Aku sudah berjanji akan ikut kemana pun suami ku membawaku.sekarang aku tak bisa lagi bergantungan sama umi dan abi,kak ari sudah menjadi suami ku,aku harus mengikuti kemana pun dia pergi sebagai seorang istri yang berbakti.
"Kak,ayo makan sarapan nya udah aku siapkan"ujar ku.
"Baiklah,kamu duluan saja nanti aku nyusul"ujar ari.
Zeera pun turun.tak begitu lama akhirnya ari pun turun.mereka pun makan bersama,usai makan ari dan zeera pun mengantarkan zira ke sekolah.
"Zira,nanti harus nurut sama ibu guru nya ya.jangan nakal loh"ujar ari yang masih fokus pada jalanan.
"Ih...zira udah gede ayah.zira tau mana yang baik dan mana yang gak baim.zira juga tau nakal itu temannya setan"ujar zira polos.
"Ih...pinter banget sih,siapa yang ajarin sehingga anak ayah pinter banget kayak gini"ujar ari seraya mencubit pipi zira.
"Ayah...sakit tau,bunda ayah jahat banget sama zira.kan pipi zira yang imut ini bisa luntur karena tangan ayah"ujar zira polos.
"Ih..memang nya tangan ayah pemutih apa bisa membuat pipi anak ayah yang imut ini luntur"ujar ari tak mau kalah dari zira.
"Emang"ujar zira kembali.
Zeera terkekeh melihat dua orang yang sangat berarti dalam hidup nya itu.
"Bunda kok ketawa sih"ujar zira gambek seraya melipatkan kedua tangan nya di depan dada.
"Iya nih,ah bunda gak asyik"ujar ari tak mau kalau dari zira.
"Eh kenapa pada nyalahin bunda sih,salah bunda apa"ujar ku bingung.
"Banyak"ujar mereka kompak.
"Kompak banget sih"ledek ku.
"Bunda mau belain zira atau ayah"ujar zira.
Zeera bingung harus milih siapa jelas mereka berdua adalah orang yang sangat berarti baginya,ya meski perkataan zira cuma candaan semata sih bagi ku,namun bagi zira.
"Kok gitu sih...bunda gak bisa milih,bunda sayang sama ayah dan juga zira.bagi bunda kalian itu kebahagian bunda dan harta bunda"ujar ku.
"Tapi bunda banyak sayang ke siapa zira atau ayah?"ujar zira kembali membuat ari begong.
Aku pun menatap kak ari yang ingin mendengar jawabanku.
"Lebih ke zira sih,kalau ayah cuma sedikit"ujar ku.
"Oh gitu...yaudah nanti ayah cari bunda baru aja,toh bunda zeera udah gak sayang lagi sama ayah"ujar ari sedikit cemburu.
"Ayah kok gitu,kalau ayah nikah lagi berarti ayah nyakitin hati bunda dong,dan kalau bunda sakit hati karena ayah berarti ayah menyakiti zira juga dong"ujar nya sedih.
"Kalau ayah nikah lagi,nanti zira ceburin ayah ke sumur milik bibi imah yang di kampung nya tuh"ujar zira menatap ayah nya sadis.
"Kok gitu sih kejam amat,ntar kalau ayah meninggal zira sama siapa"ujar ari tak mau kalah.
"Kan ada bunda"ujar zira.
"Yah..gak ada yang belain ayah ni ceritanya"ujar ari memberi kode ke zeera.
Zeera terkekeh menatap ari dan zira.perdebatan mereka sangat lucu,bahkan sangat lucu.
"Zira gak boleh gitu dosa tau, ayah itu orang tua zira.jadi zira gak boleh gomong dan gancam akan masukin ayah ke sumur bi imah.dosa ya,jangan di ulangi"ujar ku memberi arahan ke zira.
Zira mengangguk iya.
"Tuh dengar apa kata bunda,ye ayah di belain bunda"ledek ari.
Zira mulai kesal melihat ari dan akhirnya dia pun nangis..sontak saja zeera memukul lengan ari pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/72229498-288-k700741.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Terakhir Untuk Kakak
SpiritualAku menyayangi saudara ku lebih dari apapun. Aku rela keluarga ku membenciku asal kakak ku bahagia. Terkadang ada rasa iri terhadap kakak ku, namun aku sadar dia butuh banyak perhatian dibandingkan diri ku.