Flashback'1

263K 17.8K 1.6K
                                    

Satu tahun yang lalu...

"Roland itu siapa Adara?" Tanya Amara sambil menatap ke handphone nya dengan mengernyit.

Adara yang baru saja ingin menyuap makanannya ke mulutnya langsung tak jadi.

"Siapa Dar?" Tanya Amara lagi kali ini menatap ke arah Adara.

"Em—pacar aku." Jawab Adara sedikit pelan.

"Itu yang mana? Pernah ke rumah?"

"Pernah, tapi cuma nganterin aku sampe depan doang."

"Baru berapa bulan pacaran?"

"Em—baru dua minggu."

"Besok suruh dia ke rumah ya."

Adara langsung melotot, "loh, ngapain?"

"Ya kenalan sama mama lah." Jawab Amara santai.

"Kenalan gimana maksudnya?"

"Mama mau tau Roland itu yang mana dan kayak apa."

"Yaudah besok aku ngomong ke dia."

"Bisa gak bisa harus bisa ya."

"Iya deh iya," jawab Adara malas.

"Terus kamu sama Devo gimana? Sama Apoy Apoy itu gimana? Kok sekarang malah lari ke Roland? Kamu deket sama siapa aja sih? Pusing mama."

"Aku sama Devo cuma sahabatan doang kali ma. Kalau sama Apoy udah putus."

"Loh? Putus? Perasaan baru aja beberapa minggu yang lalu kamu cerita tentang Apoy Apoy itu."

"Mana ada. Aku terakhir cerita tentang Apoy itu satu bulan yang lalu, ma."

"Terus kenapa bisa putus?"

"Ya—putus tanpa alasan gitu deh."

"Btw Apoy itu kenapa namanya Apoy sih? Nggak ada yang kerenan dikit apa?" Tanya Amara karena menurutnya nama Apoy itu terlalu aneh.

"Nama asli dia itu Agam Prayoga. Dipanggil Apoy."

"Loh loh? Nama bagus-bagus malah di panggil Apoy. Kok bisa?"

"Ya mana aku tau."

"Terus kenapa kamu bisa putus sama Apoy?"

Adara menepuk jidatnya pelan, "Allahu akbar mama. Kan udah aku bilang kalau aku sama dia putus tanpa alasan gitu sama dia."

"Siapa yang putusin?"

"Aku."

"Bagus. Itu baru anak mama. Jangan pernah mau diputusin sama cowok, oke?" Amara tertawa. "Tapi pasti kamu ada perasaan nyesel sekarang, iya kan?"

Adara terdiam sebentar lalu mengangguk, "ada sih dikit."

"Itulah bedanya antara ngeputusin dengan diputusin. Kalau ngeputusin pasti nyeseknya belakangan. Kalau diputusin pasti nyeseknya cuma diawal doang."

Adara terkekeh, "pengalaman banget nih kayaknya."

Amara menyengir, "wes iya dong. Mama gitu loh."

Adrian yang baru saja nyampe di rumah langsung melewati Amara dan Adara begitu saja tanpa berbicara apa-apa.

"Dari mana kamu Adrian?" Tanya Amara dengan nada agak marah karena anak laki-lakinya ini pergi pagi dan pulang malam setiap hari, entah kemana.

"Habis dugem," jawab Adrian santai.

"Subuh banget lu dugem jam segini," cibir Amara ketika melihat jam sekarang masih menunjukan pukul sembilan malam.

Adrian pun menghiraukan perkataan Amara dan langsung masuk begitu saja ke dalam kamar membuat Amara berdecak.

ROLANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang