*Kimberly's P.O.V*
"Ekhem. Aku tahu kau masih mencintai Harry, Kimmy."
Aku menghentikan Harry dan berangsur menuju Eddie.
"Eddie. Maafkan aku. Selama ini yang kulakukan hanyalah tidak ingin menyakiti perasaanmu." Aku tertunduk saat tubuhku berhadapan dengannya.
"Mungkin ini menyakitkan bagiku. Tapi setelah melihat kalian berdua saling mencintai, aku ikhlas melepaskanmu." Ia tersenyum menatapku meski nada bicaranya bergoyang. Aku tahu kejadian ini sangat menyakitkan baginya. Tapi aku tidak bisa lebih jauh lagi untuk berpura-pura mencintainya.
"Harry jauh lebih bisa menjagamu daripada aku. Kau akan lebih aman bila bersamanya." Ia menyentuh kedua pundakku.
"Eddie..." air mataku jatuh dan seketika aku memeluknya erat dengan perasaan tidak tega.
"Tak apa, Kimmy. Aku baik-baik saja. Mungkin orang tuaku benar, aku lebih baik tinggal bersama mereka di Doncaster." Ia mengusap-usap bahuku dan melepas pelukanku darinya.
"Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini." Ujar Harry dengan nada bicara yang datar.
"Ya. Kau benar, Harry. Aku akan mengantar kalian."
*Harry's P.O.V*
Sebenarnya aku keberatan melihat Kim memeluk Eddie di depanku. Apa ia tidak ingat bahwa aku ada disini?
Tiba-tiba saja Kim muntah. Yang ia muntahkan hanyalah lendir.
"Perutku sakit. Aku hanya ingin makan saat ini. Mereka menculikku tanpa memberiku makanan sedikit pun."
Ya, Tuhan. Ucapan Kim membuatku terkejut dan kasihan dengannya.
**********
Kami bertiga mampir ke sebuah cafe dengan jam buka 24 jam. Lihat saja, ini masih pukul 6 pagi. Tidak ada lagi cafe yang buka sepagi ini kecuali cafe yang ada didepanku sekarang.
***********
Kami sampai di depan rumah Harry dan turun dari mobil.
"Terima kasih, Ed."
"Sama-sama, Harry."
Sesaat mereka pun berpelukan dan menepuk punggung satu sama lain layaknya pria sejati.
"Aku senang kalian bisa akur." Ujarku gembira.
"Kimmy, jaga dirimu baik-baik. Harry, jaga Kimmy sebaik mungkin."
"Pasti. Aku akan menjaganya selalu."
Eddie pun kembali masuk ke mobil dan membuka jendela mobilnya.
"Jika kau perlu sesuatu, kau bisa menghubungiku. Nomorku akan selalu aktif dan pintu rumahku selalu terbuka untuk kalian." Ia menghidupkan mesin mobilnya.
"Baiklah. Berhati-hatilah dijalan." Ucap Harry.
Pun Eddie mulai menjalankan mobilnya.
"Terima kasih, Ed!" Teriakku sambil melambaikan tangan.
"Hei, hari yang sangat mengharukan, bukan?" Ujar Harry dengan menampakkan kedua lesung pipi disenyum manisnya.
************
Aku membawa baskom berisi es batu dan juga handuk kompres ke kamar.
Aku ingin kondisinya lekas membaik mengingat kami sama sekali belum membuat kue pesanan Evelyn.Aku meletakkan baskom pada laci yang berada disamping kasur dan duduk dipinggiran kasur.
"Untung saja Eddie mau membantuku. Kalau tidak, mungkin aku akan kehilanganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Crazy [HARBARA] - 《COMPLETED》
FanfictionTak selamanya memilih masa depan adalah keputusan yang tepat. Terkadang masa lalulah yang justru menjadi masa depan. [WARNING: There are many harsh words here. If you are under age, be a wise reader. And don't be a silence reader.] (Beberapa chapt...