20. April Reborn

4.4K 431 38
                                    

┌(˘⌣˘)ʃ

Onci membawakan semua yang aku minta, dari mulai mangga asam, semangka hingga jus mangga manis.

"Nih" Rutuknya memberikanku sepiring potongan mangga dan semangka yang ia susun begitu rapi.

"Pril aku mau sampein kamu sesuatu, tapi nanti aja setelah kita pulang".

Aku mengangguk, diikuti Onci yang berbalik arah kembali kesisi meja untuk larut dalam rutinitas kerjanya. Nggak cukupkah di kantor seharian sampe harus mengerjakan semuanya diluar jam kerja?.

Satu hingga dua jam, waktu berlalu tanpa terasa Onci bangkit dari duduknya dan meraih bantal menenggelamkan tubuhnya di atas sofa.

"Kasihan dia pasti ngantuk"

"Oonnn" ia membuka mata menatap kearahku, mata sayu indahnya terlihat memberat

"Kamu mau tidur ?"

Ia mengangguk sembari menoleh ke arah televisi meminta aku untuk mengecilkannya.

"Sini, disebelah aku aja, sofa nya nggak enak di situ"

Ia menatapku lekat, kudapati ekspresi keanehan dari raut wajahnya tapi aku tidak perduli.

"Buruan nggak sini, percuma aja bed nya lebar, ini muat untuk tiga orang"

Dia tertawa, lagi aku kembali mendengar tawanya yang serak-serak seksi.

"Mana cukup Pril tiga orang , dua orang iya, kalo tiga nggak bisa, tapi sesakan dan kesian yang sakit"

"Yaudah kalo gitu sini" aku menggerakkan telapak tanganku kearah bantal meminta ia pindah tidur disebelahku.

"Disini aja Pril aku capek banget, kalo uda nyenyak sukanya gerakkan tanpa sadar, kalo kena kamu ntar kamunya mewek kesakitan, itu bahaya banget, apa lagi kamu pasca operasi".

Aku memanyunkan bibirku selebar dua senti kedepan, aku kesal.

***

Author

"Kamu dingin Pril, nggak kayak dulu, padahal aku selalu biasa aja sama kamu, aku hanya bingung memperlakukan kamu seperti apa, jika setiap apapun yang aku jelaskan ke kamu masih saja kamu nggak pernah percaya, seberapa dalam luka yang ditinggalkan Yansen sampe kamu nggak bisa move on seperti ini, setiap kali aku bicara setiap kali juga aku lihat tatapan kamu kosong, aku nggak pernah ada. Aku nggak pernah minta kamu anggep lebih, cukup anggep sahabatpun dan ngelihat aku ada, aku udah bahagia, dulu saat aku belum tahu kamu mencintai Yansen memang aku selalu godain kamu,
berharap bahkan kamu sambut cinta aku, tapi semuanya berubah saat Yansen datang, dan aku bahagia, karena kamu menemukan dunia yang membawa hidup kamu lebih hidup dari sebelumnya, apa kamu dapati aku berubah?, baik dari cara aku memperlakukan kamu dan sikap aku ke kamu?"

Cinta Dari Langit [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang