gelisah

5.6K 225 7
                                    

Aku tak tau kenapa hati ku sangat gelisah dari tadi,aku terus saja memandang jam dinding dari tadi.aku sangat khawatir kak ari belum pulang dari tadi.

"Bunda... Ayah mana sih,katanya ayah akan pulang"ujar zira yang mulai mengusap matanya.

Aku menghampiri zira.aku pun mengendongnya dan mulai menina bobokan nya.saat dia tertidur aku pun membawanya ke kamar nya.setelah memastikan semuanya aman,aku pun kembali ke ruangan tamu menunggu kak ari pulang.

"Lama banget sih kak ari"ujar ku seraya menghubungi kak ari.

Mata ku mulai gantuk,aku pun memutuskan untuk tidur di sofa seraya menunggu kak ari pulang.

***
"Assalamualaikum"ujar ku.namun tak ada sahutan,akhirnya aku pun masuk,saat masuk aku menemukan sosok seseorang yang sangat berarti bagi ku.dia rela menunggumu sampai jam segini.aku menghampiri nya dan mencium lembut kening nya.dia terus memandang wajah damai milik zeera.sungguh beruntung ari memiliki wanita setia dan sabar menunggu ari saat pulang seperti ini.ari pun mengangkat zeera dan membawa zeera ke kamar.dia menidurkan zeera dengan lembut sehingga tak menganggu tidur nyenyak istri nya.

***
Aku terbangun,dan aku kaget melihat sekelilingku.

"Kenapa aku ada di sini"ujar zeera.

"Udah bangun ra,ayo shalat subuh berjamaah"ujar ari.

"Kak kenapa zeera bisa disini"

"Semalam kakak lihat kamu ketiduran di ruang tengah(tamu),kakak gak tega membangunkan kamu.jadi kakak angkat kamu saja sekalian kan bisa romantis,kapan lagi bisa mengangkat istri tercinta"ujar kak ari yang membuat ku terkekeh geli.

Aku merasa pipi ku merona tak terasa tangan ku tiba-tiba saja melempar bantal guling kesayanganku yang diberikan aunti ku saat aku berusia 12 tahun.

"Jadi cerita nya kita mau Adegan film india yang lempar-lemparan bantal ni"ujar ari.

"Perasaan film india gak ada deh lempar-lempar bantal, kalau kejar-kejaran terus nyanyi ada sih"ujar zeera mulai bingung.

"Ya udah,sekarang ambil wushu gih"ujar ari.

Zeera pun menuju kamar mandi.usai sahkat berjamaah zeera menuju kamar zira,dia membangunkan zira untuk sahkat subuh. Meski umur zira belum genap 7 tahun,namun zeera ingin menyadarkan kepada anaknya untuk menjaga sahlat lima waktu dan sekarang kah waktunya.

Usai zira sahlat dia tidur kembali,namun bukan di kamar nya melainkan di kamar ku dan kak ari.

"Kak...jagain zira bentar ya.aku mau masak dulu"ujar ku.

"Iya...masak yang enak ya istriku"ujar nya.

"Kakak ni..."ujar zeera meninggalkan kamar nya dan pergi menuju dapur.

Setelah usai masak zeera pun kembali ke kamar.

"Kak zira udah bangun atau belum?"ujar zeera yang melihat ari keluar kamar.

"Belum"ujar nya menutup pintu kamar.

"Ya udah aku mau mandi dulu, kakak mau olahraga ya"ujar ku.

"Iya...kakak olahraga dulu ya"ujar ari seraya mencium kening zeera.

***
Zira pun terbangun dan zeera pun langsung memandikan nya dan memakaikan baju zira.berhubung ini hari minggu jadi zira bisa bermain bersama ku.

"Bunda,ayah mana sih"ujar zira seraya bermain bonekanya.

"Ayah lagi keluar untuk olahraga,nanti juga pulang"ujar zeera memberi pengertian.

Tak begitu lama orang yang mereka bicarakan pun datang.

Jantung Terakhir Untuk KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang