15. Stay With Me

4.9K 435 41
                                    

April

Seharian di rumah membuatku merasa bosan, sebenernya aku ingin keluar untuk mencari kontrakan, namun merasai tubuhku yang masih lemah serta rasa mual akibat mengelola daging sapi yang ku masak menjadi sirloin di atas pemanggangan. Lantas melanjutkan agenda malasan dengan menonton beberapa DVD terbaru yang kudapati di dalam filing box di dekat lemari teater room mungil Onci yang ia tata sedemikian rapi, meski begitu , membolak balik chanel televisi dan menonton beberapa berita belum cukup menemani rasa bosanku yang tiba-tiba hadir, bagaimana mungkin aku harus beradaptasi pada kondisi ku yang dulunya aktif berorganisasi, mengikuti berbagai macam hal perlombaan, hangout , shopaholic , dan berbagai kegiatan kumpul bareng temen-temen sosialita kini harus menghabiskan banyak waktu di rumah demi menutupi perutku yang semakin hari akan semakin membesar.

Aku bangkit dari sofa ruang tengah, sofa banquete yang semalam sebagai tempat Onci berlabuh dipulau kapuknya melepas mimpi, lanjut melangkah mengitari keberbagai ruangan terkecuali ruangan kerja Onci, rasa penasaran menyelusup hatiku ingin mengetahui seperti apa ia menata ruang kerja itu, aku memasukinya yang mengundang perhatianku seketika, padahal sedari pagi aku lalu lalang melewatinya, dan ini satu-satunya ruangan yang sama sekali tak memancing minatku untuk mengetahuinya. Tapi kali terakhir aku mengitari seluruh penjuru rumah inilah ruangan terakhir yang belum aku masuki..

Aku berdiri tepat dibatasan pintu, ruangan kerja yang terbentang karpet permadani abu-abu berbahan bulu halus kontras dengan dindingnya yang sedikit hitam. Onci gemar sekali menggunakan permadani padahal seluruh ruangan sudah full porslen, tapi bagus juga demi menghidari rematik, mengingat Onci tipikal orang yang tidak suka mengenakan sendal di dalm rumah. Aku melangkah setapak memasuki ruangan hingga kaki ku tersenggol pada Smart Automatic Easy Handheld Vacuum Cleaner.

"Dih sembarangan", seharusnya Deebot ini ia letakkan di dekat dinding atau di bawah meja agar tidak tertendang, aku menundukkan tubuhku melihat lampu di dekat tombol touch keys tidak menyala, itu artinya Deebot ini dalam keadaan mati.

"Kan teledor lagi deeh" aku memang suka gaya hidupnya yang memang bersih dan amat sangat perduli dalam kesehatan, namun dalam hal yang satu ini ia agak lalai. Dengan menyentuh Multiple Radar Navigator aku mengaktifkan Surrounding sensor dan mengatur twice scheduling agar Deebot dapat bekerja secara otomatis, bagaimana mungkin ia yang keluar kerja seharian lalu malam kerja diruangan berdebu?, Onci memang selalu ceroboh begitu.

Dan sekarang penyedot debu ini telah bekerja secara otomatis, aku hanya ingin memastikan ruangan selalu dalam kondisi bersih dan jauh dari debu, dan tiba-tiba aku kembali teringat, bagaimana dengan check up kesehatan Onci, apa dia sudah baikan. Aku mengimbangi langkah secara perlahan mengingat kembali beberapa tahun silam, saat kudapati di dinding kamar berbingkai putih minimalis menghiasi dinding ruangan, lebih speecheless lagi saat kulihat betapa banyak wajah kami yang merajai hiasan wallpaper, aku tersenyum mengenangnya. Bagaimana mungkin Onci menyimpan ini semua, aku menitikkan air mata saat ia memasang bingkai foto dengan menjurut kenangan terindah yang pernah aku punya, adalah saat pesta ulang tahun yang selalu diingat disetiap tahunnya bagi siapapun, terkecuali aku, lantaran mama dan papa saking sibuknya tak pernah ingat hari kelahiranku, dan aku tak pernah merasakan apa itu kenangan yang terisi indah kue berhiasan lilin dan lantunan lagu selamat ulang tahun, aku tidak pernah merasakannya, perayaan istimewa selain Onci yang memang selalu mengingatnya, tak khayal disetiap ulang tahunku dari SMA, kami selalu merayakannya berdua, dengan ia yang selalu merekam rapi setiap kisah, kisah saat kami sekolah hingga menginjak kuliah.

Beberapa menit kemudian aku beralih kemeja kerja, kudapati sebuah Lcd komputer dengan layar plasma 22 inchi serta sebuah foto Onci berukuran medium close up, hanya satu yang aku bingungkan, kenapa banyak foto aku dipenjuru ruangan?.

Cinta Dari Langit [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang