Chapter 25

667 68 4
                                    

*Kimberly's P.O.V*

Tubuhku lemas. Mereka tidak memberiku makanan sedikit pun.

Dengan masih tertunduk, aku mendengarkan perbincangan mereka diluar.

"Alex, Trevor, aku pulang dulu. Kalian harus menjaga dia agar tidak kabur."

"Itu hal yang kecil, Sam."

Tak lama kemudian aku mendengar suara deritan pintu, membiarkan cahaya bulan yang tidak terlalu terang masuk menerangiku.

Aku berusaha mengangkat kepalaku dan melihat mereka yang semakin lama semakin mendekat.

Trevor mengangkat daguku. "Lihat, siapa gadis bodoh yang kini menangis."

"Tunggu hingga Harry menghajarmu." Aku menatapnya tajam.

"Oh, itu tidak mungkin terjadi, gadis cantik. Tapi jika itu terjadi, aku akan membuatmu tertabrak mobil untuk kedua kalinya, bahkan lebih mengenaskan dari itu."

Air mataku menetes mengingat kejadian yang pernah menimpaku dulu. "Kumohon lepaskan aku."

Trevor melepaskan jarinya dari daguku.

Kini giliran Alex yang menyilangkan tangannya dileherku dari belakang dan berbisik ditelingaku. "Kau begitu menggodaku. Aku ingin kita bersenang-senang malam ini, sayang."

Aku semakin meronta dengan kondisi yang tidak nyaman ini. Aku tidak akan membiarkan mereka mengambil sebagian kecil pun dari diriku.

Tanpa kusadari perutku terasa mual dan memuntahkannya ke lantai yang tak sengaja juga mengenai sepatu Trevor dan tangan Alex.

"Kau gadis menjijikkan!!" Ucap Alex yang seketika itu juga mendorong kepalaku dengan kasar.

Lalu mereka meninggalkanku dan mengunci pintunya.

**********

*Harry's P.O.V*

Sudah pukul 10 malam dan aku masih menunggu kedatangan Eddie malam ini. Dengan masih memandangi ponsel Kimberly, aku memikirkan keadaannya saat ini. Aku sama sekali tidak bisa tenang malam ini.

Tiba-tiba ponselku bergetar. Aku merogoh saku celanaku dan melihat layarnya. Huh, pasti Samantha. Aku memutar kedua bola mataku dan mendekatkan ponselku ke telinga.

"Ya?"

"Aku hanya ingin mengingatkanmu agar kau tidak lupa dengan uang yang kuminta. Dan besok pukul 5 pagi, aku menunggumu di Chester Road. Ingat! Jangan sekali-kali kau membawa polisi atau siapa pun atau aku akan mengeluarkan habis isi perut jalangmu."

"Baik. Dan kuperingatkan kau agar tidak memanggil-" sial! Ia menutup sambungannya terlebih dahulu sebelum aku selesai berbicara.

Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar. Pun aku segera bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu.

Aku membuka pintunya dan mendapati Eddie yang berdiri tepat dihadapanku sekarang. Ia juga membawa sebuah koper yang bisa kutebak isinya adalah uang.

"Silahkan masuk."

Ia pun masuk dan disusul aku yang menutup pintu.

"Aku sudah menyiapkan uangnya." Ia duduk dan meletakkan kopernya diatas meja. "Kita harus secepatnya menyelamatkan Kimberly."

"Tunggu! Penculik itu menungguku besok pukul 5 pagi di Chester Road. Dia melarangku membawa polisi atau siapa pun. Jika aku melanggarnya, ia tak segan akan membunuh Kimberly."

"Oh ayolah. Sejak kapan kau menjadi orang bodoh, Harry? Okay, kita tidak akan membawa polisi ke sana. Tapi aku akan menemanimu dengan cara bersembunyi di mobil. Jika terjadi sesuatu padamu, aku akan menghajar penculiknya."

"Kau serius?" Tanyaku dengan sedikit meremehkan ucapannya.

"Tidak. Kalau begitu kau saja yang bersembunyi di dalam mobil, sedangkan aku, aku akan memberikan koper berisi uang ini pada penculik itu. Dan jika dia lengah, kau bisa menghajarnya."

"Baiklah. Aku setuju dengan idemu."

