Usia kandungan ku sudah masuk 9 bulan. Aku merasa berat badan ku bertambah 5 kg.minggu ini kak ari sengaja ambil cuti katanya dia ingin menang ku disaat seperti ini.
"Kak aku mau deh punya anak kembar? "Ujar ku.
"Kakak juga ingin sayang, tapi perut kamu gede banget ya ra gak seperti kehamilan kamu yang pertama, apa mungkin anak kita kembar ya ra. Kita pun gak pernah ingin tau waktu dokter menjelaskan tentang perkembangan anak kita"ujar ari seraya mengelus kepala zeera.
Saat sedang asyik mengobrol tiba-tiba perut zeera sakit. Dan ari pun langsung manggil mama nya dan umi zeera. Setelah itu zeera pun di bawa kerumah sakit.
***
Dokter langsung memeriksa kondisi zeera, dan ternyata pembukaan penuh.zeera pun langsung di beri arahan dan ari memegang erat tangan zeera."Zeera siap ya. Kamu akan melahirkan anak kembar kemungkinan 3"ujar dokter
Ari kaget mendengar hal tersebut. Dia menatap istri nya yang penuh bercucuran keringat.
"Ra...apa kamu sanggup"ujar ari."In_sya_allah kak"ujar nya kesakitan.
"Sekarang... "Ujar dokter.
Dan akhirnya bayi nya pun keluar.
"Ra anak kamu laki-laki"ujar dokter.
"Siap ya untuk kelahiran ke 2"ujar dokter.
Ari melihat zeera yang mulai lemas. Zeera terus berjuang hinga anak mereka kembali lahir.
"Ra... Anak kamu laki-laki lagi ra"ujar dokter, namun Zeera hanya mampu tersenyum.
Tiba-tiba ada sesuatu yang hangat di kening nya, ari mencium nya dan meneteskan air mata.
"Maafin aku ra"ujar ari.
Zeera kembali menarik nafas panjang dan bayi ketiga mereka pun lahir.
"Ra... Anak kamu perempuan "ujar dokter tersenyum.
"Alhamdulillah "ujar ari lega.
Ari fikir zeera telah melahirkan anak nya sesuai dengan target dokter namum salah masih ada bayi di dalam perut zeera.
"Ra...kamu masih mempunyai 1 anak lagi di dalam perut mu, apa kamu masih kuat"ujar dokter.
"Insyaallah"dengan nafas terengga-engga.
Sekarang....
Dan bayi nya pun selesai di keluar kan. Namun kondisi zeera sangat kritis. Zeera membutuhkan darah yang cukup banyak. Beruntung persediaan darah masih banyak di rumah sakit ini.
Dokter pun keluar sebentara itu ari menganzankan putra dan putri nya. Ari tak henti-hentinya mencium Zeera yang sedang terlelap.
Dua orang puta dan dua orang putri cukup baginya.
Dia sudah memberi kan nama untuk anak-anak nya.
Rizqi nahlan syauqi dan rifqi nahlan syauqi dan raisya zaida khaira dan risya naifah salimi.
***
Ari masih setia menunggu sang istri dirumah sakit. Sudah 3 hari terbaring lemah tak berdaya."Ayah.... Bunda kapan bangun.. Hiks... Hiks... Hiks... "Ujar zira.
"Sayang udah dong jangan nangis sebaiknya zira berdoa supaya bunda cepat siuman."ujar ari seraya memangku zira.
"Ya allah sembuhkan bunda zira, zira gak mau bunda ninggalin zira, zira sayang bunda.amin..."ujar zira.
Dan seketika itu zeera pun bangun.
"Bunda... "Ujar zira seraya mencium tangan zeera.
"Loh zira kok disini, zira gak sekolah ya"ujar zeera.
"Bunda ini hari minggu... Bunda sih kelamaan tidur"ujar zira
"zira ayah mau ngomong sama bunda sebentar ya.zeera main di luar dulu ya sayang"ujar ari.
Zira pun keluar.
"Kak, gimana si kembar "ujar ku.
