Part 1

26.2K 787 35
                                    


"Yulli, kau akan pindah ke Seoul" kata tante Jung "Apa ?" "Kau akan dipindahkan ke Seoul !" kata tante Jung mengulangi perkataanya "Kenapa ? apa kalian semua menghukumku ?" tanyaku. Aku tidak suka pergi ke kota aku lebih suka diam di desa bersama Kakekku "Tidak, ini hadiah untukmu karena telah menjaga Kakekku selama ini" jelas Paman Jung suami tante Jung "Ini lebih seperti hukuman daripada hadiah bagiku" ujarku "Ayolah... sampai kapan kau akan berdiam dia desa terpencil seperti ini ?? kau harus merasakan indahnya suasana kota" kata Paman Jung "Bukankah ini terbalik? Seharusnya anak kota yang merasakan indanya pedesaan ! Tidak ! aku tidak mau pindah ke Seoul !" tolakku mentah-mentah.

"Tapi aku sudah mengurus surat pindahanmu" kata Tante Jung "APA ???" aku terkejut bukan main "Kenapa tante seenaknya begitu ?? aku tidak mau pindah ! aku sudah susah payah mengikuti ujian SMA terfavorit dan akhirnya diterima tetapi kalian malah memindahkanku seenaknya !" protesku dengan mengebu-ngebu. Apa gunanya aku belajar setengah mati demi ujian masuk sekolah kalau ujung-ujungnya aku tidak akan masuk ke SMA itu ? uhhhhh ini menyebalkan, sangat menyebalkan ! "Sudahlah lagipula itu hanya SMA terfavorit di desa ini, di SMA yang kau masuki nanti adalah SMA terfavorit di Korea Selatan dan banyak idol yang bersekolah disana, bukannya kau bilang ingin bertemu dengan Kai EXO ?".

"Kai EXO sudah tamat sekolah, jangan mencoba merayuku" tante dan paman Jung tertegun "Lagipula Kai sudah berpacaran dengan orang lain, tidak ada gunanya lagi aku pergi ke Seoul" jelasku, aku benar-benar tidak ingin pergi ke Seoul tapi paman dan tanteku ini membujukku sangat keras untukku bersekolah disana dengan alasan aku bisa mengembangkan bakatku dengan bagud di Seoul. Paman dan Tante Jung tampak menyerah, Paman Jung menghela nafas pelan "Ya sudahlah... kalau kau tidak mau... padahal sekolah yang akan kau masuki itu.. sekolah seni.." aku mengangkat sebelah alisku "Sekolah seni ?" aku sangat tertarik dengan semua yang berhubungan dengan seni, tidak, tidak, tidak !! aku tidak boleh tergiur ! tidak boleh !

"Cih.. lagipula kalau aku pergi siapa yang akan mengurus Kakek ? aku tidak akan bisa pergi !" kataku "Kakek akan masuk ke panti jompo" Ujar Tante Jung, mataku membelak "Tante gila ? Kakek masih mempunyai kita !" protesku "Kakek ke panti jompo karena keinginannya sendiri ! tanya saja kakekmu itu !" aku kemudian berjalan menghampiri kakek yang sedang duduk dengan santai di kursi goyangnya "Kakek, apa benar kakek ingin ke panti jompo ?" tanyaku langsung tanpa basa-basi "Benar, sayangku" Kakek mengusap-usap telapak tanganku "Kenapa ? Kakekkan masih punya aku !" ujarku.

"Sudah banyak teman-teman Kakek yang masuk panti jompo, lagipula Kakek juga tidak ingin menghalangi bakatmu" bakat,bakat, bakat ! mereka semua terlalu peduli pada bakatku yang tidak seberapa ini "Kakektidak menghalangiku sama sekali, lagipula bakatku tidak terlalu penting ! aku ingin tetap bersama Kakek !" ujarku "Siapa bilang ?? cucu kakek ini mempunyai bakat yang sangat bagus dan langka ! jarang ada orang yang memiliki bakat sepertimu ! kau harus mengembangkan bakatmu dengan sempurna" aku menghela nafas panjang "Kakek..." aku tersenyum manis pada Kakek "Bakatku hanya menggambar saja, banyak orang didunia ini yang bisa menggambar" ujarku.

"..Memang banyak orang yang bisa menggambar tapi keunikan orang dalam menggambar itu berbeda dan cucuku ini memiliki bakat yang menggambar yang unik dan harus dikembangkan ! karena itu pergilah ke Seoul ya ?" aku menyerah, aku tidak bisa melawan nasehat kakekku "Baiklah". Alhasil aku pindah ke Seoul keesokan harinya. Setelah berpamitan pada tetangga dan mengantar Kakek ke panti jompo. Aku, paman dan tante Jung bersiap untuk pergi "Semuanya sudah siap dibagasi ?" tanya Paman Jung "Sudah !" jawabku.

"CHEON YULLI !"

Aku menoleh dan melihat Jun sahabatku sejak kecil berlari menghampiriku "Jun !" "Yulli ! kenapa... kenapa kau tidak bilang akan pindah ? apa kau marah karena aku merusak sandalmu kemarin ?" aku tertawa mendengarnya "Dasar bodoh, tidak mungkin aku pindah karena hal sekecil itu ! aku pindah untuk mengembangkan bakatku" ujarku, Jun berdecak "Hanya karena itu ? kalau hanya karena itu kau bisa mengembangkannya disini ! tidak perlu sampai pindah sekolah !" "Aku mendengar di Seoul ada sekolah seni, mungkin disana bakatku akan lebih terasah" ujarku.

My Idol » Lee Jeno ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang