Mungkin hanya mata yang bisa menahan butiran air kecil...
Dan mungkin juga mata yang harus melihat kenyataan yang begitu pahit.namun apakah ada yang bisa menghapus setetes air di ujung mata.ku rasa tidak ada seorang pun yang bisa menghapus nya.
____________________________________________________________________________________________________________Pukul 15.00 wib.aku bersama aunti menghadiri acara ulang tahun sahabat aunti yang diadakan cukup sederhana.
"Assalamualaikum"ujar kami bersamaan.
"Waalaikumsalam,eh zahra ayo masuk"ujar sahabat aunti.
Aku dan aunti pun masuk.disana sangat banyak tamu,ya aku berfikir kebanyakan dari mereka adalah sanak saudara dan sahabat.aku duduk di sebuah kursi di halaman depan.ya rumah minimalis,sederhana tapi mewah.corak putih dan biru menambah kesan yang sangat indah.aku duduk seraya menatap ponsel hp ku.
"Baru beli hp baru"ujar seseorang.
"Eh,kak Reza"ujar ku bingung.
Aku melirik kak Reza dari atas sampai bawah.aku melihat sekitar kak Reza yang ternyata ada adik nya yang bernama angga.jujur aku senang bisa bertemu dengan angga,namun dia masih saja seperti angga yang ku kenal dulu.angga cowok kulkas yang super duper dingin.
"Kamu ngapain disini"ujar ku ketus.
"Ya aku mau ke pesta sepupu ku lah"ujar nya.
"Kamu libur sekolah hanya ingin menghadiri pesta ulang tahun sepupu mu"ujar ku kaget.
"Dengar ya,kamu tu gak mikir apa pendidikan nomor satu di banding menghadiri acara ulang tahun,kamu tau kan jarak jakarta-bandung itu lumayan mengurus energi"ujar ku marah.
"Ye..besok kan minggu"ujar nya.
"Ya gak papa dong sekali-kali aku kesini.toh juga ketemu sahabat yang super duper nyebelin seperti kamu cewek oven"ujar nya tersenyum sinis.
"Wah parah banget kamu cowok kulkas"ujar ku.
Aku dan angga memang begitu setiap bertemu pasti bertengkar,namun karena judes nya itu yang membuat aku merindukannya.
"Udah..udah,kalian ya kalau bertemu pasti selalu bertengkar.apa gak bisa kalau gak bertengkar setiap bertemu"ujar kak Reza.
"Ngak"ujar kami bersamaan.
"Kalian tu memang cocok jadi sahabat yang satu sifatnya panas yang satu sifatnya dingin,jadi kalian istilah nya tu saling melengkapi.jika kamu merasa panas ada yang mendinginkan kamu,dan jika kamu dingin ada yang menghangatkan kamu"ujar kak Reza menunjuk kearah kita.
Aku dan angga tersenyum.ya meski angga dingin sama aku,namun dia selalu aja mendingin kan suasana ku ketika aku lagi panas.begitu juga sebaliknya benar kata kak Reza.
"Apa kabar"ujar nya masih dingin.
"Baik"ujar ku singkat.
Hening.. Tak ada topik lain yang kami bicarakan.aku di panggil aunti,aku melihat ada kak gibran diarah meja makan,ku lirik perempuan di sebelah nya dan juga ada umi sama abi beserta bunda dan ayah nya kak gibran.hp ku bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung Terakhir Untuk Kakak
EspiritualAku menyayangi saudara ku lebih dari apapun. Aku rela keluarga ku membenciku asal kakak ku bahagia. Terkadang ada rasa iri terhadap kakak ku, namun aku sadar dia butuh banyak perhatian dibandingkan diri ku.