"Baik kok, selama kamu belum siuman suster selalu memberikan asi milik kamu untuk anak kita"ujar ari."Athaya gimana kak"ujar ku.
"Dia juga sering minum asi kamu kok dia sering rewel.kangen sama kamu mungkin dia"ujar ari.
"Aku kangen benget sama athaya dan zira"ujar ku.
"Aku"ujar ari.
"Iya,aku juga kangen"ujar ku.
"Maaf..."ujar kak ari.
"Untuk?"ujar ku
"Karena aku kamu seperti ini"ujar ari.
"Kak justru aku berterima kasih sama kakak,bahkan aku ingin nemiliki anak lagi dari kakak"ujar nya.
"Ngak...aku kasihan sama kamu"ujar ari.
"Kalau allah masih menitipkan kita anak gimana?"ujar ku.
Ari hanya bisa menggalah dari istri nya.
1 bulan kemudian....
"Ra... Risya nangis tuh kamu beri asi dia dulu aku mau mandi in rizqi dulu"
"Ra tolong jagain dedek rifki dulu ya"ujar ari.
"Iya"ujar nya.
***
Ari masih menatap istri nya yang sedang menidurkan anak-anak nya selih berganti. Dan sekarang dia sedang menidurkan zira."Capek ya sayang "ujar ari seraya merangkul pinggang zeera.
"Ngak kok, aku justru happy-happy aja"ujar zeera.
***
Sekarang zeera sedang menyiapkan makan malam untuk ari."Maaf ya kak aku baru masak sekarang "ujar zeera.
"Iya gak papa kok, aku ngerti. Yang apa aku cari pembantu rumah tangga saja. Lagi pula kamu masih belum sembuh total kan"ujar ari.
"Ngak kak aku mau mengurus rumah tangga ku sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga"ujar zeera.
Ari menyuap makan ke mulut zeera. Zeera pun langsung makan. Zira tiba-tiba datang dan minta di gendong Zeera.
"Bunda... Ngendong"ujar zira. Zeera pun langsung mengendong zira.
"Bunda zeera mau bobok sama bunda dan ayah ya. Dari tadi bunda selalu ngurusin adek-adek zira di cuekin"ujar zira.
"Kasihan kamu nak, maafin bunda ya.ya udah zeera tidur sama bunda saja ya"ujar ku mencoba memberi perhatian pada zira.
Ari pun selesai makan. Dia merasa kasihan melihat istri nya yang harus mengurusi ke 6 anak nya yang masih kecil-kecil.
"Zira sini ayah gendong kasihan bunda capek"ujar ari
"Ngak mau, tadi dedek selalu di gendong bunda zira kapan ayah, zira kan mau juga di gendong bunda. Hiks... Hiks... "Ujar zira yang menangis meraung -raung.
"Udah yah biar bunda yang gendong zira. Ayo kita ke kamar "ujar ku.
"Bunda zira pengen makan mie di luar"ujar zira.
"Wah dedek nya siapa yang jagain nanti,zira pergi sama ayah gimana? "Ujar ku.
"Ngak mau... Zira mau pergi sama ayah dan bunda"regek zira.
"Biar ayah yang beli mie kesukaan zira dan zira tunggu in ayah disini ya"ujar ari berusaha membujuk zira.
Zira pun mengangguk iya.
***
Kak ari belum juga pulang sebentara zira sudah tidur di kamar.Ari pov
Aku masuk kedalam rumah ku lihat zeera sedang tidur di sofa. Aku merasa kasihan pada istri ku pasti dia sangat capek mengurusi anak-anak kami.
Aku mengangkat zeera namun dia terbangun. Aku menyuruh nya tidur kembali.
***
Pagi ini aku sudah menyiapkan makanan untuk sarapan pagi aku juga sudah menyiapkan bekal untuk sita dan kak ariAku sangat antusias masak makan kesukaan sira dan kak ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Terakhir Untuk Kakak
SpiritualAku menyayangi saudara ku lebih dari apapun. Aku rela keluarga ku membenciku asal kakak ku bahagia. Terkadang ada rasa iri terhadap kakak ku, namun aku sadar dia butuh banyak perhatian dibandingkan diri ku.