27. Bunga Terakhir

4K 431 90
                                    

Ini pindahan dari part lama, nggak sempet lagi ngehapus komenannya, aku biarin aja dulu ya, mau ngejar part 28 dan 29 Complete.

Terima kasih untuk yang masih setia mengikuti cerita ini. Dedikasi untuk kalian semua,. Thankyou.

[*]

Lebih dari enam jam proses operasi akan berlangsung, ada yang aneh pada ruangan, meja dan alat pembedahan, jika memang ini adalah dari kedokteran DIVHUBINTER, mengapa kedokteran interpol sama sekali tak melibatkan dokter spesialis dari rumah sakit.

Gina menatap April yang kini telah menggunakan pakaian putih menuju proses pembedahan, wajah itu tampak tersenyum sekalipun tak menutupi rasa cemas dan khawatirnya yang tampak berlebihan.

"Ginaa...!" Bribtu Anjali memasuki kamar operasi mendekati Gina yang kini berdiri tepat di sebelah ranjang operasi.

"Mira membutuhkan kita, IIA diserang teroris tidak dikenal, mereka menuntut pelepasan Katherin". Gina menoleh Anjeli pada instingnya yang mulai tak nyaman, bagaimana mungkin ia membagi dua tubuh sementara ia berat meninggalkan April dan Onci yang masih dalam keadaan ancaman bahaya.

Mrs Alisya berdiri mematung, menatap sekeliling dengan tatapan kosong.

"Aku titip Mrs Alisya, dia adalah sumber data kita setelah Onci".

"Nggak bisa Gin, aku juga harus ikut kamu".

"Tidak, ini perintah, kamu lebih aku percaya untuk menjaga proses berlangsungnya operasi dan menjaga Mrs Alisya bersama Agen khusus di sini, kamu mengerti..!"

"Siapp....!" Anjeli mengangguk paham, mendapati Gina yang kini melangkah pergi meninggalkan ruangan.

"Mbakk..". April menatap wanita yang berdiri pada tempat yang sedari tadi ditempati Gina itu kini berganti wanita berseragam kepolisian menoleh April yang meminta ia untuk mendekat.

"Ada yang bia saya bantu..?"

"Satu jam yang lalu, saya menulis surat ini untuk Onci, tolong berikan kepadanya, jika ia berhasil melalui proses transplantasi. Dan jika terjadi sesuatu dengan saya, saya ingin tidak ada pemakaman mewah dari orang tua Onci, ataupun orang tua saya, itupun jika orang tua saya mengetahui, tidak ada upacara pelayatan, dan saya meminta untuk pihak kedokteran dari kepolisian, memakamkan saya secara langsung, ini surat pemakaman dan tempat dimana saya akan dikuburkan, dan surat kuasa ini saya buat di atas pernyataan bermatrai, tanpa desakan dan paksaan dari pihak manapun". April menyerahkan map berwarna merah nyala pada Anjeli dengan tangan bergetar.

"Saya berdoa, tidak akan terjadi hal yang buruk kepada Anda, dan juga Onci..." Anjali menoleh ke arah dokter yang kini memasuki ruangan operasi, beberapa suster mengenakan masker siap melakukan pembedahan.

"Proses operasi akan memakan waktu kurang lebih dari enam hingga dua belas jam, silahkan anda tunggu di luar..". Instruksi dokter yang begitu mengenali Anjali yang pernah bersamanya mengikuti latihan penembakan, ia yakin Anjali pasti telah lupa padanya, pada wajahnya yang tak lagi sama dengan awal mereka saling mengenal sebelum sang dokter dipekerjakan menjadi salah satu anggota interpol dan mengenyam pelatihan di Quantico.

Beberapa suster menutup ruangan operasi, menyalakan reflector dan mengatur dimmer agar tak terlalu menghalangi bayangan.

"Apa kamu sudah menandatangani berkas yang diserahkan padamu?" April mengangguk menatap dokter yang kini memilih kursi tak jauh pada meja peralatan operasi.

"Dan apa ada jaminan jika sahabat saya akan mendapatkan pertolongan dengan cepat, dan apa ia akan selamat..?"

"Jangan khawatir, sekalipun kami memiliki tugas ganda, yang menangani Onci adalah dokter spesialis khusus..".

Cinta Dari Langit [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang