoy membuat Adara menghela nafasnya dengan kasar.

"Gue gak ada masalah apapun sama lo," kata Adara dengan penekanan. "Gue cuma agak kurang suka aja sama lo. Udah itu doang."

"Lo kurang suka sama gue atas dasar apa?" Tanya Apoy sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Mungkin karena gue nggak terlalu deket sama lo, i mean kayak gue dengan Beni atau Agung."

"Terus gue harus deket dulu sama lo biar lo bisa suka ama gue, Dar?" Tanya Apoy dengan tertawa.

Adara berdecak, "maksud gue bukan gitu."

"Jadi maksudnya itu gimana, Adara?" Tanya Apoy lagi sambil tersenyum penuh arti.

Roland memijit dahinya pelan, "aduh, pusing pala inces."

"Aduduh pala inces ucing ya?" Tanya Beni dengan nada sok imut dan menangkup wajah Roland dengan kedua tangannya. "Minum baygon aja nces biar nda ucing lagi."

"Najis lu," cibir Roland dengan menoyor kepala Beni. "Gak sudi gue punya pembokat kek lo. Pergi sana!"

"Kok gue salah mulu ya," kata Beni dengan nada sedih dan raut wajah sok mau nangis.

"Roland selalu ganteng dan Beni selalu salah. Ingat itu kawan," balas Roland dengan menyeringai.

"Lama-lama lu bedua gue nikahin juga nih," kesal Rena karena Roland dan Beni bukannya serius malah bercanda mulu. "Pusing gue."

"Ampun mbah, kami khilaf," kata Roland dan Beni bersamaan.

"Gakusah berbelit-belit deh, kalau emang kalian berdua ada masalah pribadi ya mendingan selesein aja sekarang." Dion pun angkat bicara.

"Gue daritadi cuma becanda doang kali, serius amat sih," kata Apoy dengan tertawa.

"Ye tai lu Poy, bikin ribet aja sat," kesal Agung menatap Apoy dengan wajah ingin menerkamnya sekarang juga.

"Yaelah, gakusah dibawa serius amat lah. Ntar pas udah serius-serius, malah sakit hati lagi karena akhirnya tau cuma dimainin doang," ujar Apoy dengan sedikit sindiran halus.

Mata Adara dan Apoy saling berpandangan sebentar lalu dengan cepat Adara langsung mengalihkannya.

***

"Jadi lo beneran gak bisa ikut nih?" Tanya Roland ketika mereka berdua sudah sampai di rumah Adara.

Adara menggeleng, "gue ada urusan."

"Urusan apa?"

"Ya urusan."

Roland pun mengangguk ngerti, "oke deh."

"Yaudah. Take care ya. Besok bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut." Pesan Adara lalu turun dari mobil Roland.

Setelah mobil Roland pergi, ia pun mengambil handphone yang berada disakunya kemudian menelfon seseorang.

"Hallo Bara? Kamu malem ini jadi kan berangkat ke Indonesia? Besok sore aku jemput di Bandara ya."

***

Sekedar pemberitahuan.

Ada yang masih ingat dengan Kevin? Nah. Sebenernya Kevin itu juga termasuk dalam konflik cerita ini lohh, tapi nggak di perkuat karena hanya numpang lewat saja. Kenapa hanya numpang lewat? Itu karena sebagai "persiapan" selanjutnya ketika cerita ini sudah tamat.

Begitu pula dengan konflik Apoy di part 29 dan di part ini. Kenapa konflik Apoy yang ternyata mantannya Adara gak di perjelas? Setidaknya kalian butuh flashback, kan?

Nggak usah khawatir. Mereka berdua (Kevin dan Apoy) itu jangan terlalu dipikirin "sekarang" karena mereka sekali lagi aku pertegas konfliknya cuma numpang lewat doang dan cuma untuk "persiapan" selanjutnya setelah cerita ini tamat.

Yang perlu kalian pikirin sekarang konflik Ben, Rena, Dion, Bara, Roland, mama Adara dan Devo.

Cuma itu.

29 Juli 2016

ROLANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang