Segerombolan gadis menghampiri kami.
"Harry, kami tidak tahu kalau Jennifer mengundangmu ke acara pertunangannya ini."
"Aku yang mengundang Harry dan Kimberly kemari karena aku ingin memberikan kejutan untuk kakakku. Jadi kumohon agar kalian tidak terlalu heboh dengan kedatangan mereka karena aku tidak ingin kejutanku ini berantakan akibat ulah kalian. Dan lebih baik kalian membubarkan diri seperti tidak terjadi sesuatu." Sahut Evelyn dengan memberi isyarat pada teman-temannya agar menjauh.
"Huuuhhhh, kau tidak asyik, Ev."
Akhirnya mereka membubarkan diri dan menjauh dari kami.
"Kau tahu, sebenarnya dari dulu kakakku sudah menyukai Harry. Tapi ia paham betul karena sampai kapan pun keinginannya itu tidak akan bisa tercapai. Dan akhirnya hari ini ia bertunangan dengan lelaki yang telah menunggunya sejak lama."
"Kau tahu, aku pun juga melakukan hal yang sama seperti calon tunangan kakakmu itu. Bertahun-tahun aku selalu menunggu Kimberly bahkan memperjuangkannya mati-matian." Ujar Harry.
"Benarkah itu? Whoa, kau gadis yang sangat beruntung, Kimberly."
************
Tepat pukul 6 sore pestanya berakhir. Aku melihat Harry yang masih asyik berfoto dengan para 'fans'nya dan juga pasangan yang baru saja melangsungkan pertunangan.
Aku melihat ke arah Barat, menyaksikan sunset dengan sisa-sisa berkas cahayanya diujung sana.
"Ini adalah ketiga kalinya kita melihat dan menikmati sunset bersama."
Pandanganku beralih ke Harry untuk beberapa saat yang ternyata sudah berada disampingku.
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu."
"Apa itu?" Tanyaku penasaran.
"Apa kau pernah melihat sunrise?"
Pertanyaan macam apa ini? Semua orang pasti pernah melihat sunrise."Pernah. Tapi terakhir kali aku melihatnya sewaktu aku masih duduk dibangku sekolah dasar. Saat itu Thomas membangunkanku pagi-pagi buta untuk melihat sunrise, padahal aku masih sangat mengantuk dan ingin kembali tidur. Tapi Thomas merengek dan mengancamku ingin merusak boneka teddy bear kesayanganku."
"Lalu apa yang kau lakukan?"
"Aku terpaksa menuruti keinginannya dan berusaha untuk membuka mataku dengan sepenuhnya. Sungguh, itu adalah bagian terberat dan tersulit yang pernah kulakukan. Melawan rasa kantuk demi menjaga bonekaku tetap aman bersamaku."
"Dan menurutmu lebih indah sunrise dan sunset?"
"Aku tidak tahu. Keduanya sama-sama indah." Ujarku.
Mendengar jawabanku yang kurang pasti, ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Begini, sunset selalu pergi dengan membawa keindahan yang ia sinari dan memiliki arti akhir dari suatu keindahan. Sedangkan sunrise, ia memiliki arti suatu awalan untuk memulai memberikan keindahannya. Dan untuk melihat sunrise, orang-orang harus berusaha keras untuk mengusir rasa kantuknya bahkan ada pula yang sudah berusaha berkali-kali untuk bisa melihatnya, namun ia selalu gagal karena ternyata matahari sudah mulai tinggi. Sekarang anggap dirimu adalah matahari yang akan melewati masa terbit dan terbenam. Selama ini aku selalu gagal untuk menggapaimu, tapi pada akhirnya aku berhasil. Aku senang karena aku bisa melihatmu sekarang. Dan aku ingin diakhir sinarmu saat kau membawa pergi semua keindahan itu, kau juga membawaku masuk ke dalam duniamu. Kita akan melewati masa terbit dan terbenam bersama."
"Kau akan selalu menemaniku ketika fajar maupun petang. Dan aku senang karena kita pernah melewati peristiwa suka maupun duka."
Kami saling bertatap mata dan melempar senyum satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mr. Crazy [HARBARA] - 《COMPLETED》
FanfictionTak selamanya memilih masa depan adalah keputusan yang tepat. Terkadang masa lalulah yang justru menjadi masa depan. [WARNING: There are many harsh words here. If you are under age, be a wise reader. And don't be a silence reader.] (Beberapa chapt...