Aku berpikir keras berusaha untuk mengingatnya kembali. Aku ingat! Aku pernah bertemu dengannya sedang duduk semeja dengan Harry di tempatku dulu bekerja, tepatnya di restoran Italia.
"Kau?" Ia juga terkejut melihatku.
"Kalian saling mengenal?"
"Ya. Maksudku tidak. Apa kau yang bernama Kimberly?"
"Ya. Kita pernah bertemu di restoran Italia."
"Cindy, sebaiknya kau buatkan orange juice untuknya. Karena mom tahu cuaca diluar sangatlah terik dan dia pasti haus." Oh. Syukurlah wanita ini mau mengerti.
"Okay, mom." Gadis itu berlalu ke dapur.
Wait! 'Mom'?? She said 'mom' again???
"Harry sering bercerita padaku tentangmu. Dia bilang kau adalah orang paling istimewa dihidupnya. Bahkan kau lebih cantik dari yang kubayangkan."
Seketika aku merasa rona dikedua pipiku mulai muncul.
"Benarkah itu?"
"Ya. Saat dia di Holmes Chapel untuk mengurus toko rotinya, setiap hari saat malam hari ia selalu meneleponku untuk menceritakan semua hal tentangmu."
"Apa saja yang ia ceritakan padamu?"
Tiba-tiba saja Harry muncul dengan jaket kulit yang sudah terpasang ditubuhnya. "Mom, aku akan pergi untuk menemui Michael. Aku tidak akan lama."
Apa-apaan ini? Aku akan semakin lama untuk pulang ke rumah.
"Kalau begitu berhati-hatilah dijalan, sayang."
"Okay, mom."
"Harry!" Sedikit menekan tenggorokan dan melebarkan mataku, aku berteriak pelan padanya yang sedang berdiri di samping laci.
"Kau tenang saja, Kim. Aku tidak akan lama. Lagi pula sangat tidak mungkin jika kau ikut denganku." Kali ini ucapannya benar. Aku tidak ingin merusak suasana pertemuannya dengan temannya.
"Okay, hati-hati dijalan."
Ia pun langsung bergegas pergi. Aku bisa mendengar raungan motornya yang semakin lama semakin menghilang.
Aku melihat jam dinding yang berada tepat disamping pintu. Pukul 2. Kuharap Harry tidak akan lama seperti yang sudah diucapkannya barusan.
Seorang gadis datang dengan membawa segelas orange juice dan meletakkannya pada meja yang ada di depanku.
"Kimberly, apa kau tidak keberatan jika kutinggal sebentar? Kau bisa berbincang-bincang dengan Cindy, karena aku harus memasak sesuatu untuk makan siang kita."
"Ya, kurasa tidak."
*Harry's P.O.V*
Aku terpaksa berbohong dengan alasan ingin bertemu Michael. Tapi sebenarnya aku ingin menemui laki-laki sialan itu. Siapa lagi kalau bukan Eddie. Sebelum semuanya terlambat. Sebelum Kimberly menikah dengan bajingan itu. Sungguh aku tidak terima jika hal itu benar-benar terjadi. Dan mungkin aku akan membunuh Eddie di depan Kimberly untuk membuktikan bahwa aku benar-benar mencintainya.
Dia datang. Mobilnya mengarah masuk ke rumahnya. Ia turun dari mobilnya dan membuka gerbang rumahnya. Aku segera menghampirinya sebelum ia masuk kembali ke mobilnya.
"Berhenti kau memaksanya untuk menikah denganmu, keparat!!!!!" Pukulanku mendarat tepat disudut bibirnya.
"Apa maksudmu? Bisakah kita bicarakan di dalam?" Tampak ia menutup luka sobek disudut mulutnya dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Crazy [HARBARA] - 《COMPLETED》
FanficTak selamanya memilih masa depan adalah keputusan yang tepat. Terkadang masa lalulah yang justru menjadi masa depan. [WARNING: There are many harsh words here. If you are under age, be a wise reader. And don't be a silence reader.] (Beberapa chapt...