Untuk apa jauh-jauh lagi mencari, sementara dalam dirimu saja aku sudah menemukan alasan untuk hidup bahagia bersamamu.
쇼흣ㆄ튠
Lenggok tubuh Onci mirip miniatur pajangan di catwalk. Aku akui , ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Secara fisik ia Cantik, karena jelek itu mutlak, jadi Onci termasuk kedalam ketegori relatif, why relatif. Karena itu value dari aku pribadi, nggak taukan yang lain, bisa aja ada yang tiba-tiba bilang Onci itu jelek dengan matanya yang normal lalu ia melihat dengan mines ketebalan 400. So value dari dia Onci jelek.
Atau ada juga yang bilang Onci ituh biasa aja, kalo yg ngasi penilaian ituh wanita yang lagi jelas - jelas bersaing gila sama dia. Jadi itu yang aku sebut relatif, meskipun aku dan teman-teman kampus mengatakan 95% Onci adalah wanita yang cantik. Jadi tugas terberatku saat ini adalah mencarikan pacar tampan untuknya. Tapi jangan yang lebih tampan dari yansen. Karena aku nggak mau punya saingan. Apa lagi Onci.
"Duuuhhh lama amat deh Pril jalan ny, ngantuk niiiih..."
Sungut matanya nggak bisa membohongi, tapi aku lagi sengaja memperlambat langkah, karena lagi mau ngetik pesan untuk kiriman yang ke 87 kalinya ke my lovely.
Message Send
Tak ada balasan
Aku merunggut
Aku galau
Aku sedih
Aku khawatir
Aku kecewa
Aku mau bunuh diri
"Mikirin apa?"
" enggak lagi mirin apa-apa?"
"Bohong..!!"
"Seriusan, belah aja dada aku"
Onci senyam-senyum jijay,
Aneh, yah Onci memang aneh, ia sangat aneh, dan selalu aneh,
Sampai di Boat Qoay, Onci melirik kearahku, aku tetap menatap ke depan mengitari Sg River serta lampu gemerlap menerangi langkah kami di sepanjang jalan, yah di sini malam terasa siang.
"Kamu bohong Pril, pasti ada sesuatu yang kamu rahasiakan, sejak kapan?"
"Hmmm ah, apa.?" Aku bingung gelagapan, bingung mau jawab apaan.
"Kamu lagi mikirin apa sihh, please talk to me ?"
"nggak ada Ciii, beneran deh nggak ada,"
Balikan aku menggandeng erat tangannya, hening hingga sampai ke Fragrance Riverside Hotel. Kulihat ia masih dengan mimik penasaran.
Handphone ku bergetar, saat ku lihat Onci memasuki pintu kamar aku justru berbalik menuju Lift.
"Halo honey kamu dari mana aja sih, telfon nggak diangkat, sms nggak dibales, kamu lagi nggak ada pulsa?"
"Bebb please, diem dulu aku lagi mau bicara, kamu tenang dulu yah, aku bukan nggak bales atau angkat telfon mu, aku sibuk beberapa hari ini, aku sibuk untuk bekerja lebih keras lagi, dan aku lakukan itu semua untuk kita babe, untuk kehidupan yang jauh lebih layak nantinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dari Langit [Completed]
RomanceThere are million reason for me to leave you. But i never do that for one reason because i love you. O'on