RAKA bangun dari tidurnya, dia melangkah menuju kamar mandi.
Setelah semuanya rapi, dia keluar dari kamar menuju dapur untuk sarapan. Sampai di dapur, dia tidak menemukan secuil pun bau makanan.
Mulutnya berdecak dan berkata, "dimana si-jalang?"
Raka menepuk dahi sendiri. Dia baru sadar bahwa semalam dirinya langsung mengunci pintu sebelum Tiffany masuk. Tapi seketika Raka tersenyum, tersenyum kemenangan karena pasti Tiffany diluar tidur di lantai, kedinginan dan di gigit nyamuk pastinya.
"Maid..." teriak Raka, menggema di seluruh dapur.
Salah satu maid menghampiri Raka yang duduk di meja makan.
"Iya, Tuan."
"Buatkan saya sarapan! Cepat!" Maid itu mengangguk dan mulai membuatkan sarapan.
Selesai sarapan, Raka langsung keluar dari rumah dan masuk ke mobil. Hari ini dia ada meeting pagi bersama cliennya di sebuah Caffe dan Roy pun sudah menunggu disama.
Tiffany. Wanita itu menggeliat, memperbaiki letak tubuhnya agar tidak terjungkel. Tiffany merasakan mobil yang dia tiduri berjalan, tapi tidak perduli akan hal itu. Yang Tuffany inginkan saat ini adalah tidak ada yang mengganggu tidurnya.
Mobil Raka berhenti di sebuah Caffe besar. setelah memarkirkan mobil, dia keluar dan mencari-cari Roy dengan cliennya yang sudah menunggu lebih dulu.
Roy, dia duduk di sebelah kanan melambaikan tangan ke arah Raka. Raka yang melihat lambaian itu segera menghampiri tempat duduk Roy untuk bergabung dengan mereka dan mulai metting.
"Selamat pagi, Pak." Sapa Raka, seraya berjabat tangan dengan orang-orang yang akan mengikuti meeting.
Raka duduk, "Baik, apa meeting bisa langsung di mulai? Hari ini saya tidak bisa lama-lama, karena ada hal lain." Katanya dan semua mengangguk setuju.
Meeting pun dicmulai. Mereka membicarakan tentang proyek hotel.
Sedangkan dimobil, Tiffany bangun, dia mengganti posisinya menjadi duduk, tangannya mengucek-ucek mata agar penglihatanya jelas.
Tiffany melotot saat menyadari bahwa dirinya bukan lagi di rumah.
"Ini dimana?" Katanya, celingukan mencari-cari sesuatu yang tidak dicari.
Tiffany membuka pintu mobil dan ia keluar. Kakinya masuk ke Caffe, "Caffe 'kan? Mending makan."
Langkahnya berhenti saat melihat suaminya sedang berbincang ria dengan seseorang yang 1 meja. Tiffany mengerutkan dahinya dengan kaki yang terua berjalan menghampiri meja panjang itu.
"Mas Raka?" Ujar Tiffany setelah sampai di belakang Raka.
Raka yang sedang berbicara mengenai bisnisnya langsung berhenti saat suara dibelakang itu terdengar di telinganya. Dia menoleh kebelakang bersamaan dengan orang-orang yang duduk bersamaan 1 meja.
Mata Raka melotot.
Sedangkan Roy, dia mengerutkan dahinya memandangi keberadaan istri bosnya yang datang tanpa di undang.
"Bu boss kok ada disini?" Tanya Roy.
Tiffany melirik Roy, "Eh, hai Roy. Tadi aku----"
Cepat-cepat Raka berdiri, membekap mulut Tiffany dan membawanya keluar dari area agar tidak terlalu memalukan.
Raka melepas bekapannyaa dan menatap istrinya sengit, "Kenapa kamu ada disini? Ngapain?" Bentak Raka.
Tiffany menundukan kepalanya, memandangi sepatu Raka, "Semalam aku tidur di mobil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brittle (Tamat)
General FictionTentang wanita dengan hati rapuh yang harus menerima kenyataannya. Menjalain hidup bersama suami yang tidak mencintainya selamat dua tahun ini.