Rolandara'15

302K 23.2K 3K
                                    

Adara mengernyit ketika melihat Roland yang sedari tadi hanya menatap ayam goreng di piringnya dengan tatapan sendu. Mereka berdua sekarang sedang berada di foodcourt tepatnya di sebuah mall.

"Lo kenapa gak makan?" Tanya Adara bingung.

Roland menatap Adara dengan mimik sedih, "gue gak rela makan ayamnya. Kalau ternyata ini emaknya Katty, atau Kitty, atau Beti, atau—hm—bentar." Roland terdiam dan berfikir keras. "Nama ayam gue siapa aja ya?" Tanya Roland bingung.

Adara mengangkat bahunya dengan santai sambil memakan ayam gorengnya, "mana gue tau. Gak ngurus dan gak pe-du-li."

Roland berdecak, "ish. Masa gatau sih,"

"Ya mana gue tau."

"Bego ah." Gumam Roland kesal.

Adara langsung menatap Roland dengan tatapan tajam, "siapa yang bego?"

"Lo." Jawab Roland santai.

Adara menghela nafasnya lalu mencubit tangan Roland dengan cubitan kecil nan mematikan, "siapa yang bego Roland sayang?"

"AA—aawww," Roland hampir saja teriak jika ia tak ingat bahwa ia sekarang sedang berada di foodcourt. "Gue Dar, gue! Gue yang bego, sumpeh deh!" Kata Roland sambil meringis kesakitan.

Adara pun melepaskan cubitannya, "bagus."

"Jahat banget sih." Gumam Roland pelan sambil mengusap tangannya.

Mata Adara kembali tajam, "siapa yang jahat, Lan?" Tanya Adara sambil mengambil ancang-ancang untuk kembali mencubit tangan Roland.

"Gue, Dar! Gue yang jahat. Sumpah, gue!!" Kata Roland dengan nada meyakinkan dan raut wajah tersiksa.

Adara tersenyum lebar. "Bagus."

"Makan tuh cepetan. Kalau enggak, gue cubit lagi mau?" Ujar Adara kembali mengancam.

"Iya ampun nyonya." Pasrah Roland.

Mereka berdua pun kembali berbincang, terkadang Adara tertawa dengan tingkah Roland yang konyol itu. Mereka berdua sadar bahwa rata-rata yang berada di foodcourt terutama wanita menatap Adara dengan tatapan iri dan menatap Roland dengan tatapan kagum.

"Main yuk?" Ajak Roland.

"Main apa?" Tanya Adara.

"Main ke hati aku. Mana tau kamu betah." Kata Roland sambil mengedipkan matanya.

Adara tertawa kencang, "hahahaha anjay, kan udah sayang."

Mereka berdua sekarang memang sengaja untuk memanas-manasi semua yang sedang memerhatikan mereka dengan tatapan iri. Adara tak berhenti tertawa, Roland pun juga.

Mereka berencana jika satpam mall di sini mengusir mereka, baru mereka akan pulang.

Roland pun meredakan tawanya dan berkata, "Eh, gue serius nih. Main yuk?"

"Main apa?" Tanya Adara lagi.

"Question and answer. Misalnya gue nanya ke lo, dan lo harus jawab sejujur-jujurnya. Nah nanti gitu juga sebaliknya. Oke?"

ROLANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang