Rolandara'9

336K 25.5K 1.8K
                                    

"Daraaaaa," sudah berulang kali Roland memanggil nama Adara akan tetapi Adara tetap acuh sambil memainkan handphone-nya.

"Daaarrrraaaaaaa," panggil Roland lagi. Adara menatap Roland sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi ke handphone yang membuat Roland mengerang frustasi.

"Dara! Ih! Kok gue di cuekin oi!"

"Apasih!" Sinis Adara.

Roland mencibir, "giliran sama Mamih mukanya lembut banget! Giliran sama gue kayak macan kehilangan ayam!" Rolad terdiam sebentar, "ayam...! Ayam gueee di rumah gimana nasib nyaaaa!!!!" Histeris Roland langsung.

Adara memejamkan matanya berusaha menerima kenyataan bahwa pacar nya ini adalah cowok paling idiot se muka bumi. Ingat itu.

"Bodo amat. Serah lu. Ayam lu mati, mampus! Mamam tuh!" Kesal Adara membuat Roland semakin histeris.

"DARAAA! Lo harus jemput Kitty, Katty, Beti, Riri, Marni dan Seri sekarangg!!! Gak mau tauuuuuu!! Kasian mereka belum makan," rengek Roland. Dengan santai Adara menggeleng.

"Gak ah. Kurang kerjaan amat bawa ayam ke rumah sakit." Tolak Adara sambil menatap Roland sinis.

"DARA--"

"LAN! Sekali lagi lo teriak, gue panggil dokter untuk nyuntik rabies ke lo sekarang!" Potong Adara menatap Roland tajam membuat Roland langsung kicep seketika.

Setelah keadaan hening, Adara tersenyum. "Bagus."

Roland mengerucutkan bibirnya sebal.

Adara yang tadi nya duduk di sofa langsung berdiri berjalan mendekat ke Roland.

"Lo sakit apa sih?" Tanya Adara bingung, sedari tadi ia perhatikan Roland sama sekali tidak seperti orang sakit.

Roland menatap Adara dengan menyengir, "nggak ada sakit apa-apa hehehe, gue sengaja masuk rumah sakit."

Adara mengernyit, "sengaja kenapa?"

"Sengaja biar lo gak marah kalau kemaren gue bohongin lo." Jawab Roland sepelan mungkin.

Adara terdiam dengan memasang wajah kasian ke Roland, lalu---

"AWWHHH! SAKIT, DAR! SUMPAH! GUE GAK BOONG! ITU YANG LU TUSUK ADA LUKA NYA, SAYANGKUUU!" Teriak Roland sembari meringis memegangi luka yang berada di perut nya yang barusan di tusuk oleh telunjuk Adara.

Adara melotot, "serius?! Kenapa gak bilangg?! Mananya yang sakittt?" Seketika Adara panik. "Lu makanya jangan becanda bilang kagak sakit! Malah sakit beneran kan! Mampus dah ah," dengan malas Adara pun kembali duduk di sofa tanpa memerdulikan Roland yang masih meringis.

"Jahat banget sih! Dosa apa gue punya pacar kayak macan." Sungut Roland dengan wajah melaratnya.

Sedangkan Adara hanya menatap Roland dengan alis naik sebelah, "enak? Sakit kan? Makanya! Jangan berantem gak jelas. Mamam tuh!"

***

Adara menenteng kantong belanja yang berisi dua puluh kotak susu strawberry. Setelah tadi sore ia pulang untuk berganti baju, sekarang tept jam delapan malam ia kembali ke rumah sakit. Mungkin akan menginap di sana juga bersama Rena. Ya, Rena akan menjaga Dion sedangkan Adara akan menjaga Roland. Sebenarnya Adara sama sekali belum sempat ke ruangan Dion, mungkin sehabis ia memberi Roland susu strawberry ini ia akan mampir ke ruangan Dion sebentar.

ROLANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang