*Harry's P.O.V*
Aku merasakan ponselku bergetar di saku celanaku. Dengan sambil fokus menyetir, aku merogoh saku celanaku dan melihat nomor tak dikenal muncul di layar ponselku.
"Halo?"
"Halo, Kimberly. Ini aku-Evelyn. Tapi, kudengar suaramu berat. Apa kau sedang sakit?"
"Evelyn?" Tanyaku bingung.
"Ya, kau yang memberikan nomormu pagi tadi."
"Sebentar."
Aku menutup speaker ponselku ke celanaku dan melihat kearah Kimberly yang sedang menatap ke arah jalanan.
"Kimberly!"
"Yeah, Harry?"
"Apa pagi tadi kau memberikan nomor ponselku pada pelanggan?" Aku menolehnya sesekali.
"Iya. Tapi aku tidak memberikan nomor pribadimu."
"Huft. Okay." Lega sekali aku mendengarnya.
"Pagi tadi aku kedatangan seorang pelanggan yang ingin memesan kue untuk acara pertunangan kakaknya." Jelasnya.
"Lalu?"
"Lalu aku memberikan nomormu padanya agar aku bisa membahasnya denganmu." Jelasnya sekali lagi.
"Baiklah."
Aku langsung memberikan ponselku pada Kimberly. Ia langsung me-loudspeaker dan mengarahkannya ditengah-tengah jarak antara kami.
"Maaf tadi itu Harry."
"Harry?!?!?!? Whoaaa. Kukira tadi itu suaramu yang sedang sakit." Terdengar suara tawa diseberang sana yang membuatku sedikit tersindir dengan perkataannya.
"Evelyn, kau menginginkan kuenya berbentuk seperti apa?"
"Terserah kau saja, Kimberly. Aku tahu kau pasti tidak akan mengecewakan pelanggan. Tapi yang paling penting, buat kuenya berwarna biru."
"Bagaimana kalau kue bertingkat?" Ucap Harry.
"Aku suka dengan idemu, Harry. Kue biru bertingkat 3. Aku akan membayar berapapun yang kau mau."
"Baik, kalau begitu aku dan Kimberly akan memikirkan dekorasinya nanti. Bye."
"Oh ya, satu lagi. Acaranya besok lusa dan kalian boleh datang ke acara pertunangan kakakku. Kakakku akan senang sekali pastinya."
Aku dan Kimberly saling bertatap wajah.
"Pasti. Daaah, Evelyn." Kimberly menutup sambungannya.
***************
*Kimberly's P.O.V*
Selesai mencuci semua piring kotor, aku berlalu ke kamar dan membaringkan tubuhku dan mengarahkan tubuhku membelakangi pintu kamar mandi yang tidak lama kemudian terdengar suara deritan pintunya.
"Ada apa denganmu? Tidak biasanya kau tidur secepat ini."
"Aku hanya merasa lelah." Ujarku yang masih membelakangi Harry.
Aku merasakan sesuatu yang ingin keluar dari perutku. Rasa mual yang datang secara tiba-tiba membuatku berlari masuk ke kamar mandi dan mendorong sedikit tubuh Harry yang berada di tengah jalanku.
Aku memuntahkan seluruhnya ke wastafel. Mencuci tangan dan mulutku serta mengikat rambutku tak beraturan.
"Kim? Are you okay?" Harry menyusulku dan memutar tubuhku ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Crazy [HARBARA] - 《COMPLETED》
FanfictionTak selamanya memilih masa depan adalah keputusan yang tepat. Terkadang masa lalulah yang justru menjadi masa depan. [WARNING: There are many harsh words here. If you are under age, be a wise reader. And don't be a silence reader.] (Beberapa chapt...