hari yang di tunggu

5.5K 253 15
                                    

Setelah seminggu lalu acara akad nikah nya aunti ku,sekarang giliran ku dan kak feeza.sungguh aku merasakan jantung ku berdetak sangat cepat wajah ku mulai berkeringat.namun beda dengan feeza seolah dia tak merasakan gugup yang ku rasakan.

"Kak..kakak gak gugup apa"ujar ku.

"Gugup,namun kakak ingat kata umi.berdoalah dan selalu menyebut nama allah,nah sekarang hati kakak sedikit tenang"ujar feeza.

Sementara di luar sedang berlangsung kan ijab kabul.abi menjabat tangan kak gibran.dan berlangsung lah ijab kobul.setelah selesai,kini giliran kak ari.dan kak ari begitu lantang mengucapkan kaliamat sakral itu.aku sangat gugup saat kak ari mengucapkan ijab mobil.hatiku tak karuan dan umi menenangkan ku.aku hampir tak  bisa menyeimbangkan tubuhku saat aunti ku memberitahukan bahwa ijab qobul telah selesai.aku merasakan jantung ku sedikit sesak.namun aku menguatkan diriku.aku,kak feeza,umi juga aunti mengantarkan kami ke luar.

Aku duduk tepat di samping kak ari.aku mencium tangan kak ari,jujur tangan ku dingin.dan keringatmu bercucuran,kak ari mengusap keringat ku dengan tangan nya.dia mencium keningku.begitu pun dengan kak gibran dan kak feeza.setelah akad selesai kini waktunya resepsi pernikahan.semua tamu undangan tak habis-habis memberikan sambutan kepada kami.

"Cie...yang udah sah jadi pasangan"ledek azka terhadap ku dan kak ari.

"Iya ni,dulu aja seperti tikus sama kucing.h sekarang seperti romeo & juliet"ledek bunga tak kalah dari azka.

"Kalian berdua ya tak pernah berhenti menggoda istriku"ujar kak ari.

Azka menatap bunga dengan tawa yang tak sanggup di pendam lagi.

"Cie...yang di belain"ujar hilda menghampiri ari dan zeera.

Zeera menatap hilda.jujur dis sangat senang melihat hilda sekarang ini.

"Hil...."ujar ku.

Mata ku tak bisa lagi menahan butiran kecil tersebut.hilfa memelukku dia meminta maaf atas sikap nya terhadap ku.kak ari menatapku dan tersenyum ke arah ku.

"SSelamat ya buat kalian,semoga pernikahan kalian selalu dalam lindungan allah"ujar hilfa

"Amin.."ujar kami berdua.

"Kamu kapan?"ujar ari.

"Gak tau,belum dapat jodoh kak"ujar hilda.

"Tenang aku juga belum punya jodoh,bagaimana kalau kamu sama aku saja"ujar azka menatap  hilda.

Hilda hanya tertawa menatap wajah azka.

"Malah ketawa,aku serius"ujar azka,dan kali ini hilda nampa sendu, wajah nya pucat mendengar perkataan azka tak bercanda.

"Udah azka,hilda mau kok.lamar aja dia sekarang juga boleh"ujar zeera menggoda azka.

Azka mengaruk kepalanya yang tak gatal.begitupun dengan hilda dia salah tingkah saat mendengar perkataanku.kak ari merangkul ku dan aku tersenyum padanya.

"Selamat ya kak ari zeera"ujar bunga menghampiriku.

"Iya,maaf ya tak bisa hadir saat kamu nikah sama fakhri"ujar zeera.

"Iya"ujar bunga.

Yah semenjak pulang dari london bunga dilamar oleh fakhri.setelah dua hari berlangsungnya lamaran bunga menikah dengan fakhri.dadakan sih,itu karena fakhri akan bekerja di sebuah perusahan lokomotif di luar negeri.makanya dia tak ingin setelah pulang dari luar negeri bunga sudah jadi milik orang.sedangkan ayu dan angga mereka sudah beberapa bulan terakhir menikah dan sekarang dia sudah menjadi seorang ibu dan ayah.anak mereka perempuan cantik seperti ayu.

Jantung Terakhir Untuk KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang