Rolandara'17

258K 21.7K 2.8K
                                    

Sekarang sudah jam istirahat, Roland berjalan masuk ke dalam kelas Adara dan langsung menarik Adara begitu saja. Adara pun hanya diam tidak membantah. Mereka berjalan menuju arah kantin.

"Mau makan apa?" Tanya Roland ketika mereka berdua sudah duduk di meja kantin.

Adara hanya diam dengan wajah datarnya. Roland menghela napasnya.

"Untung sayang." Gumam Roland pelan lalu beranjak untuk memesan makanan.

Adara menghela napasnya lalu menatap sekeliling kantin yang terlihat ramai. Pandangannya beralih ke Roland yang dengan santainya menerobos antrian sambil menebar pesonanya membuat Adara mendengus geli.

Lima menit kemudian, Roland membawa dua piring siomay menuju tempat yang di duduki Adara.

"Makan ya, jangan sampe enggak. Gue gak suka meluk tulang. Gak enak, gakbisa di unyel-unyel pipinya." Roland menaruh dua piring siomay itu di atas meja. "Bentar ya, gue beli minum dulu." Lalu kembali berjalan meninggalkan Adara untuk membeli minuman.

Adara pun mengaduk siomaynya dengan malas. Tak lama kemudian Roland kembali duduk di hadapannya. Roland yang melihat Adara sama sekali tidak memakan siomaynya langsung mengambil siomay itu dari Adara.

"Kalau mau di suapin, bilang aja. Untung gue orangnya peka," kata Roland sambil menyuapkan siomay ke mulut Adara yang langsung di terima oleh Adara.

Roland terkekeh, "jangan marah deh. Gue itu kemaren ninggalin lo karena...,"

"Karena apa?" Tanya Adara.

"Tapi janji ya gak marah?"

Adara mengangguk malas. "Karena apa?" Ulang Adara.

Roland terdiam sebentar, "eum—jadi tuh gini. Gue gak sengaja liat abang-abang jualan anak ayam warna-warni di sebrang jalan. Ternyata abang-abang itu lagi ngadain diskon lima puluh persen. Terus juga kalau misalnya beli sepuluh anak ayam bakal dapet hadiah."

"Hadiah apa?" Tanya Adara bingung.

"Ikan cupang ples kecebong." Jawab Roland dengan lugu membuat Adara ingin menaboknya saat ini.

Adara menghela napasnya dengan kuat, berusaha sabar. "Lo ninggalin gue cuma untuk beli anak ayam, yang dapet hadiah kecebong, dan ikan cupang?!"

"Gue cuma mau dapetin kecebongnya doang kok." Kata Roland dengan pelan.

Adara menggebrak meja dengan keras sehingga semua yang berada di kantin menatap mereka.

"Mendingan lo nikahin aja tuh kecebong!"

Lalu Adara langsung berdiri dan berjalan meninggalkan kantin.

Roland memanyunkan bibirnya.

"Ingat Lan. Cewek selalu benar dan Roland selalu ganteng. Inget itu." Gumam Roland berusaha menerima keadaan.

***

Adara membereskan buku dan memasukkannya ke dalam tas. Ia saat ini sendirian di kelas karena mengerjakan tugas yang banyak ketinggalan akibat sering bolos.

ROLANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang