Indonesian Intelligence Association
Sama seperti hari-hari yang lalu. Mira harus menghadapi dua orang wanita berhati dingin sekalipun tak dapat dikatakan terlalu kaku, Gina dengan kebekuan hati dan terlalu bersikap kehati-hatian tampak saat ia merasakan kehilangan Kanaya, saudara angkat sekaligus sahabat semasa kecil di dalam kehidupannya. Pun demikian pada Onci yang kini kehilangan kepolosan , keceriaan, senyuman, sapa ramah yang sering kali terlihat dari wajahnya yang khas.
Right, kehilangan sejatinya secara tidak langsung mendidik seseorang untuk bisa bersikap jauh lebih dewasa.
Namun, kehilangan juga dapat mempengaruhi kehidupan seseorang sedemikian drastis, peneliti menemukan bahwa adanya hubungan antara kesedihan yang mendalam saat ditinggal meninggal orang yang disayang secara tiba-tiba. Ketika diri ditinggal mati seseorang yang dicintai, maka akan timbul efek yang mendalam pada psikologi pribadi individu bahkan jika mereka adalah orang dewasa yang rasional dan tak memiliki sejarah pernah mengalami gangguan psikologis sama sekali. Sebuah penelitianpun menunjukkan survey yang mengakui bahwa mengalami kejadian ditinggalkan mati orang yang mereka cintai adalah suatu momen paling traumatis seumur hidup. Hal ini tak terbatas pada umur, jenis kelamin, pendidikan, ras, status perkawinan dan bahkan pendapatan seseorang.
Dan Mira begitu paham akan apa yang dirasakan Gina maupun Onci disaat sekarang.
Onci mengangkat alisnya. Otaknya berputar sedari tadi, membaca surat wasiat dan pesan terakhir April yang ia baca maupun dari cerita yang di sampaikan Anjali berulang kali. Mata bulat dengan alis tebalnya yang terus bergerak-gerak, bibirnya yang kentara membisu namun tampak sedang memikirkan sesuatu, mengkorelasikan berbagai informasi dalam kepala, lalu mencoba menjabarkannya dalam kata-kata.
"Aku masih belum percaya". Gina mendengar kalimat yang sama, lebih dari puluhan kali dalam sehari saat Onci bersamanya.
"Onci, sampai kapan kamu akan terus seperti ini?, kamu tahu, kita melewatkan banyak data dan kasus Katherin yang masih menggantung, karir kita dipertaruhkan di sini..." Mira tampak khawatir menatap Onci yang nyaris terlihat kosong tak memiliki semangat saat beraktivitas, bahkan seringkali bingung apa yang harus ia perbuat.
"Tapi aku nggak percaya..." Onci menatap Mira tak pernah setajam saat ini sebelumnya. Mira berusaha mengerti, namun harus sampai kapan, menuntut pengertian sementara waktu jauh manaut laju untuk selalu berevolusi melakukan hal baru . Nyaris hampir berganti bulan, Onci masih saja stagnan.
Gina memainkan kuku-kukunya yang kini tampak mulai memanjang, ia tak sempat lagi melakukan perawatan, saat menyadari kuku bagian jari telunjuk kini patah akibat jarang tersentuh Nail Strengthener yang dulu rutin ia lakukan di akhir pekan.
"Dari beberapa kasus yang aku tangani, mengapa selalu berhubungan dengan orang-orang yang harus menghadapi prihal kehilangan, setahun yang lalu, ada Maura manis yang berjuang menuntut keadilan kematian sang Papa, saat ini, ada Onci yang kehilangan kekasih, apa mungkin Tuhan tahu aku belum lulus dari ujian masa lalu, lantas mengirim orang-orang seperti kalian agar lebih banyak belajar tentang makna kehilangan..". Onci melirik Gina yang kini tersenyum sekalipun getir. Tak ada niat mecandai, Gina hanya ingin berbagi, bahwa ia pun sama, belum mampu melepas pergi dengan rela.
"Aku hanya nggak percaya mbak, setahu aku, April memang rapuh, tapi dia nggak sepesimis itu, hampir sembilan tahun aku mengenalnya, dan seingat aku pula, dia juga orang yang takut mati, bagaimana bisa dia menulis dan memesan kuburannya sendiri, apa lagi menuliskan meminta untuk ditiadakannya pelayatan, April itu memuja prestise sekalipun saat detik-detik pemakaman kematiannya sendiri". Gina tertawa menatap Onci yang tampak berujar dengan tatapan jauh ke depan .
"I see, waktu aku bilang saat kamu akan baik-baik saja ketika kamu dalam keadaan koma, dia memarahi ku, kamu tahu apa yang April katakan?" Sejenak menunggu ekspresi Onci memutar leher mengalihkan perhatian agar tertuju pada Gina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dari Langit [Completed]
RomanceThere are million reason for me to leave you. But i never do that for one reason because i love you. O'on