Tenth Stuff

116 7 2
                                    

Ini sudah dua hari semenjak hari Sabtu, Satya tidak tahu kabar Tiara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah dua hari semenjak hari Sabtu, Satya tidak tahu kabar Tiara.

Hari Minggu, Satya tidak sempat bertemu karena perbedaan waktu mereka pergi ke gereja; Tiara saat pagi, dan Satya saat sore. Tengah malam juga, cewek itu menghilang tertelan bumi. Satya tidak mendapati Tiara membalas pesannya, juga tidak menghampiri ke rumah Satya.

Oke, memang tidak terprediksi kapan Tiara akan ke rumahnya. Bisa tiba-tiba, atau bisa terencana saat istirahat kedua di kantin sekolah saat mereka makan keripik kentang dan minum es teh bersama. Asal Satya mengirimnya pesan, cewek itu datang secepat cahaya ke kamarnya, meski bukan pesan meminta untuk datang.

Ini berbeda, tidak biasanya. Cewek itu juga tidak aktif ponselnya saat ditelepon. Yang jadi salah Satya sekarang, ia tidak menjenguk atau sekedar mengintip ke rumah Tiara.

"Gue tau, Ya, kangen itu berat."

Perkataan Garuda tidak digubris Satya. Cowok itu masih memandang lurus ke depan bertopang dagu, dengan tatapan kosong.

Karena Satya diam, Kevin yang menjawab, "gue tau, Da, no shit Sherlock."

"Woo ... Kevin gitu ya, sekarang ngomongnya kasar!" Joni menggeleng, pura-pura sedih. "Aku kecewa sama kamu, Mas!"

"Ouch ... hacicu terlucka," seloroh Garuda lagi.

Fando mengangguk, ia meminum es jeruknya sambil melengkungkan bibir ke bawah. "Aku nggak nyangka Kevin akan berubah secepat ini ... oh, hatiku!"

"Please, shit itu—"

"Ih, kamu, kok, ngomong kasar lagi, sih?! Mau aku aduin ke ibu guru?!" Fando memotong penjelasan yang hendak dilontarkan Kevin.

"Dih, jijik!" Kevin tertawa sambil menabok pipi Fando. "Kasar apanya, coba?!"

"Nah, itu kasar! Kevin yang dulu bukan yang sekarang!" Garuda menenggelamkan wajah di lekukan tangan di atas meja kantin, pura-pura menangis.

"Guys ...."

Joni sendiri, sambil memukul-mukul meja, berkata dibuat-buat, "Kevin kasar! Dia mukul Fando ... aku nggak terima!"

"Anjir ... ini sungguh menyakitkan batin, jiwa, dan ragaku!" Fando sebagai korban menambahi.

"Wah pasti Kevin ngomong kasar diajari Fando," tuduh Garuda.

"Lah, nggak ngaca lo kalo ngomong asal jeplak?" balas Fando tidak terima.

"Aku pikir Kevin adalah pria sejati yang tidak ingin menyakiti siapapun, tapi ternyata dugaanku selama ini ..." Joni naik ke atas meja kantin, mengambil garpu lalu menarik kerah seragam Garuda, memosisikan garpu ke leher Garuda. "Aku ingin menyudahi ini semua!"

"Lah, kok, gue, sih, Jon?!" Garuda bersitegang melihat garpu di dekat lehernya. "Eh, yang bener aja lo!"

"Guys ...."

Late Night StuffsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang