Roland terdiam sebentar lalu tersenyum misterius, "lo sayang gue kan, Dar? Mendingan lu turun dan temuin Bara sekarang."
Adara mengernyit bingung, "lah? Ngapain coba?"
"Turun aja gih, sekalian minta maaf ke dia."
"Apaan sih? Males gua. Lu aja sana." Tolak Adara menatap Roland kesal. Kenapa Roland menyuruhnya turun padahal ia benar-benar ilfeel dengan Bara.
Tampak Bara telah keluar dari mobilnya dan berdiri di depan mobil Roland. Untungnya kaca mobil Roland gelap sehingga dari luar tak nampak.
Roland hanya diam tampak berfikir. Adara yang kesal, langsung keluar dari mobil.
Roland menghela napasnya lalu melajukan mobilnya meninggalkan Adara yang melotot ketika Roland pergi meninggalkannya.
"Adara?" Raut wajah Bara yang tadinya kesal menjadi senang ketika melihat sosok Adara di sini.
Adara tersenyum paksa ke arah Bara, "hai."
Bara langsung memeluk Adara, "kamu apa kabar?"
Adara pun berusaha melepaskan pelukannya, "baik."
"Btw, tadi itu siapa?"
Adara terkekeh. "Supir baru aku. Maaf ya kalau dia hampir nabrak kamu tadi."
Bara tersenyum lebar. "Iya gapapa. Mungkin takdir mau mempertemukan kita. Hahaha."
Adara tertawa miris dalam hati, "hahaha, mungkin kali ya."
"Kamu gak mau ngobrol-ngobrol dulu sama aku?" Tawar Bara.
Adara terdiam sebentar lalu kembali tersenyum, "boleh. Ayo."
***
Adara menghela napasnya dengan kuat lalu masuk ke dalam rumah. Sekarang tepat jam sepuluh malam. Bara tadi sengaja memperlambat waktu agar bisa lama dengan Adara. Bahkan Bara menawarkan besok akan mengantar dan menjemput Adara ke Sekolah. Ya jelas Adara mau. Sekalian pembalasan untuk Roland yang sikapnya tiba-tiba aneh dan meninggalkannya begitu saja tanpa kejelasan.
Adara terkejut Roland sekarang berdiri di hadapannya, yang entah datang dari mana.
"Kenapa lama banget pulangnya? Gue chat malah gak di jawab. Gue mau nelfon tapi gak ada pulsa."
Adara hanya diam menghiraukan Roland.
"Dar! Ish," Roland berdecak ketika Adara langsung masuk begitu saja ke kamarnya.
"Padahalkan tadi niat gue ninggalin dia cuma bentaran doang." Gumam Roland dan langsung membuka pintu kamar Adara.
"Keluar dulu deh, Dar." Kata Roland berdiri di depan pintu kamar Adara. Adara tetap menghiraukannya dan langsung baring di tempat tidurnya, tentunya tak menghadap ke arah Roland.
"Dar," panggil Roland lagi.
Adara berdecak lalu langsung beranjak dari tempat tidur, Roland langsung tersenyum lebar.
Adara mendorong Roland dan langsung—
BLAM!
Pintu tertutup dengan kuat.
Roland mengacak rambutnya, "hadeuh. Gue kayak suami yang ketahuan selingkuh sama istri dan di suruh tidur di luar. Betapa gantengnya Roland Gideon."
***
Adara keluar dari rumahnya dan tersenyum lebar ketika melihat mobil Bara yang berhenti di depan rumahnya.
Roland yang memang semalam tidur di rumah Adara hanya menatap lewat jendela dengan raut wajah miris. Ia tadi sudah mengajak Adara untuk bareng, akan tetapi Adara langsung menolak dan pergi keluar rumah.
Ketika mobil Bara sudah melaju jalan, Roland pun segera keluar rumah.
"ADRIAN! GUE PERGI KE SEKOLAH YE!" Teriak Roland lalu masuk ke dalam mobilnya.
***
"Nanti pulang jam berapa?" Tanya Bara ketika mereka sudah sampai di sekolah.
"Aku pulang jam dua." Jawab Adara sambil membuka pintu mobilnya.
Bara mengangguk lalu tersenyum, "oke. Nanti aku jemput ya."
"Oke." Adara pun langsung menutup pintu mobil Bara.
Adara tak sengaja menatap Rena yang keluar dari mobil Dion. Ia langsung berjalan menuju ke-arah Rena ketika mobil Dion telah melaju meninggalkan sekolah.
"Lagi selingkuh sama Dion, Ren?" Sindir Adara sambil berjalan di samping Rena.
Rena menatap Adara malas, "udah ya, gue lagi males ribut, Dar."
"Tapi gue pengen. Gimana dong?"
Rena memberhentikan langkahnya begitu juga Adara. "Jangan ngomongin orang selingkuh kalau lo sendiri juga selingkuh."
Adara langsung mengernyit tak suka, "maksud lo apa?!"
"Lo kira gue gak liat lo keluar dari mobil orang lain?" Kata Rena dengan nada sarkas.
"Jangan asal ngomong! Dia temen gue. Kalau gak tau apa-apa diem aja!" Sinis Adara.
Rena mendengus, "kalau gitu lo jangan asal ngomong juga! Dion temen gue. Kalau gak tau apa-apa diem aja!"
Rena pun langsung kembali berjalan meninggalkan Adara yang terdiam.
22 Juni 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
ROLANDARA
Teen Fiction⚠️PART MASIH LENGKAP Roland Gideon. Bad boy tapi suka susu strawberry. Emosian tapi pas dimarahin sama Adara malah kicep. Wajah nyalat tapi hati hello kitty. Liat Adara nangis malah sok ikutan nangis, sambil bilang, "gue rela nangis demi lo, Dar. To...