"Kimberly?" Ia memandang wajahku dan melempar senyum padaku dan bangkit dari duduknya.
Harry??? Mataku membesar melihatnya.
"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi." Aku masih bisa melihat senyumnya yang masih tergambar diwajahnya. Dan siapa perempuan yang bersamanya? Apa itu kekasihnya?
"Um, ma-maaf, ada pesanan lain yang harus kuantar." Aku memutar badan dan segera pergi menjauh darinya.
*******************
"Kau serius???" Thomas terdengar tidak percaya dengan ceritaku.
"Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri saat aku mengantar pesanannya." Kataku sambil meletakkan beberapa piring berisi makanan yang telah kubuat ke atas meja makan.
"Lalu apa responmu?" Ia menatap lurus kearahku saat aku hendak duduk.
"Aku tidak tahu, tapi aku melihat seorang perempuan bersamanya." Aku mengambil beberapa kentang goreng ke piringku.
"Kekasih barunya?"
"Aku tidak tahu pasti, Thom. Sebutan 'kekasih baru' kurasa kurang cocok. Mungkin saat aku menghilang dari kehidupannya, ia mencari sosok penggantiku. Padahal dulu saat aku masih bekerja di Mandeville, ia sering berkata bahwa ia mencintaiku."
"Kalau begitu sebutan yang cocok untuknya adalah 'laki-laki bajingan'."
"Thom, sudahlah, tidak baik menyimpan dendam di masa lalu. Lebih baik kita lupakan saja pembicaraan ini."
"Kau yang memulai, Kimberly." Aku bisa mendengar kalimatnya yang datar.
"Okay. Kalau begitu, bagaimana jika kita membuat perjanjian untuk tidak membahas tentang Harry? Jika aku membahas tentangnya, kau harus membelikanku dvd horror minimal 10 keping." Aku menusukkan kentang goreng dengan garpu tak lupa menekannya ke saus sambal.
"Dan jika kau membahas tentangnya atau menyebut namanya sekalipun didepanku, kau harus membelikanku skate board. Setuju?"
"Baik, aku setuju." Aku mengerutkan dahiku yang membuat kedua alisku sedikit naik.
*************************
~Harry's P.O.V~
"Seharusnya kau tidak melarangku untuk mengejarnya! Aku sangat merindukannya!" Aku membuang tasku dan duduk di sofa ruang tengah.
"Tapi restoran tadi sedang ramai, kau tidak boleh mengganggunya bekerja."
"Dan sekarang aku tidak tahu dimana ia tinggal!"
"Kau masih bisa menemuinya di restoran itu lain waktu." Aku bangkit dari sofa dan melangkahkan kakiku menuju kamarku sambil menyisir rambutku kebelakang dengan jari-jari tanganku.
***********
Dimana dia? Mengapa aku tidak melihatnya lagi?
Aku mengangkat tanganku pada seorang pramusaji yang berdiri tak jauh dari samping kasir.
"Ada yang bisa saja bantu, tuan?" Ia meletakkan buku menu di depanku.
Aku melihat halaman demi halaman buku menu dan menutupnya kembali. "Maaf, sebenarnya aku hanya ingin menanyakan seseorang. Apa kau mengenal Kimberly?"
"Apa orang yang Anda maksud adalah Kimberly Miller, tuan?"
"Ya."
"Dia mendapat giliran untuk masuk sore hari ini."
"Kalau begitu terima kasih." Aku melempar senyum pada pramusaji itu dan bangkit dari kursi lalu pergi.
Kurasa aku akan kembali kesini untuk beberapa jam lagi dan memutuskan untuk menjemput Cindy di UC. Ya, tentu aku masih mengingat kalau Thomas juga kuliah di UC. Aku kerap menyapanya, namun ia langsung pergi begitu saja. Berharap hari ini aku akan bertemu lagi dengannya dan mencari tahu soal dimana kakaknya tinggal. Atau mungkin saja ia tinggal bersama kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Crazy [HARBARA] - 《COMPLETED》
FanfictionTak selamanya memilih masa depan adalah keputusan yang tepat. Terkadang masa lalulah yang justru menjadi masa depan. [WARNING: There are many harsh words here. If you are under age, be a wise reader. And don't be a silence reader.] (Beberapa chapt...