******************

Tepat pukul 5 pagi di Chester Road, aku menunggu bersama Eddie di dalam mobilnya.

"Berapa lama lagi kita harus menunggu?"

Beberapa kali aku mencoba untuk menghubungi Samantha. "Entahlah. Aku tidak bisa menghubungi nomor penculiknya."

"Hei, untuk apa wanita itu berdiri di depan gedung tua itu sepagi ini?"

"Apa?" Pandanganku beralih ke depan. "Hei, dialah penculiknya!"

"Kau tidak berkata bahwa penculiknya adalah seorang wanita."

"Mungkin kedua anak buahnya sedang berada di dalam gedung tua itu. Dimana gedung tua itu adalah tempat mereka menyekap Kim."

"Kalau begitu aku akan memberikan uangnya sekarang." Ujarnya sambil melihat koper yang kubawa.

"Kau harus berhati-hati, Ed."

"Ya, aku akan berusaha mengalihkan pandangan wanita itu dan aku akan memberikan kode agar kau harus menyelinap ke dalam gedung tua itu untuk menyelamatkan Kimmy."

"Okay."

Aku tahu rencana kali ini berbeda dengan malam kemarin tapi Eddie pun segera turun dengan membawa koper berisi uang ditangannya. Aku hanya mengawasinya dari dalam mobil.

Entah apa yang sedang mereka perbincangkan. Yang pasti dari kejauhan aku bisa melihat mereka berdua sedang berdebat.

Tak lama kemudian, Eddie menggiring Samantha ke depan sebuah rumah yang tidak terlalu jauh dari gedung tua. Dan saat itu juga Eddie memberiku kode untuk segera masuk ke gedung tua.

Aku turun dari mobil dan berjalan menyelinap masuk ke gedung tua itu.
Perlahan tapi pasti, kini aku berhasil membuka pintunya. Dan dengan sigap, aku menghajar Alex yang hendak memukulku dari samping. Harus ku akui usahanya untuk melumpuhkanku sangatlah kuat. Dan tanpa kuduga, Trevor pun menyerang dan memukulku berkali-kali tepat diperutku. Aku menghajarnya dengan brutal hingga terjatuh. Namun tiba-tiba Alex mengunci tanganku ke belakang yang membuatku tak bisa melakukan apa-apa. Trevor bangkit dan langsung memukulku dengan keras pada bagian pipi, bibir, perut dan juga dada. Pukulannya yang melesat didadaku membuatku benar benar kesakitan dan akhirnya membuatku tumbang.

"HARRYYYYY!!!!"

Oh, aku bisa mendengar jeritannya.

Aku hanya bisa melihatnya sedang terikat di sebuah kursi. Mereka menjambak rambut gadisku dengan kasar.

"LEPASKAN AKUU!!"

Aku juga bisa melihat gadisku meronta-ronta dan meludahi wajah bajingan itu. Aku suka dengan tindakannya. Tanpa kusadari kedua sudut bibirku terangkat.

Kini wajahku berubah menegang saat mendapati Trevor yang duduk di pangkuan gadisku menghadapnya. Ini tidak bisa dibiarkan!!!

Aku berusaha untuk bangkit dan meredam rasa sakitku ini.

"Aaarrrggggghhhhh!!!!!!!"

Dengan cepat aku langsung menghajar Trevor. Hanya sekali pukulan ia langsung tumbang. Selanjutnya, giliran Alex yang kuhajar. Beberapa kali pukulanku tak mengenainya, namun pada akhirnya ia tumbang pada pukulanku yang kelima.

Aku segera membuka semua tali yang mengikat Kimberly.

"Are you okay?" Terlihat wajahnya yang mulai basah akibat air yang keluar dari matanya.

"I'm fine. Thank you. Thank you so much." Dan saat itu juga aku memeluk Harry. Aku merindukannya. Aku senang dia bisa kembali ke pelukanku.

"Apa yang terjadi? Apa? Tidak!!" Aku menoleh pada Samantha yang langsung pergi begitu saja dengan koper ditangannya..

Aku menatap kembali pada Kimberly dan mencium keningnya. Aku bahagia sekarang. Aku berjanji akan selalu menjaganya. Aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi.

"Ekhem"

~bersambung~

Next chapter? Give me 20+ votes ;-)

I Love You Mr. Crazy [HARBARA] - 《COMPLETED》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang