28. Liebe Vom Himmel [Completed]

4.8K 477 87
                                    

Bona Vista Apartement
Jakarta Selatan. Lb. Bulus, Cilandak.

Onci memukul tembok kamar bertubi-tubi, melepaskan segala sesal untuk mencoba melupakan segala hal yang mengikat perasaannya yang semakin terasa tak pernah tenang, rasa bersalah terus saja menghantui, mencoba melepaskan diri dari kemelut pikiran dengan berteriak dengan lantang, mencoba keluar dan pergi dari tubuhnya yang kian rapuh, sekalipun ia tahu itu semua sia-sia dan tak akan pernah bisa.

Kegelisahannya terletak pada jiwa, bukan pada tubuh, merekam jejak masa lalu yang terungkit seringkali menginvasi wilayah privasi hidupnya dalam interval masa lampau maupun yang ia hadapi saat sekarang.

Jiwanya memberontak, memberangus nalar yang tak pernah dipersiapkan dengan kehilangan yang sedemikian mampu membuat perasaannya kian tercabik, Onci terjerembab dalam nestapa yang sanggup membunuh dirinya jika saja ia tak dengan cepat menyadari kekosongan raga yang kapan saja saja dapat merampas nyawanya seketika.

Malam yang sama, seperti malam-malam sebelumnya, entah telah melewati berapa puluh malam, Onci mencoba dan mencoba lagi memejamkan mata yang hampir tiap hari terasa begitu berat, mimpi-mimpi dan bayangan yang mengintimidasi tidurnya seolah menuntut begitu banyak pertanyaan yang mengejewantah dalam ketidak terimaan.

Antara ada dan tiada, ia masih belum percaya jika April telah pergi meninggalkan ia untuk selamanya, kini ada yang terasa ngilu berkeping-keping, seolah seluruh persendian tulang seperti terlepas dari rangkaian. Ringkih sebatas nyawa yang berupaya sekuat tenaga untuk tetap bangkit menatap matahari sekalipun tak lagi seindah dulu.

Ada seberkas nyawa mampu bertahan jikapun memang Onci menginginkan, namun sesekali terlintas jika hidup tak lagi memiliki apa-apa tak juga siapa-siapa, lantas atas alasan apa nyawa pantas untuk dipertahankan. Ia meraih selembar kertas pada binder mini yang ia simpan dengan begitu hati-hati, membaca ulang berkali-kali menyisakan perih yang masih saja tetap sama, merutuki hidup dan mencerca keadaan hanya akan menjerumuskan diri pada lorong gelap kesesatan, dan Onci merasakan hal sedemikian hebat dalam hal berproses untuk dapat ikhlas melepas.

Selembar kertas telah kembali berpindah tempat, tak seutuhnya berwarna putih gading, ia tampak lusuh saat Onci membasahi kertas itu dengan air mata, berulang kali ia membaca, berulang kali pula ia merasakan luka.

*

Dear my Oon, semenjak mengenal kamu, aku percaya pada teori Darwin, bahwa kamu akan selalu purba, dan melegenda di hati ku, dan aku percaya. You are my K-A-M-P-R-E-T. Kocak-Alim-Manis-Pintar-Ramah-Enerjik dan Terampil, satu paket komplet, kamu Oon yang sampai kapanpun tidak akan pernah berubah.
On, sebenernya udah lama aku ingin ngajakin kamu ke Esplaned mengitari area Boat Qoay, dan SG Rivers kembali, sambil menggandeng tangan kamu yang dulu tak pernah bisa menjadi pelengkap, memperindah jemariku yang katamu tampak tak pernah bagus jika tak ada jari-jari tanganmu disela-selanya.

Aku juga rela jika kamu menjadi belalang dan aku kupu-kupu, bersama memakan menghabiskan banyak nasi di waktu siang, dan meminum banyak susu di waktu malam. Pun seperti yang dulu pernah kamu katakan sekalipun dengan gombalan picisan, dan aku bahagia, terima kasih telah menjadi pelengkap sekaligus anugerah terindah yang  mengisi hari-hariku yang mungkin tak bisa terbilang lama untuk lebih banyak mendengar gombalan mu di hari-hariku selanjutnya.

Aku harap, apa yang kamu simpan atas sakitmu bukanlah dendam saat kamu tahu aku merahasiakan hubungan ku dengan Yansen, aku baru saja bertemu dengan nya, dia berdiri di hadapanku bersama istrinya Mrs.Alisya. Seperti yang kamu bilang, move on yang paling baik adalah melupakan segala hal tentangnya dalam hal terburuk sekalipun.

Aku memang membencinya, tapi aku bisa untuk tidak perduli lagi dan seolah menganggap tak pernah terjadi apa-apa, aku bisa menjadi diriku lagi, tanpa harus membawa dendam dengan segala ingatan tentangnya yang akan membuatku menjadi rugi.

Cinta Dari Langit [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang