"Lo gak sekolah?" Tanya Roland ketika melihat Adara yang masih asik tidur di sofa sembari menonton televisi.
Adara menggeleng, "enggak."
"Minta susu strawberry." Roland menunjuk susu strawberry yang tersusun rapi di atas meja.
"Sarapan dulu baru minum susu." Adara pun dengan malas langsung berdiri, "lo gak mau makanan rumah sakit 'kan? Gue pergi beli bubur ayam dulu ya?"
Clek!
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Masuklah sesosok wanita paruh baya, yang tak lain tak bukan adalah.... Rosa!"Good morning cayanggkuu." Sapa Rosa dengan tersenyum lebar lalu menatap Adara, "Adara nginep di sini? Tidur dimana, sayang?"
"Di sofa Mih." Jawab Adara membuat Rosa langsung mendelik ke-arah Roland.
"Ngapain pake di jaga segala sih Ra. Padahal Olan sakit dikit doang." Kata Rosa sambil menaruh bawaannya di atas meja. "Di rawat di rumah juga bisa tuh."
Adara menaikkan alisnya sebelah, menatap Roland sebentar lalu menghela nafasnya, "gapapa Mih. Biarin aja dia di rawat dulu di rumah sakit biar bisa istirahat. Kalau misalnya dia di rawat di rumah pasti gak bisa diem sama sekali."
Roland langsung bernafas lega ketika Adara berbicara seperti itu.
Rosa mengangguk mengerti, "iya juga sih." Lalu menatap Roland, "Lan, kamu melihara anak ayam ya di rumah?" Tanya Rosa.
Roland menyengir, "iya, Mamih pasti tadi ngasih makan ke anak ayam Olan kan?"
Rosa menggeleng santai, "tadi Mamih jual anak ayam nya ke tetangga sebelah. Lumayan dapet tiga puluh ribu."
Roland langsung melotot, "Katty.... Kitty.... Beti.... Riri.... Marni.... Seri...." Gumam Roland dengan nada sepelan mungkin. "OHHH TIDAAAAAKKK!!" Erang Roland frustasi dengan nada keras membuat Rosa langsung menyumpal mulut Roland dengan roti yang ia bawa tadi.
"Apasih Lan? Gakusah teriak-teriak ngapa. Lebay banget deh." Kata Adara menatap Roland malas.
"Emang kenapa sih?" Tanya Rosa dengan wajah tak berdosa. Sedangkan Roland masih melotot dengan roti yang memenuhi mulutnya.
Adara menggeleng, "biasa lah Mih. Kayak gatau Roland aja."
***
Adara: Ruang rawat Roland nomor 508, Ben. Kalau udah nyampe langsung masuk aja.
Ben: Oke, gue udh sampe di rumah sakit.
"Ben mau jenguk lo." Kata Adara memberitahu kepada Roland yang sedang asik mengunyah apel sembari menonton televisi.
Roland diam tak menanggapi Adara. Sejak kejadian tadi pagi yaitu anak ayam Roland di jual oleh Rosa, Roland langsung mogok berbicara.
Adara menghela nafasnya. "Habis lo pulang dari rumah sakit, kita beli anak ayam lagi deh."
Roland menggeleng, "gak mau."
Adara memutar bola matanya. "Yaudah. Serah lu dah. Bodo amat."
Roland mengerucutkan bibirnya membuat Adara sangat nafsu untuk mencubit bibirnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROLANDARA
Teen Fiction⚠️PART MASIH LENGKAP Roland Gideon. Bad boy tapi suka susu strawberry. Emosian tapi pas dimarahin sama Adara malah kicep. Wajah nyalat tapi hati hello kitty. Liat Adara nangis malah sok ikutan nangis, sambil bilang, "gue rela nangis demi lo, Dar. To...